Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Cara Agar Tidak Panik Saat Saham Turun (Untuk Investasi)

El Heze

Ketika saham  yang dibeli turun, pada umumnya para investor akan panik dan tergoda untuk segera menjual sahamnya. Hal ini biasanya sering terjadi pada investor saham pemula. Wajar saja, karena investor pemula masih belum memiliki banyak pengalaman di market, sehingga ketika saham turun, akan muncul rasa panik dan fear. 


Saya pun dulu  saat mencoba pertama kali membeli saham buat disimpan jangka panjang (saya aslinya adalah trader saham saat masuk pasar modal), ternyata saham yang saya beli turun, saya langsung panik. 

Saya tergoda untuk cut loss. Tergoda untuk menukar dengan saham lain yang kelihatannya lagi ramai dan booming. Mental sangat mudah goyah ketika saham yang awalnya ingin diinvestasikan harganya turun. 

Namun, sebagai investor anda harus paham cara agar tidak gampang panik pada saat saham yang anda beli turun. Hal ini karena ketika anda gampang panik dan tidak tenang, maka return yang anda hasilkan tidak bisa maksimal. 

[Anda bisa perdalam lebih banyak analisa fundamental, dan tips-tips memilih saham bagus untuk investasi disini: Ebook Analisis Fundamental Saham Pemula - Expert.]

Khusus untuk anda yang ingin investasi jangka panjang (buy and hold), disarankan untuk menerapkan strategi-strategi berikut supaya investasi anda bisa menghasilkan profit lebih maksimal, dan tidak mudah panik ketika saham turun: 

1. Beli saham yang fundamentalnya bagus

"Harga saham akan kembali ke nilai fundamentalnya". Bagi yang mendalami analisa fundamental, anda pasti sering mendengar istilah ini. Walaupun pernyataan tersebut banyak yang menentang, namun faktanya pergerakan harga saham dalam jangka panjang akan bergerak ke nilai fundamentalnya. 

Maka dari itu, kalau anda ingin tidak panik setelah membeli saham (dan saham anda turun), belilah saham yang memiliki kinerja fundamental bagus. 

Fluktuatif harga saham itu wajar, namun jika anda membeli saham yang fundamentalnya baik, anda akan lebih tenang untuk menghadapi fluktuatif jangka pendek di market. 

2. Beli saham dengan valuasi murah

Anda bisa mempertimbangkan untuk membeli saham dengan valuasi yang murah. Saham-saham yang valuasinya murah dan fundamentalnya bagus, memiliki peluang untuk bergerak naik. 

Mahal murahnya harga saham, harus menjadi perhatian penting bagi investor, karena banyak investor saham nyangkut walaupun sudah membeli saham dengan fundamental bagus. 

Penyebabnya adalah investor membeli saham di harga yang salah (beli pada harga terlalu mahal). Maka dari itu, perhatikan valuasi saham yang akan anda beli. 

Membeli saham bagus, dengan harga yang benar akan membuat psikologis investor lebih nyaman ketika harga saham turun, karena investor sudah paham saham apa yang dibeli, dan membeli saham dengan pertimbangan lebih bagus. 

Pelajari juga cara-cara menganalisa valuasi saham dan analisa laporan keuangan:  Analisis Fundamental Saham Pemula - Expert & Bedah Analisis Laporan Keuangan. 

3. Pahami analisa sektor dan produknya 

Pahami sektor saham yang anda beli, dan pahami produk perusahaan. Salah satu penyebab investor sangat mudah panik ketika saham yang dibeli turun, karena: 
  • Membeli saham ikut-ikutan orang lain
  • Tidak menganalisa fundamental lebih dalam
Banyak investor yang membeli saham untuk jangka panjang, namun tidak paham dengan apa yang dibeli. Akibatnya, ketika harga saham turun sedikit saja, investor sudah panik, ingin cut loss, tidak tenang. 

Sebelum anda memutuskan investasi, anda harus memahami perusahaan yang anda beli. Memahami analisa rotasi sektor, sektor-sektor perusahaan yang punya potensi bagus di masa mendatang, sektor yang sedang bagus sekarang, akan membuat anda lebih nyaman secara psikologis ketika menyimpan saham.     

4. Analisa major trend

Sebagai tambahan, anda bisa menambahkan analisa teknikal ketika berinvestasi, yaitu menganalisa major trend suatu saham. 

Kegunaan analisa major trend adalah untuk melihat pergerakan harga saham menggunakan "kacamata" yang lebih luas. Investor saham seringkali membeli saham di harga murah, tetapi saat harganya turun, tetap saja investor sangat panik. Hal ini sering dialami investor pemula.

Salah satu cara untuk mengatasi kepanikan tersebut, adalah dengan melihat pergerakan major trend saham anda. Katakanlah anda membeli saham A di harga 600. Anda beranggapan saham tersebut sudah sangat murah, baik secara valuasi maupun teknikalnya. 

Namun ketika saham tersebut turun lagi ke 550, anda langsung panik. Anda bisa menganalisa major trend-nya, yaitu dengan melihat resisten-resisten di periode-periode sebelumnya yang pernah tersentuh. 

Kalau perusahaan tersebut harganya sudah murah dengan fundamental bagus, namun harganya turun, anda bisa melihat pergerakan harga resisten major pada periode sebelumnya. Dengan demikian, anda bisa melihat pergerakan harga saham dengan time frame lebih luas. 

Hal ini akan membuat anda lebih tenang dalam menyimpan saham dan menghadapi fluktuatif. Kalau anda punya tujuan menyimpan saham jangka panjang, tetapi anda mudah panik saat harga saham turun, menganalisa major trend adalah salah satu cara yang bisa anda terapkan. 

Dalam investasi saham, anda harus melihat saham dengan time frame lebih panjang, bukan hanya melihat dengan "kacamata" short term. Kalau anda hanya melihat dengan cara short term, melihat fluktuatif harian, anda pasti akan mudah panik jika harga saham turun. 

Cara-cara ini juga penulis terapkan ketika ingin menyimpan saham-saham tertentu agak lama. Karena basic saya adalah trader, maka mindset dalam investasi sangat rawan tercampur dengan mindset trading. 

Maka dari itu, selain pemahaman analisa fundamental, kita perlu membeli saham di harga murah (valuasi), melihat major trend, dan memahami saham yang akan diinvestasikan. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.