Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Profit Besar dari Saham: Strategi Dividen Saham

El Heze

Musim dividen adalah musim yang ditunggu-tunggu oleh para investor. Anda mungkin juga termasuk salah satu investor yang menunggu musim dividen. Musim dividen biasanya terjadi antara bulan Maret-Mei, karena pada bulan-bulan tersebut perusahaan menyampaikan laporan keuangan tahunan audited.  


Namun musim dividen biasanya juga terjadi antara bulan Oktober-Desember. Yap, pada bulan-bulan tersebut, ada beberapa perusahaan yang rutin membagikan dividen. Dividen yang dibagikan antara bulan Oktober-Desember biasanya adalah dividen interim. 

Dividen interim merupakan dividen yang dibagikan sebelum tutup buku laporan keuangan tahunan. Walaupun jumlah dividen interim tidak sebesar dividen tahunan, tapi ada beberapa perusahaan yang rutin membagikan dividen interim dengan dividen per saham yang cukup menggiurkan. 

Baca juga: Pengertian dan Contoh Dividen Interim, dan Saham yang Bagi Dividen 2 Kali Setahun. Biasanya menjelang musim dividen, saham-saham yang akan bagi dividen, harga sahamnya berpotensi naik drastis, sehingga anda bisa koleksi saham-saham yang sebentar lagi bagi dividen. 

Tetapi anda juga harus selektif memilih saham. Banyak sekali perusahaan yang membagikan dividen secara rutin. Tapi tidak semua saham yang bagi dividen menarik untuk dibeli. 

Banyak perusahaan yang membagikan dividen dengan nominal kecil, atau perusahaan yang fundamentalnya kurang menonjol, sehingga pembagian dividen tidak memberikan pengaruh besar ke harga saham. 

Oleh karena itu, untuk anda yang ingin mendapatkan profit dengan memanfaatkan momentum pembagian dividen, ada baiknya menggunakan beberapa strategi dividen saham berikut:  

1. Pilih saham yang fundamentalnya bagus 

Kalau anda ingin mengincar keuntungan dari dividen, pililah saham-saham yang fundamentalnya bagus, yaitu perusahaan-perusahaan market leader di sektor industrinya, terutama saham-saham blue chip. 

Misalnya, di sektor perbankan market leadernya adalah BBCA, BBNI, BMRI, BBRI. Di sektor consumer goods, market leadernya adalah INDF, ICBP. Di sektor mining (tambang batu bara), market leadernya adalah ADRO, PTBA. Di sektor pakan ternak, saham unggulannya adalah CPIN, JPFA. 

Perusahaan market leader biasanya membagikan dividen dengan jumlah yang lebih besar. Di satu sisi, karena kinerja fundamentalnya bagus dan market cap perusahaan2 market leader juga relatif besar, maka saham-saham ini akan lebih menarik perhatian pelaku pasar. 

Saham-saham blue chip biasanya akan bereaksi lebih cepat ketika ada pengumuman dividen, sehingga anda bisa memanfaatkan momentum dividen ini untuk mendapatkan keuntungan di market. 

2. Pilih saham yang bagi dividen besar 

Pilihlah perusahaan yang bagi dividen per saham yang besar, atau pilihlah perusahaan yang dividend yieldnya tinggi. Anda bisa menganalisa juga perbandingan Earning Per Share (EPS) untuk perusahaan di tiap sektor. 

Perusahaan yang punya EPS besar di sektornya juga punya kemampuan membagikan dividen lebih besar kepada pemegang saham. Perusahaan2 yang rajin bagi dividen interim, bisa anda masukkan juga ke dalam screening dividen anda. Baca juga:  Saham yang Bagi Dividen 2 Kali Setahun.

Sebagai ilustrasi... Perusahaan yang bagi dividen sebesar Rp100 per saham, tentu akan lebih menarik dibandingkan perusahaan yang membagikan dividen "hanya" sebesar Rp4 per saham. Perusahaan yang bisa bagi dividen besar menunjukkan perusahaan punya EPS yang tinggi, sehingga investor akan lebih bereaksi terhadap pengumuman dividen.

Khususnya untuk anda para investor yang mengincar passive income, dengan dividen besar maka nilai passive income yang anda dapatkan juga akan semakin besar, dibandingkan jika anda hanya mencari dividen2 dengan nilai rupiah yang kecil. 

