Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Cara Menghitung Free Cash Flow (Arus Kas Bebas)

Dalam analisis fundamental saham, analisa laporan keuangan adalah analisa utama yang harus dipahami, karena dengan analisa laporan keuangan, anda bisa melihat secara komprehnsif kinerja perusahaan dari berbagai aspek.  

 

Analisa laporan keuangan yang selama ini banyak digunakan adalah laporan posisi keuangan (untuk analisa aset, utang, ekuitas), laporan laba rugi (untuk melihat profitabilitas). Namun sebagai investor saham, jangan melupakan analisa LAPORAN ARUS KAS. 

Laporan arus kas menunjukkan kesehatan aliran kas dan kecukupan kas yang dimiliki perusahaan. Kas adalah aset perusahaan yang paling likuid. Oleh karena itu, perusahaan harus memiliki kecukupan kas, agar perusahaan bisa beroperasi dengan baik. 

Kas yang besar berarti perusahaan juga memiliki kemampuan untuk melunasi dan meng-cover kewajiban-kewajiban jangka pendeknya. Pada pos ini, kita akan menganalisa cara melihat kesehatan arus kas perusahaan, dilihat dari segi FREE CASH FLOW atau ARUS KAS BEBAS.   

FREE CASH FLOW / ARUS KAS BEBAS 

Free cash flow (Arus kas bebas) adalah arus kas sisa setelah dikurangi dengan seluruh biaya operasional dan biaya-biaya lainnya. Dengan kata lain, free cash flow adalah kelebihan arus kas yang dimiliki perusahaan. 

Semakin besar kelebihan arus kas, maka cash flow perusahaan dapat dikatakan sehat, karena walaupun dikatakan FREE cash flow, tentu perusahaan tidak akan menggunakan kelebihan cash flow asal-asalan. 

Free cash flow biasanya akan digunakan perusahaan untuk membayar dividen, reinvestasi, buyback saham, membayar utang, memperluas usaha / operasional, dan hal-hal lainnya yang bisa mengembangkan perusahaan dan memuaskan kepentingan pemegang saham (investor).

Free cash flow juga menunjukkan tingkat pengembalian modal perusahaan, apakah perusahaan memiliki kas bebas yang tersedia untuk membayar utang dan meningkatkan ekuitas. 

RUMUS FREE CASH FLOW 

Berikut adalah rumus free cash flow: 

Free Cash Flow

Rumus cash flow adalah Arus Kas dari Aktivitas Operasi - Belanja Modal. Belanja modal (capital expenditure / capex) didapatkan dari arus kas dari aktivitas investasi yang berkaitan dengan belanja perusahaan, seperti pembelian atau pembayaran aset tetap, investasi mesin yang bertujuan untuk meningkatkan operasional dan memperluas usaha. 

Sedangkan arus kas dari aktivitas operasi yang digunakan dalam rumus free cash flow, karena arus kas operasi menunjukkan pos-pos di mana perusahaan memperoleh kas (dari penerimaan pelanggan, pendapatan bunga dan lain-lain). Anda bisa mencari angka-angka tersebut pada laporan arus kas perusahaan.   

CARA MENGHITUNG FREE CASH FLOW 

Sekarang kita akan masuk ke contoh cara menghitung free cash flow pada laporan keuangan. Kita akan menggunakan contoh laporan keuangan PT Mayora Indah Tbk (MYOR). Berikut laporan keuangan MYOR:  

Free Cash Flow di Laporan Keuangan

Perhatikan tanda persegi hijau. Itu adalah angka untuk laporan arus kas aktivitas operasi. Anda ambil yang total-nya. Kemudian perhatikan tanda persegi merah. Itu adalah capital expenditure (belanja modal).

Untuk melihat capex, anda bisa melihatnya pada pos-pos yang berkaitan dengan pembelian aset tetap, karena itulah yang disebut dengan belanja modal perusahaan. Sekarang kita akan olah data sesuai rumus free cash flow diatas, untuk mendapatkan angka free cash flownya:   

Cara Menghitung Free Cash Flow

Catatan: Angka capital expenditure diatas diperoleh dari pos perolehan aset tetap + pembayaran uang muka pembelian aset tetap. 

Pada free cash flow Mayora, didapatkan free cash flow tahun sebelumnya sebesar 3,42 kali. Sedangkan pada tahun berjalan, free cash flow sebesar 8,16 kali. Artinya, arus kas operasi Mayora lebih besar 3,42 kali dibandingkan capex-nya. 

Dan pada tahun berjalan, arus kas operasinya lebih besar 8,16 kali dari capex-nya. Itu artinya, arus kas operasi LEBIH BESAR dari pada capital expenditure, sehingga kesimpulannya: Mayora memiliki FREE CASH FLOW POSITIF. 

Dengan kata lain, Mayora memiliki kelebihan arus kas yang siap didayagunakan untuk meningkatkan operasionalnya, melakukan aksi korporasi (Seperti buyback, membayar dividen), membayar utang. 

Dari segi kesehatan arus kas, dapat disimpulkan bahwa Mayora aman, tidak ada masalah dalam cash flow.  

FREE CASH FLOW NEGATIF 

Pernahkah anda mendengar istilah free cash flow negatif? Free cash flow negatif berarti free cash flow perusahaan minus, sehingga perusahaan tidak memiliki kelebihan arus kas. Ada dua penyebab mengapa free cash flow bisa negatif: 

1. Arus kas operasi minus 

Kalau dari awal arus kas operasinya sudah minus, alias lebih besar pasak daripada tiang, maka otomatis free cash flow-nya 100% negatif. Arus kas operasi negatif artinya pendapatan perusahaan belum mampu menutup biaya-biaya operasional seperti biaya2 untuk membayar gaji, pemasok, beban bunga, kontraktor, sehingga total arus kas operasinya minus. 

Perusahaan dengan arus kas operasi minus, cukup berisiko secara fundamental, karena artinya cash flow perusahaan sedang bermasalah. Walaupun ada beberapa sektor industri yang memang cash flownya di tahun-tahun tertentu bisa negatif. 

Contohnya perusahaan di sektor konstruksi, di mana ketika perusahaan konstruksi mendapatkan banyak proyek baru, maka pendapatan dari proyeknya baru akan diterima belakangan setelah selesai. Maka, wajar kalau arus kas operasinya minus di awal.  

Tapi untuk industri makanan minuman, arus kas negatif akan menjadi pertanyaan besar. Jadi ketika anda menemukan cash flow negatif, anda harus analisa lebih mendalam sektor industrinya. 

2. Capital expenditure lebih besar 

Free cash flow negatif bisa jadi juga karena capex perusahaan lebih besar dari arus kas operasinya. Hal ini biasanya terjadi pada perusahaan2 yang sedang growth, di mana perusahaan yang lagi berkembang membutuhkan lebih banyak investasi. 

Intinya, kalau free cash flow diatas 1, maka cash flow perusahaan dapat dikatakan sehat. Namun jika free cash flow negatif, anda harus analisa lebih mendalam, penyebab negatifnya cash flow, dan analisa sektor industri, untuk melihat apakah cash flow negatif masih dikategorikan sebagai perusahaan sehat atau tidak. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.