Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

3 Pengalaman Trading Saham Paling Berharga

Setelah menjalani dunia trading saham, banyak pembelajaran dan pengalaman yang saya dapatkan. Berbagai cara dan metode untuk mendapatkan profit sudah saya coba, mulai dari cara "konservatif" (Menganalisa sendiri), hingga mencoba ikut di grup-grup saham premium. 


Dulu sebelum ada aplikasi WA dan Telegram, ada yang namanya Yahoo Messenger. "Grup" saham atau chattingan melalui Yahoo Messenger ini dulu merupakan salah satu "kendaraan bandar" untuk pom-pom saham gorengan. Kalau sekarang biasanya banyak di grup2 WA atau Telegram. 

Saya pernah mengikuti seminar saham kesana-kemari dan menghabiskan banyak duit, tapi hasilnya sama sekali nggak maksimal. Saya malah nggak bisa fokus menganalisa saham, karena terus mencari cara-cara dapat profit dengan sistem holy grail (Sistem yang sempurna). 

Saya juga sudah menerapkan analisa saham mandiri, di mana saat awal-awal trading saham (Dulu saya kerja kantoran dan part time trading), setiap weekend (Sabtu dan Minggu) selalu saya luangkan untuk melakukan analisa grafik, screening saham otodidak. 

Setelah menjalani berbagai cara mencari profit di market, saya akhirnya menemukan metode trading saham yang paling cocok. Dari perjalanan trading yang saya alami, saya mendapatkan 3 (tiga) pengalaman trading saham PALING BERHARGA, yang seharusnya dimiliki oleh setiap trader. Apa saja itu? 

1. Kita harus bisa analisa saham sendiri 

Di pasar saham, tidak ada orang yang bisa 100% kita andalkan. Anda harus bisa menganalisa saham sendiri. Meskipun anda mengikuti grup-grup premium, membayar mahal untuk seminar-seminar saham, ujung-ujungnya anda harus bisa trading secara mandiri. 

Anda harus punya sistem trading sendiri. Anda harus punya sistem analisa teknikal yang simpel, konsisten dan bisa anda terapkan di market (bukan sekedar ikut-ikutan sistem trading orang lain). 

Di pasar saham anda akan menghadapi berbagai macam kondisi fluktuatif market, di mana market bisa bergerak bullish. Setelah bullish saham2 akan akan turun. Dan terkadang market bergerak dalam kondisi sideways. 

Di market, kita juga menghadapi siklus. Ada bulan-bulan di mana pasar saham cenderung sepi dan bearish, terutama memasuki bulan April-Juni. Ada saat-saat di mana market mulai bullish terutama memasuki akhir dan awal tahun. 

Analisa saham mandiri merupakan pondasi trading yang anda butuhkan. Dengan pondasi trading, anda paham apa yang harus dilakukan ketika market naik, turun maupun sideways, sehingga risiko2 trading juga dapat diminimalkan. 

2. Banyak praktik trading adalah jalan terbaik mendapatkan profit konsisten 

Kalau anda ingin mahir di pasar saham, satu-satunya cara adalah PRAKTIK TRADING alias TERJUN LANGSUNG ke pasar saham. Fokuskan diri anda untuk screening, analisa, trading dan evaluasi trading. 

Yap, hanya dengan cara ini anda bisa menjadi trader yang mahir. 90% fokus trader hendaknya diarahkan pada praktik trading saham, karena dengan praktik, anda bisa mengetahui sendiri saham2 yang bagus, kondisi & pergerakan market, serta analisa saham yang cocok untuk anda sendiri. 

Banyak trader saham yang gagal di market karena terlalu sibuk mencari cara-cara profit cepat di market, sibuk mengikuti grup-grup saham sehingga saat jam trading nggak fokus analisa saham tapi fokus scroll chattingan di grup. 

Atau trader sibuk mencari seminar-seminar berbayar mahal dengan harapan bisa dapat profit besar di market setelahnya. Akhirnya trader tidak punya banyak waktu pribadi untuk menganalisa dan trading. 

Intinya adalah, anda harus mulai dengan ACTION. Walaupun dengan modal kecil, kalau anda melakukan analisa secara konsisten, anda mencoba langsung, anda mau belajar, anda akan memahami sendiri seluk beluk market dan seni trading. 

Ibarat anda mengikuti seminar-seminar motivasi. Anda membayar mahal motivator untuk membangkitkan semangat hidup anda. Semua itu tidak akan berguna kalau anda nggak action sendiri.

3. Faktor "non-teknis" tidak kalah pentingnya dengan analisa saham 

Faktor "non-teknis" disini adalah hal-hal lain yang tidak berkaitan secara langsung dengan analisa saham (Analisa teknikal dan fundamental), yaitu analisa-analisa berikut: 
  • Psikologis & mindset trading 
  • Manajemen modal 
Sebagus apapun analisa anda, anda harus mengatur modal trading dan psikologis. Meskipun anda banyak praktik trading, anda rajin menganalisa, tetapi kalau anda salah mengelola modal, anda bisa rugi. 

Kalau anda tidak terbiasa trading pakai modal Rp50 juta namun anda paksakan, maka psikologis anda bisa kacau. Ketika psikologis kacau, pengambilan keputusan trading anda akan lebih didasarkan pada faktor emosi, bukan rasionalitas. 

Melihat kondisi psikologis masing-masing juga perlu, misalnya anda merasa terlalu banyak trading (overtrading), maka ada baiknya anda istirahat dari trading. Memaksakan trading setiap saat juga tidak baik.

Mindset trading yang benar harus anda pasang. Misalnya memasang target realistis (Kalau baru belajar saham, sebaiknya nggak perlu terlalu muluk-muluk pasang target terlalu besar), atau memaksakan trading setiap hari. Hal ini justru akan membuat kita stress sendiri. 

Itulah 3 pengalaman trading saham paling berharga yang penulis dapatkan selama berkecimpung di dunia saham hingga saat ini. Pengalaman-pengalaman trading penulis di pos ini bisa menjadi bahan pembelajaran anda, untuk menghadapi kondisi market. 

Terutama buat para pemula, anda harus memulai pondasi trading yang benar. Start anda harus benar, agar langkah trading anda kedepan bisa lebih baik. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.