Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Benarkah Pergerakan Harga Saham Akan Terulang?

Seorang trader pasti selalu mengamati grafik harga saham. Omong2 soal grafik saham, apakah Anda tahu darimana grafik saham itu bisa terbentuk sedemikian rupa?


Grafik saham yang Anda lihat sehari-hari adalah cerminan dari psikologi pasar. Dengan kata lain, grafik saham terbentuk karena psikologi pasar. Psikologi pasar maksudnya adalah pikiran dari sekian banyak pelaku pasar yang hendak membeli dan menjual saham tertentu, cara pandang sekian banyak pelaku pasar yang mempengaruhi keputusan trading mereka. Dan psikologi pasar itu akan dijelaskan melalui supply dan demand di pasar modal. 



Banyak anggapan bahwa psikologi pasar inilah yang akan membuat pergerakan harga saham akan terulang kembali. Seperti yang dijelaskan oleh salah satu dari tiga prinsip analisis teknikal: History Repeat Itself. Anda bisa membaca reviewnya lagi disini: Prinsip-prinsip Dasar Analisis Teknikal. Konsep ini mengajarkan bahwa setiap orang akan bereaksi terhadap masalah yang sama, sehingga kalau harga saham membentuk kecenderungan pola tertentu, maka sewaktu-waktu pola itu akan terulang kembali. 


Tapiii.... Benarkah pergerakan harga saham itu benar2 akan terulang kembali?

Harga saham akan terulang kembali tapi barangkali tidak dengan cara yang sama persis. Maksudnya begini, harga saham ABCD ada di harga support kuat 1.450. Artinya, belum tentu ABCD akan selalu menyentuh kembali harga 1.450. Kalau harganya sudah terbang tinggi, tentu saja harga 1.450 merupakan harga yang semakin sulit untuk dicapai, meskipun 1.450 mungkin adalah support kuatnya. 

Kalaupun harga 1.450 tercapai lagi, Anda tidak akan tahu dengan pasti saham tersebut membutuhkan waktu berapa lama untuk kembali ke harga supportnya. Apakah 1 hari? Apakah 2 hari? Apakah 3 hari? Kita hanya bisa prediksi.

Memang, di pasar modal pergerakan harga saham akan terulang. Perhatikan grafik PPRO dibawah


Pola saham PPRO ini cukup unik, karena harga saham PPRO selalu berada dalam tren naik. Tetapi, sebelum PPRO dikerek naik, PPRO akan berada dalam masa sideways. Perhatikan tanda persegi, PPRO nampak sideways  beberapa kali. Tercatat, PPRO mengalami masa sideways sebanyak 6 kali. Setelah mengalami sideways satu kali, PPRO langsung naik kencang.

Ketika berada di titik resisten tertentu, PPRO kembali sideways. Setelah sideways, PPRO langsung dikerek naik. Artinya, kalau belajar dari pola saham PPRO ini, ketika PPRO memasuki masa2 sideways, bisa dikatakan bahwa pelaku pasar sedang mengakumulasi saham dengan tujuan untuk diangkat harga sahamnya.

Apa buktinya kok saya bisa menyimpulkan seperti itu? Karena PPRO sudah mengalami sideways sebanyak 6 kali, dan setelah sideways, PPRO selalu naik kencang. Hal ini TERULANG TERUS sampai 6 kali. 6 kali bukanlah kebetulan. Inilah yang dinamakan dengan history repeat itself, salah satu bukti bahwa pergerakan harga saham itu akan terulang kembali. Anda bisa mengetahui melalui grafik, yaitu pola yang terjadi.

Namun sekali lagi perlu Anda ketahui, bahwa pergerakan harga saham akan terulang tetapi tidak akan sama persis.

Itulah mengapa, kalau Anda sering mendengar: Di pasar modal itu nggak ada yang pasti. Memang benar dan saya setuju, bahwa di pasar modal itu nggak ada yang pasti. Tidak ada rumus baku untuk menentukan pergerakan harga saham naik atau turun. Hal ini dikarenakan adanya psikologi pasar. Coba Anda bayangkan, satu saham terdiri dari banyak sekali permintaan dan penawaran. Apakah Anda bisa menebak isi kepala dari semua pelaku pasar tersebut? Tentu saja nggak bisa kan?

Di pos ini saya ingin menekankan pada Anda, kalau Anda belajar saham Anda JANGAN TERLALU TERPAKU pada prinsip. Prinsip ada untuk dikembangkan dan dipraktikkan, bukan untuk dihafalkan. Karena pasar saham terus bergerak dengan keinginan jutaan pelaku pasar, maka tidak ada sesuatu yang pasti di pasar modal. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.