Anda juga bisa pertimbangkan saham dengan persentase dividend yield yang tinggi. Baca juga: Kegunaan dan Cara Menghitung Dividend Yield.  Beberapa perusahaan yang memiliki dividend yield tinggi antara lain HEXA (24%), DMAS (15,4%), MPMX (15,4%), GEMS (14%), MBAP (12,3%), POWR (8,62%), GGRM (7,5%), INTP (7,1%), BJBR (6,7%), ADMF (6,6%). 

3. Manfaatkan profit besar dari kenaikan harga saham (capital gain) 

Mendapatkan profit besar dengan memanfaatkan momentum dividen bisa juga diterapkan dengan cara seperti ini: Pilih saham-saham yang rajin bagi dividen. Dua-tiga minggu sebelum cum date dividen, anda sudah mengoleksi sahamnya terlebih dahuli alias curi start. 

Pada saat cum date setelah harga sahamnya naik, anda bisa langsung jual saham yang anda pegang. Kalau anda jual di cum date, anda memang tidak dapat dividen. Tetapi anda sudah mendapatkan capital gain yang besar, bahkan bisa lebih besar dari dividennya itu sendiri. 

Kenapa jual di cum date? Kenapa nggak jual pada saat ex date? Karena saham-saham yang sudah naik tinggi sebelum ex date, maka ada potensi dividend trap. Dividend trap adalah jebakan dividen di mana harga saham langsung jatuh / turun drastis. Baca juga: Ciri-Ciri Dividend Trap Saham. 

Semakin besar dividen, maka risiko harga saham jatuh saat ex date (dividend trap) semakin besar. Kalau anda sudah jual saham saat cum date, sebelum terkena divdend trap, maka keuntungan anda dari capital gain sudah lebih besar walaupun anda tidak dapat dividen. 

Hal ini bisa diterapkan apabila tren harga saham tersebut masih turun atau harganya sedang di bottom (di harga support) dan masih belum naik. Sebagai contoh, kita gunakan contoh saham AUTO. 

AUTO adalah salah satu perusahaan Astra Group (Induk perusahaannya adalah ASII). Perusahaan-perusahaan Astra Group termasuk salah satu grup perusahaan di Bursa Efek yang sangat rajin bagi dividen rutin, baik dividen tahunan maupun dividen interim. Beberapa Grup Astra lainnya adalah UNTR, AALI. 

Sehingga ketika mayoritas perusahaan grup Astra akan membagikan dividen, harga sahamnya seringkali direspon oleh investor dan trader. Beberapa waktu lalu, saham AUTO berencana membagikan dividen interim. Sekitar 2 minggu sebelum cum date, harga saham AUTO sedang turun-turunnya di harga bottom. Perhatikan chart AUTO berikut: 

Strategi Dividen Saham

Perhatikan tanda lingkaran. Itu adalah momen di mana saham AUTO sudah di bottom. Dan ketika ada pengumuman dividen interim AUTO (pada saat tanda panah), tidak lama kemudian, saham AUTO berhasil naik signifikan. 

Inilah yang saya maksud, di mana saham-saham seperti ini bisa anda manfaatkan untuk strategi dividen saham, yaitu membeli saham ketika harganya sedang di bottom pada saat ada pengumuman dividen. 

Anda tinggal hold sahamnya sampai mendekati cum date, dan setelah naik anda jual. Maka anda bisa mendapatkan capital gain besar dengan memanfaatkan momentum dividen. 

Dalam hal ini, anda memang harus mengetahui estimasi bulan-bulan perusahaan membagikan dividen, supaya anda tidak ketinggalan momentum. Anda bisa pelajari historis pembagian dividen, salah satunya melalui situs Eddy Elly

Anda bisa cari bagian Jadwal Dividen. Disitu anda bisa melihat perusahaan-perusahaan yang bagi dividen besar, biasanya bagi dividen bulan apa saja, sehingga ketika mendekati bulan-bulan tersebut anda sudah ambil ancang-ancang. 

Sebagai contoh Astra Group seperti ASII, AALI, AUTO, UNTR biasanya membagikan dividen interim awal Bulan Oktober. Perusahaan2 tersebut serempak membagikan dividen interim pada bulan tersebut.

Jadi strateginya, masuk bulan September minggu ketiga atau keempat, anda bisa ancang-ancang untuk mulai koleksi sahamnya, terutama kalau tren sahamnya sudah turun / berada di bottom price. Dan anda tinggal hold saja sahamnya sampai naik mendekati cum date.

Itulah strategi dividen saham yang bisa anda manfaatkan, dengan cara melihat momentum dividen untuk mendapatkan capital gain, dan memilih dividen besar untuk mendapatkan passive income di market. 

Semoga menginspirasi. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.