Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Kegunaan Moving Average

Moving Average adalah salah satu indikator teknikal saham yang paling populer, dan banyak sekali digunakan oleh trader. Kalau anda membaca berita-berita ulasan saham, para broker, analis saham sering menggunakan Moving Average sebagai salah satu dasar untuk menganalisa saham. 

 

Saya pribadi juga menggunakan indikator Moving Average sebagai salah satu analisa saham. Saya sendiri beberapa kali pernah mendapatkan pertanyaan: Memang apa kelebihan Moving Average untuk analisa chart? 

Pada pos ini, kita akan membahas kegunaan Moving Average untuk trader. Karena selama ini banyak anggapan bahwa Moving Average hanya berfungsi untuk melihat tren suatu saham. 

Padahal tidak. Indikator Moving Average memiliki manfaat-manfaat lainnya untuk trader. berikut beberapa kegunaan Moving Average: 

1. Alat bantu analisa support resisten 

Indikator MA berfungsi sebagai "alat bantu" trader dalam menentukan titik support dan resisten saham. Karena MA terdiri dari garis pada time frame tertentu (Misalnya MA10, MA20, MA50) yang melekat pada candlestick. 

Sehingga garis MA akan selalu berdekatan dengan harga historis suatu saham. Inilah yang membuat garis MA bisa digunakan sebagai alat bantu trader untuk melihat support resisten terdekat pada suatu saham. Perhatikan chart berikut: 

Kegunaan Moving Average

Dalam menggunakan MA, anda bisa menggunakan beberapa kombinasi garis MA, sehingga dapat digunakan untuk melihat lebih banyak titik support resisten suatu saham. Ketika garis MA berada dibawah harga saham saat ini (Lihat tanda persegi, garis MA25 warna) orange, maka itulah support saham tersebut. 

Sedangkan Moving Average terdekat yang ada diatas harga saham saat ini yaitu Moving Average 200 (Warna hijau, pada tanda lingkaran). Titik Moving Average tersebut bisa berfungsi sebagai titik resisten suatu saham. 

Maka ketika harga saham turun, saham akan berpotensi menuju ke support Moving Average-nya tersebut (Tanda persegi). Sedangkan ketika saham naik, anda bisa menjadi Moving Average terdekat (Pada contoh diatas adalah tanda lingkaran) sebagai acuan harga take profit terdekat. 

Itulah kegunaan Moving Average, bisa berfungsi sebagai support dan resisten. Terkadang ketika trader menggunakan garis horizontal manual, trader bingung menentukan letak support resisten. 

Dengan adanya Moving Average, anda bisa mendapatkan lebih banyak informasi tambahan mengenai harga support resisten terdekat pada suatu chart. 

2. Konfirmasi breakout atau breakdown saham 

Moving Average bisa memberikan informasi pada trader mengenai potensi breakout atau breakdown suatu saham. Breakout artinya harga saham melanjutkan kenaikan setelah berhasil menembus resisten tertentu. 

Breakdown adalah kondisi di mana harga saham patah tren karena saham turun / jebol dari support tertentu. Sebagai contoh perhatikan kembali chart BBRI berikut: 


Kita bisa perhatikan di sekitar candlestick terakhirnya dilalui beberapa garis Moving Average. Garis MA support yang dekat dengan harga saham saat ini adalah garis MA yang saya beri tanda lingkaran. 

Sedangkan garis MA resisten yang paling dekat dengan harga saham saat ini adalah garis MA50 (MA warna biru) yang saya beri tanda persegi. 

Apabila harga saham jatuh lagi dari support MA-nya (Tanda lingkaran), maka harga saham berpotensi breakdown lagi ke support selanjutnya. Pada chart saham BBRI diatas, support terdekatnya yang cukup jelas ada pada tanda horizontal. 

Sedangkan jika harga saham berhasil naik menembus MA tanda persegi (resisten) yang paling dekat, saham BBRI berpotensi melanjutkan kenaikannya / breakout.  

3. Identifikasi potensi arah perubahan tren  

Dalam Moving Average, kita mengenal berbagai macam variasi time frame. Ada MA25, MA50, MA60 dan lain-lain. Periode MA yang semakin panjang bisa berfungsi sebagai analisa tren. Sebagai contoh MA200 adalah MA selama 1 tahun. 


Saham yang berada dibawah MA200 misalnya berarti tren saham tersebut sedang turun. Jika saham berada diatas MA200, tren saham tersebut sedang naik / bullish. Pada contoh diatas, MA200 adalah MA warna hijau. 

Pada chart BBRI diatas, terlihat bahwa harga saham BBRI berada dibawah MA200. Artinya BBRI masih downtrend. Secara kasat mata pun, kita bisa melihat chart 6 bulanan BBRI terlihat masih turun dan jebol dari support-supportnya. 

Akan tetapi, kalau BBRI berhasil naik signifikan dan menembus keatas tren MA200-nya (tanda panah merah), maka saham BBRI berpotensi mengalami perubahan tren dari tren bearish menuju ke tren bullish yang baru (Bullish reversal). 

Sehingga analisa MA ini bagus digunakan oleh trader yang ingin menerapkan strategi trend following, yaitu trading dengan mengikuti arah tren. 

Anda bisa perdalam juga strategi2 analisa MA dan screening saham simpel untuk trading disini: Panduan Simpel & Efektif Memilih (Screening) Saham Bagus. 

4. Indikator simpel 

MA adalah indikator saham simpel yang relatif mudah diterapkan untuk menganalisa support resisten dan potensi arah tren suatu saham. Itulah mengapa banyak trader yang suka menggunakan Moving Average, karena implikasinya lebih mudah dan tidak rumit. 

Nah, kalau anda membutuhkan indikator alat bantu untuk analisa support resisten, sinyal trading, anda bisa pertimbangkan untuk menambahkan indikator MA dalam analisa teknikal. 

Akan tetapi, Moving Average juga ada kelemahannya, yaitu cukup banyak variasi garis MA, sehingga seringkali MA membuat trader bingung menentukan kombinasi indikator yang terbaik dan akurat. 

Kalau anda ingin menggunakan MA, sebenarnya ada cara-cara praktis, simpel dan efektif mengkombinasikan garis MA untuk menemukan saham-saham yang berpotensi naik jangka pendek. 

Kombinasi-kombinasi praktis MA yang simpel dan bisa diterapkan untuk semua level trader, bisa anda pelajari disini: Moving Average Praktis. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.