Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Harga Saham Terkadang Sudah Price In dengan Kinerja

Pengumuman laporan keuangan biasanya  ditunggu-tunggu oleh para pelaku pasar. Seringkali, banyak trader dan investor yang baru membeli saham pada saat laporan keuangannya sudah keluar dan hasilnya bagus (net profit meningkat). 



Hal ini dilakukan kebanyakan orang, karena mereka ingin memastikan bahwa kinerja perusahaan benar-benar bagus dan layak untuk dibeli. Tetapi yang seringkali terjadi, harga saham terkadang sudah PRICE IN dengan kinerja perusahaan. 

Price in artinya kurang lebih sudah selaras dengan kinerja / sudah mencerminkan kinerja perusahaan. Jadi pada saat laporan keuangan perusahaan keluar, pergerakan harga sahamnya justru tidak sesuai ekspektasi pasar (tidak naik tinggi atau bahkan turun). Contoh studi kasusnya, bisa anda lihat pada saham BMRI dibawah: 


Sebelum pengumuman laporan keuangan kuartal 2, harga saham BMRI sudah naik drastis dari 5.100 sampai diatas harga 6.000. Namun pada saat laporan keuangan kuartal 2 keluar ke publik, harga saham justru mengalami tren koreksi dan sideways. 

Perhatikan, dalam kurun waktu 1 bulan, harga saham BMRI baru naik lagi dari harga 5.800 sampai ke 6.100, karena adanya ekspektasi pengumuman laporan kuartal 3 yang bagus (kenaikan harganya sudah tidak setinggi sebelum kuartal 2). 

Namun pada saat laporan keuangan kuartal 3 diumumkan, harga saham BMRI justru mengalami koreksi dan kembali di 5.800-an. 

Bagi anda yang punya time frame trading agak panjang atau bahkan semi investasi (positioning), kalau anda sudah mengekspektasikan kinerja keuangan perusahaan di kuartal selanjutnya tetap bagus, dan TREN HARGA SAHAMNYA LAGI TURUN saat itu, anda bisa segera koleksi sahamnya.

Anda tidak perlu menunggu harga saham naik tinggi dan laporan keuangan, baru membeli sahamnya. Karena ketika terjadi kenaikan harga saham sebelum pengumuman laporan keuangan, kemungkinan besar mengindikasikan bahwa harga saham sudah price in dengan ekspektasi kinerja di masa mendatang. 

Sehingga, para big fund / bandar sudah koleksi sahamnya jauh-jauh hari. Jadi kalau harga saham sudah naik tinggi, dan anda baru membeli sahamnya pada saat laporan keuangan diumumkan, kemungkinan besar saham anda nyangkut akan lebih besar. 

Atau jika anda untung, persentase profitnya tidak sebesar ketika anda beli di harga bawah. Sebagai contoh lainnya, perhatikan pergerakan tren saham ITMG berikut ini: 


Ketika komoditas batu bara booming di tahun 2022, harga saham ITMG naik terus dari harga 22.000-an sampai ke 40.000. Namun ketika laporan keuangan kuartal 2 keluar, harga saham ITMG jatuh sampai 36.000. Padahal laporan keuangannya bagus (net profit masih meningkat signifikan). 

Perhatikan tanda persegi. Itulah saat pengumuman laporan keuangan ITMG, harganya jatuh. Satu-dua bulan sebelum pengumuman, harga saham ITMG naik signifikan. 

Inilah yang dinamakan dengan price in, di mana harga saham sudah selaras dengan kinerjanya, sehingga ketika kinerja keuangan diumumkan ke publik dan hasilnya bagus, justru terjadi aksi distribusi besar. 

Ketika saham bagus turun dan kinerjanya bagus, memang itu adalah kesempatan bagus untuk koleksi di harga bawah. Tetapi, jika anda bisa CURI START saat harganya masih di bottom, potensi profitnya akan lebih maksimal. 

Inilah inti dari postingan ini: Jika anda menemukan saham yang kinerjanya bagus, dan anda menganalisa saham ini kinerjanya bakalan bagus, tetapi harga sahamnya masih di bottom, anda bisa curi start. Tidak perlu menunggu laporan keuangannya keluar dulu. 

Lalu, bagaimana strateginya jika anda memang ingin membeli saham dengan memastikan dahulu kinerja keuangannya bagus? Karena mungkin anda belum yakin dengan strategi "curi start".

Caranya, belilah saham yang fundamentalnya benar-benar bagus. Jadi, kalau ternyata ketika laporan keuangannya bagus dan harganya turun, harga saham akan naik lagi dalam jangka panjang, sehingga anda tetap bisa meraih profit. 

Perlu anda pahami juga, bahwa harga saham memang TIDAK SELALU langsung price in dengan kinerja perusahaan. Ada banyak juga contoh di mana harga saham baru naik tinggi ketika kinerja keuangannya keluar.

Tetapi ada banyak kasus di mana harga saham sudah price in duluan sebelum laporan keuangan keluar. Sebagai pelaku pasar, anda perlu menganalisa dan mengkombinasikan analisa tren dengan analisa fundamental, untuk melihat momentum yang bagus.

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.