Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Cara Diversifikasi Saham yang Baik

El Heze

Dalam trading ataupun investasi saham, anda selalu disarankan untuk menerapkan strategi diversifikasi. Diversifikasi berarti membagi modal ke dalam beberapa saham, sehingga portofolio anda diisi lebih dari 1 saham. Idealnya, diversifikasi yang disarankan umumnya adalah 3-5 saham. 


Kalau anda sering berkunjung ke web Saham Gain, beberapa waktu lalu kita juga pernah mengulas strategi diversifikasi yang disarankan untuk trader. Anda bisa baca-baca kembali pos-nya disini: Diversifikasi Saham yang Baik.  

Tetapi dalam praktikknya, trader tidak harus selalu menerapkan strategi diversifikasi saham. Strategi konsentrasi saham (hanya fokus beli 1 saham) juga efektif untuk diterapkan. Mendengar statement saya ini, mungkin anda akan langsung protes: 

"Tapi kan trader seringkali disarankan untuk diversifikasi. Warren Buffet saja selalu menyarankan untuk melakukan diversifikasi ketika beli saham".

Saya setuju, tapi kalau anda tidak paham cara menerapkan diversifikasi, saham yang anda beli justru berpotensi banyak yang nyangkut. Anda mungkin awalnya ingin trading jangka pendek, karena saham anda turun dan anda tidak cut loss, anda menambah terus diversifikasi saham, anda malah jadi 'investor dadakan'. Ada yang pernah mengalaminya? 

Ada beberapa macam strategi trading saham. Dan setiap strategi trading idealnya memiliki strategi diversifikasi yang berbeda-beda. Pada pos ini, saya ingin sharing pengalaman menerapkan strategi cara diversifikasi saham yang efektif.  

DIVERSIFIKASI SAHAM UNTUK INTRADAY TRADER 

Untuk intraday trader ataupun para trader yang trading dengan time frame pendek (menitan, harian, sampai dibawah 1 minggu), strategi diversifikasi lebih efektif diterapkan jika anda DISIPLIN dan BERSEDIA untuk CUT LOSS

Karena saham yang anda beli bisa jadi meleset (tidak sesuai prediksi). Kalau tujuan anda trading cepat, sebaiknya anda melakukan proteksi cut loss untuk meminimalkan risiko saham nyangkut lebih lama, yang ujung-ujungnya malah membuat anda jadi investor dadakan (padahal awalnya ingin day trading). 

Tetapi kalau anda tipe trader jangka pendek yang TIDAK BERSEDIA CUT LOSS, saran saya hindari untuk menerapkan strategi diversifikasi. Terapkan STRATEGI KONSENTRASI, yaitu anda cukup beli satu saham, dengan strategi AVERAGING DOWN

Hal ini karena jika saham yang anda beli turun, dan anda menerapkan averaging down serta fokus di satu saham saja, maka harga beli rata-rata anda jadi lebih murah, sehingga anda bisa menjual profit saham anda lebih cepat. Anda bisa profit dan "keluar" lebih cepat dari saham anda yang turun. 

Sekarang saya berikan ilustrasinya supaya lebih mudah. Katakanlah anda ingin intraday trading di saham BFIN. Anda membeli saham BFIN di harga 980. Disini saya pakai ilustrasi fee beli 0,17% dan fee jual 0,27%: 

Tanpa averaging down

Anda membeli saham BFIN sebanyak 10 lot di harga 980. Maka anda butuh untuk menjual profit saham BFIN minimal di harga 990. Anda akan dapat profit sebesar 0,58%, profit anda sebesar Rp5.661. 

Ternyata setelah anda beli BFIN, saham anda turun. Saham anda turun terus sampai ke 965. Anda memutuskan untuk averaging down saham BFIN di harga 965 sebanyak 10 lot juga, sehingga average price anda sekarang jadi lebih murah: 

Dengan averaging down

Average price anda jadi 972,5 atau saya bulatkan saja jadi 973. Dengan harga beli rata-rata 973, sekarang anda hanya butuh menjual BFIN agar profit MINIMAL di harga 980, bukan 990 lagi. Profit anda sebesar 0,28% tetapi nominalnya hampir sama yaitu Rp5.400. 

Katakanlah worst case saham BFIN rebound lagi, tapi reboundnya ternyata cuma sampai 985. Anda sudah bisa menjual profit saham anda, karena anda sudah averaging down. 

Tapi kalau saham BFIN yang anda beli di harga 980 tadi turun, dan anda tidak averaging down, namun anda justru menambah diversifikasi di saham-saham yang lain, maka ketika saham BFIN naik ke 985, anda belum bisa menjual profit saham anda, karena anda butuh harga 990 untuk bisa profit. 

Sampai disini anda menangkap maksud saya?

Seperti yang saya tuliskan di awal tadi, dengan menerapkan strategi konsentrasi yaitu fokus di satu saham saja, dan menerapkan averaging, maka "recovery" saham anda akan lebih cepat, dibandingkan kalau anda terlalu banyak diversifikasi. 

Cara ini efektif diterapkan untuk trading cepat/  intraday.  Kesalahan day trader yang paling sering terjadi adalah: Trader anti cut loss tetapi melakukan banyak diversifikasi saham. Satu saham yang dibeli masih belum naik, trader nggak sabaran kemudian langsung menambah jumlah saham yang lain. 

Akhirnya portofolio diisi oleh saham-saham nyangkut. Awalnya mau day trading, tetapi akhirnya malah jadi investor dadakan. 

Kalau anda tipe day trader yang disiplin cut loss, anda bisa pertimbangkan strategi diversifikasi ke 2-3 saham. Tapi kalau anda tipe day trader yang ANTI CUT LOSS, saran saya terapkan strategi konsentrasi dengan metode averaging down. 

Jadi setiap anda mau beli saham, jangan langsung all in semua modal dimasukkan. Anda bisa beli misalnya 20% atau 30% dari modal anda. Kalau saham anda turun, anda punya banyak "amunisi" untuk beli lagi di harga bawah, sehingga harga average menjadi lebih murah dan anda bisa jual profit saham anda lebih cepat (tidak butuh harga terlalu mahal). 

Nah, strateginya supaya anda tidak "menangkap pisau jatuh" ketika melakukan averaging down, anda disarankan untuk memilih saham-saham yang bagus dan prioritaskan saham-saham yang sudah murah secara teknikal. 

Anda bisa pelajari strategi-strategi dan full praktik menemukan saham bagus untuk intraday trading saham disini: Ebook Intraday & One Day Trading Saham. 

DIVERSIFIKASI SWING, POSITIONING DAN INVESTOR

Nah, kalau anda tipe swing trader (simpan saham 1 mingguan lebih), atau mungkin anda positioning trading (trader jangka menengah), atau bahkan anda investor jangka panjang, anda DISARANKAN untuk melakukan DIVERSIFIKASI PORTOFOLIO. 

Diversifikasi ini berguna untuk meminimalkan risiko, karena anda menyimpan saham dengan time frame lebih panjang, maka diversifikasi saham diperlukan. 

Strategi-strategi diversifikasi untuk trader jangka menengah atau investor, bisa anda pelajari disini: Diversifikasi Saham yang Baik.  

Kesimpulannya, diversifikasi tetap diperlukan, namun anda harus menyesuaikan dengan strategi trading yang anda terapkan. Kalau anda tipe day trader dan anda anti cut loss, sebaiknya terapkan strategi konsentrasi dengan metode averaging down. 

Tapi kalau anda tipe trader yang disiplin cut loss, anda adalah swing atau positioning trader, atau investor jangka panjang, disarankan untuk menerapkan diversifikasi. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.