Cara Screening Valuasi Saham dengan Mudah

Para investor dan positioning trader, pada umumnya membeli saham dengan memperhatikan analisis fundamental, karena seorang investor dan mid term trader memiliki time frame yang relatif panjang. Salah satu analisa fundamental yang sering digunakan adalah analisis VALUASI SAHAM. 

Valuasi saham bertujuan untuk melihat harga wajar saham, yaitu untuk menganalisa mahal murahnya suatu saham. Valuasi saham yang paling populer digunakan adalah analisa rasio PER dan PBV. Kita pernah bahas pada pos berikut: Price Earning Ratio (PER) dan Price to Book Value (PBV). 

Kalau anda ingin mengetahui valuasi suatu saham, anda harus melihat berapa PER dan PBV setiap saham satu per satu yang ingin anda cari valuasinya. 

[Pelajari juga analisa fundamental untuk memilih saham-saham yang bagus untuk disimpan mid hingga long term disini: Ebook Analisis Fundamental Saham Pemula - Expert]. 

Masalahnya, bagi anda yang tidak punya banyak waktu, akan terlalu lama mencari semua nilai valuasi saham, apalagi kalau anda ingin melihat secara langsung PER dan PBV saham-saham yang paling murah di market. 

Maka dari itu, diperlukan analisa screening untuk melakukan analisis valuasi saham. Ada beberapa software yang bisa digunakan untuk melakukan screening valuasi saham dengan mudah dan cepat. 

Salah satunya yang biasa saya gunakan adalah aplikasi sekuritas Stockbit. Aplikasi Stockbit memberikan menu screening valuasi yang lengkap, sehingga anda bisa urutkan saham-saham dengan PER dan PBV paling murah sampai yang paling mahal. 

Cara screening valuasi saham dengan menggunakan Stockbit sangat mudah. Berikut langkah-langkahnya: 

1. Pada browser anda, buka Stockbit.com 

2. Untuk mengakses menu-menu screening di Stockbit, anda harus membuka rekening efek di Stockbit terlebih dahulu, dengan minimal deposit hanya Rp100 ribu. Register bisa dilakukan melalui situs Stockbit langsung

3.  Untuk melakukan screening valuasi, anda bisa masuk pada menu Screener, lalu muncul tampilannya seperti berikut: 

4. Setelah itu, pilih menu Preset Screener, dan muncul pilihan menu sebagai berikut: 

Pilih menu Valuation, pada tabel bagian kiri. Kemudian pada tabel bagian kanan, pilih menu Valuation juga. Kemudian muncullah semua saham dengan nilai PER dan PBV-nya seperti berikut: 

Kalau anda ingin melihat saham-saham di BEI yang undervalue, anda bisa mengurutkan (sort) valuasi saham berdasarkan saham-saham yang valuasinya paling murah sampai paling mahal. 

Sebagai contoh, saya ingin melihat saham-saham yang PBV-nya paling murah, maka saya bisa klik bagian panah kecil yang ada pada tabel "Current Price to Book Value". 

Setelah itu, anda bisa lihat saham-saham tersebut sudah diurutkan berdasarkan yang PBV-nya paling murah sampai yang paling mahal. Pada menu diatas, SCPI memiliki PBV sebesar 0,1 kali, kemudian diikuti dengan saham UNIT, PBRX, GWSA dan seterusnya. 

Itulah cara screening valuasi saham dengan mudah, yang bisa dilakukan melalui fitur Stockbit. Pada Stockbit, valuasi saham bisa langsung dilihat untuk semua saham, dan bisa diurutkan. 

Jadi, buat anda yang bertanya bagaimana cara melihat saham-saham yang valuasinya murah di Bursa Efek, maka kini anda sudah mengetahui caranya. 

MENGHITUNG VALUASI MANUAL ATAU PAKAI DATA DARI SEKURITAS? 

Saya selalu menyarankan supaya anda menghitung valuasi secara manual, menggunakan data dari laporan keuangan perusahaan, karena bagaimanapun juga, kalau anda sedang menganalisa saham, anda harus bisa mengetahui valuasi saham yang anda analisa. 

Tetapi faktanya, tidak semua orang memiliki waktu yang banyak untuk menghitung valuasi apalagi kalau banyak emiten yang anda analisa. 

Jadi solusinya, kalau anda sudah menemukan valuasi saham-saham yang murah melalui Stockbit atau fitur apapun itu, anda bisa crosscheck kembali dengan hitungan valuasi anda. 

Biasanya perhitungan valuasi pada software saham dengan hitungan manual tidak akan berbeda jauh. Setelah anda melakukan crosscheck, barulah anda analisa fundamentalnya (laporan keuangan, analisa sektor), untuk memutuskan apakah saham yang sudah undervalue tersebut layak investasi atau tidak.