Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Cara Menghitung ROE pada Laporan Keuangan

Return on Equity (ROE) merupakan analisis rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan mendayagunakan modal yang dimiliki untuk mencetak laba bersih. 


Rumus Return on Equity adalah = Laba bersih setelah pajak / total ekuitas. Kita tahu bahwa salah satu komponen pengurang ekuitas adalah DIVIDEN, di mana dividen yang dibagikan pada pemegang saham diambil dari laba bersih. 

Artinya, semakin tinggi ROE, perusahaan juga memiliki peluang yang lebih besar untuk memaksimalkan potensi dividen untuk dibayarkan pada pemegang saham. 

Sehingga ROE adalah rasio yang penting bagi investor saham. Kalau anda belajar analisa fundamental, ROE sering digunakan sebagai patokan investor untuk menilai kemampuan profitabilitas, dan kemampuan perusahaan dalam memaksimalkan kekayaan pemegang saham (melalui dividen). 

Untuk menghitung ROE, anda butuh angka dan data-data yang berasal dari laporan keuangan perusahaan. Buat orang awam atau investor pemula yang baru belajar saham, anda mungkin masih bingung bagaimana cara menghitung ROE di laporan keuangan

Pada pos ini, kita akan membahas bagaimana cara menghitung ROE dari laporan keuangan, dan data-data apa saja yang dibutuhkan, supaya anda tidak salah menghitung ROE untuk analisa fundamental. 

RUMUS ROE adalah: Laba Bersih / Total Ekuitas. 

CARA MENGHITUNG ROE PADA LAPORAN KEUANGAN 

Angka laba bersih bisa anda dapatkan pada laporan laba rugi. Disini kita gunakan contoh perusahaan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO). Perhatikan laporan laba rugi SIDO berikut: 

Cara Menghitung ROE di Laporan Keuangan

Untuk mencari laba bersih, anda bisa ambil akun Laba Tahun Berjalan (Lihat tanda persegi biru). Laba Tahun Berjalan adalah laba bersih setelah pajak. Yap, angka ini yang digunakan untuk menghitung ROE. 

Di dalam laporan laba rugi, setelah laba tahun berjalan sebenarnya masih ada lagi akun-akun dibawahnya, yaitu pendapatan komprehensif atau laba komprehensif. Namun akun tersebut tidak me-representasi-kan laba bersih. 

Karena laba komprehensif berasal dari tambahan atau pengurangan akun-akun yang tidak di-reklasifikasi-kan ke laporan laba rugi. Jadi jangan salah mengambil komponen laba bersih di laporan laba rugi. 

Untuk penjelasan laba komprehensif, bisa anda pelajari juga di pos berikut: Analisis Fundamental: Laba Komprehensif. 

Kemudian untuk mencari total ekuitas, anda bisa melihatnya pada laporan posisi keuangan (laporan neraca), yaitu laporan keuangan yang memuat informasi aset, utang dan ekuitas. Berikut laporan posisi keuangan SIDO: 
Cara Menghitung ROE pada Laporan Keuangan 

Total ekuitas bisa anda ambil dari total ekuitas seperti yang anda lihat pada tanda persegi hijau diatas. Angka tersebut dimasukkan ke dalam rumus ROE nantinya. Anda juga bisa mengambil angka total ekuitas dari laporan perubahan ekuitas. 

Angkanya sama saja dengan laporan ekuitas di laporan posisi keuangan. Ingat bahwa total ekuitas adalah seluruh ekuitas perusahaan, bukan hanya ekuitas yang dapat diatribusikan pada kepentingan non pengendali, atau saldo laba. Jadi, jangan salah mengambil angka untuk perhitungan ROE. 

Kalau anda sudah mendapatkan angka-angka yang dibutuhkan untuk menghitung, kini anda bisa menghitung rasio ROE. Berikut rasio ROE SIDO selama 2 tahun:  

ROE Saham

Catatan: Angka-angka laporan keuangan SIDO dalam Jutaan Rupiah. 

Bisa anda lihat, pada ROE SIDO diatas selama 2 tahun didapatkan rasio ROE 26% dan kemudian ROE meningkat jadi 29% pada tahun berjalan. Artinya di tahun berjalan, SIDO mampu menghasilkan laba bersih sebesar 29% dari total ekuitas yang didayagunakan. 

Interpretasi: Semakin besar ROE, artinya rasio profitabilitas perusahaan semakin bagus. Perusahaan mampu meningkatkan dan mendayagunakan seluruh ekuitas (modal) untuk menghasilkan laba bersih yang besar. 

Di satu sisi, ROE yang meningkat juga menunjukkan bahwa perusahaan mampu memberikan imbal hasil yang tinggi kepada investor, melalui dividen. 

Di web Saham Gain, kita juga sudah pernah membahas cara membaca dan interpretasi analisa rasio ROE. Anda bisa pelajari pada pos-pos berikut: 
ROE bagus umumnya adalah ROE diatas 15%. Namun untuk melihat bagus tidaknya ROE, anda juga membandingkannya dengan perusahaan di sektor industri sejenis. 

Apabila ROE perusahaan lebih tinggi dibandingkan rata-rata industri sejenis, dapat dikatakan perusahaan memiliki profitabilitas yang bagus. Anda juga bisa menganalisa tren ROE perusahaan selama 5 tahun kebelakang, untuk melihat lebih jelas kecenderungan naik turunnya profitabilitas perusahaan. 

Analisa ROE adalah salah satu analisa fundamental yang sering digunakan investor untuk menilai prospek dan profitabilitas perusahaan. Karena ROE juga mengindikasikan kemampuan perusahaan buat melihat potensi dalam memberikan imbal hasil pada investor. 

Tentu saja rasio ROE harus dikombinasikan juga dengan analisa fundamental lainnya, seperti analisa struktur modal (Debt to Equity Ratio), valuasi saham (PER dan PBV), analisa sektoral, analisa likuiditas dan lain-lain. 

Itulah cara menghitung ROE pada laporan keuangan dan cara membaca ROE dalam analisis fundamental. 

Anda bisa pelajari juga analisis fundamental lengkap, dan bedah analisa laporan keuangan untuk investasi saham, serta analisa rasio keuangan yang lebih lengkap buat investor disini: Ebook Analisis Fundamental Saham Pemula - Expert. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.