Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Saham yang Sedang Turun

El Heze

Pada pos sebelumnya: Konsep Trading Saham: Beli Saat Mau Naik, Jual Saat Mau Turun, Kita sudah membahas konsep basic yang siklus yang selalu terjadi di market, yaitu pergerakan fluktuatif harga saham. Ketika saham sudah turun, cepat atau lama saham akan naik. Sebaliknya, saham-saham yang sudah naik, cepat atau lama pasti akan turun lagi. 


Sehingga, strategi trading yang paling mudah diaplikasikan oleh trader yaitu dengan memanfaatkan momentum beli ketika harga saham sedang turun, dan jual ketika harga saham naik / rebound. 

Pelajari juga: Full Praktik Menemukan Saham Diskon & Murah. Dalam trading, anda perlu memahami tipikal saham yang sedang turun, karena trader bisa menginterpretasikan makna saham turun dengan cara yang berbeda-beda. 

Ketika kita bicara tentang 'saham turun', maka suatu saham dapat dikatakan turun apabila terdapat kondisi-kondisi berikut: 

1. Saham yang turun secara major tren 

Saham dikatakan turun apabila secara tren besar (major tren), harga sahamnya sedang turun. Yang dimaksud major tren adalah tren saham secara garis besar dalam time frame tertentu. Misalnya selama 6 bulan secara kasat mata tren saham terlihat turun dan membentuk support2 serta resisten2 yang lebih rendah. 

Maka dapat dikatakan secara tren saham tersebut sedang turun. Perhatikan contoh tren turun saham TKIM berikut:

Saham yang Sedang Turun

Secara kasat mata, tren saham TKIM terlihat sedang turun signifikan (tren 6 bulan). Dengan tren turun tersebut, dapat dikatakan saham TKIM sedang berada dalam fase downtrend. 

Saham yang secara major tren turun bisa dikarenakan fundamental perusahaannya memang jelek, sehingga investor menjual sahamnya. Tapi bisa jadi juga karena SEKTOR bisnisnya lagi lesu, sehingga saham2 di sektor yang sama tren-nya juga ikut turun. 

Saham yang tren-nya turun, bukan berarti saham-saham tersebut harus anda hindari. Anda harus menganalisa lebih dalam penyebab turunnya tren saham2 tersebut. Bisa jadi karena memang fundamentalnya jelek sehingga sahamnya jatuh. 

Kalau fundamental perusahaan jelek sehingga trennya jatuh, anda harus lebih waspada, terutama untuk investor atau trader jangka menengah. Tapi kalau tren saham turun dikarenakan sektornya lagi jelek, anda perlu melakukan analisa sektoral. 

Berita-berita apa saja yang mempengaruhi sektor tersebut? Pada bulan-bulan apa biasanya sektor tersebut bangkit? Apalagi perusahaan dengan fundamental baik, yang trennya sedang turun, maka ketika sektornya bangkit lagi, saham-saham tersebut punya peluang besar untuk bullish reversal.

Jadi saham-saham yang sedang turun secara tren, bisa anda analisa lebih lanjut, baik dari sisi fundamental mikro, fundamental makro, maupun analisa teknikalnya. 

2. Saham yang turun karena koreksi normal 

Saham bisa dikatakan sedang turun, apabila saham tersebut sedang turun beberapa hari setelah naik. Istilahnya adalah KOREKSI NORMAL atau KOREKSI SEHAT. Kalau hari ini saham / candlestick lagi merah, atau dalam 2-3 hari terakhir saham-saham yang anda amati sedang turun setelah sebelumnya naik, maka dapat dikatakan bahwa saham sedang turun. 

Saham turun beberapa hari setelah naik adalah hal yang wajar. Seperti kita bahas di awal paragraf tadi, bahwa tidak ada saham yang naik terus tanpa koreksi. Demikian sebaliknya. Koreksi normal menunjukkan adanya siklus fluktuatif saham, dan pasti terjadi. 

Kalau anda menemukan saham-saham yang sedang turun karena koreksi normal, hal ini adalah peluang bagi trader jangka pendek untuk mengoleksi saham2 yang sudah turun. Karena saham2 yang sudah turun beberapa hari, ada potensi untuk naik / rebound lagi. 

Namun memang tidak semua saham yang lagi turun bisa dikatakan sebagai saham murah. Seringkali kita menemukan saham yang sudah turun besoknya masih bisa turun lagi. 

Carilah saham-saham yang sudah murah atau diskon secara teknikal. Karena saham yang sudah diskon memiliki peluang untuk naik / rebound lebih cepat, dibandingkan saham2 yang masih ada potensi turun lagi. 

Cara-cara menganalisa saham yang sudah diskon, murah anda bisa perdalam full praktikknya disini: Cara Menemukan Saham Diskon yang Berpotensi Naik.  

3. Saham yang turun secara persentase di hari itu 

Pada software online trading, anda bisa mengurutkan (sort) saham-saham berdasarkan persentase kenaikan tertinggi sampai penurunan terendah. Saham dikatakan sedang turun apabila di hari tersebut saham sedang merah (Harga last lebih rendah daripada harga open). 

Saham Turun

Contohnya seperti yang anda lihat pada harga saham diatas yang saya screenshot selama real time trading. Perhatikan ada banyak saham yang sedang merah / turun di hari itu. Ada yang penurunannya sekitar 2% bahkan sampai diatas 4%. 

Saham-saham yang sedang turun di hari tersebut bukan berarti saham tersebut punya potensi naik keesokan harinya. Anda harus menganalisa chartnya, untuk melihat apakah saham tersebut sudah murah secara teknikal. 

Karena banyak saham turun yang pergerakannya tidak likuid, pola grafiknya tidak beraturan, sehingga memiliki risiko trading yang lebih besar. Buat trader pengincar saham murah, anda boleh melakukan screening saham-saham yang sedang merah di hari itu. 

Tapi bukan berarti saham yang sedang merah layak untuk dibeli. Analisa terlebih dahulu chart-nya, bid offer (untuk melihat likuiditasnya). 

Itulah cara melihat saham yang sedang turun. Ada beberapa interpretasi tentang saham turun di market. Pada pos ini kita sudah membahasnya. Intinya saham turun bisa dibagi dua: Saham yang turun secara major tren dan saham yang turun karena fluktuatif normal di market. 

Saham yang turun secara major tren memberikan peluang multi bagger pada positioning dan investor untuk membeli saham di harga murah (dengan catatan sektornya bagus dan fundamental perusahaan juga bagus). 

Sedangkan saham yang turun karena koreksi normal, saham2 yang turun di hari itu bisa dimanfaatkan oleh trader untuk mencari profit jangka pendek (day trading, swing trading).  

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.