Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Beli Saham Blue Chip Vs Saham Second Liner

Saham-saham likuid di Bursa Efek Indonesia (BEI) dapat dikategorikan sebagai saham blue chip dan saham second liner. Saham blue chip adalah saham-saham yang market capnya paling besar di market, yaitu diatas 100 triliun. 

 

Sedangkan saham second liner adalah saham-saham yang market capnya lebih kecil daripada saham blue chip, yaitu diatas 5 triliun sampai dibawah 100 triliun. Karena market capnya masih relatif besar, banyak saham second liner yang pergerakannya likuid. 

Para trader yang ingin mencari saham-saham likuid untuk trading, anda bisa memilih saham-saham blue chip atau saham second liner. Sebagian trader mungkin masih bingung menyusun portofolio saham yang bagus: Apakah sebaiknya beli saham blue chip saja? Atau saham-saham second liner? 

Atau kombinasi keduanya tetapi lebih dominan di saham blue chip, atau dominan di saham second liner? Pada pos ini, kita akan membahas kelebihan dan kekurangan saham blue chip dan saham-saham second liner berdasarkan pergerakannya di market.  

SAHAM BLUE CHIP 

Saham blue chip bukan hanya market capnya yang besar, tetapi secara kinerja fundamental, perusahaan2 blue chip paling unggul di sektor industrinya. Oleh karena itu, saham blue chip memiliki likuiditas yang paling tinggi di market. 

Biasanya ketika saham blue chip sudah turun, harganya lebih mudah naik. Hal ini karena saham-saham blue chip memiliki market cap besar, sehingga dapat memberikan pengaruh pada pergerakan Indeks. Korelasi saham blue chip dengan IHSG sangat tinggi.  

Jadi tipe pergerakan saham blue chip di BEI adalah mengikut IHSGJadi ketika IHSG lagi lesu karena banyak sentimen negatif, pasti mayoritas saham blue chip akan turun duluan. Sebaliknya ketika IHSG lagi bagus, IHSG sudah rebound, maka saham blue chip biasanya akan ikut naik. 

Artinya, kalau anda ingin "membeli IHSG", belilah saham-saham blue chip, karena saham-saham blue chip adalah tipe saham yang paling bisa merefleksikan IHSG.

Kelebihan saham blue chip selain likuid (banyak ditransaksikan), volatilitasnya lebih stabil dan berpola. Ketika saham-saham blue chip sudah turun banyak, biasanya akan diborong lagi sehingga rebound. 

Sebaliknya ketika saham-saham blue chip sudah turun banyak, saham-saham blue chip akan dijual trader, sehingga harganya turun. Jadi menganalisa teknikal saham blue chip relatif lebih mudah, karena terlihat pola-pola rebound koreksi yang jelas. 

Namun jumlah blue chip di Indonesia hanya sedikit, yaitu TLKM, BBRI, BBCA, BBNI, BMRI, INDF, ICBP, CPIN, GGRM, HMSP, ASII, UNVR, TPIA. Hanya ada belasan saham blue chip di market. 

Sehingga pilihan saham-saham blue chip untuk trading tidak terlalu banyak. Selain itu, mayoritas saham blue chip harganya relatif tinggi secara nominal. Untuk trader modal kecil, anda mungkin hanya bisa membeli beberapa lot saham blue chip. 

Tapi kalau anda mau fokus investasi jangka panjang, terutama buat yang ingin simpan saham diatas 2 tahun dan ingin dapat passive income dari dividen, maka saham blue chip adalah pilihan saham yang baik. 

Dan perlu anda ketahui, saham blue chip bukan saham yang kebal terhadap koreksi. Justru saham-saham blue chip cukup sensitif terhadap sentimen market, karena pergerakannya mengikut IHSG. 

Jangan beranggapan dengan membeli saham blue chip anda pasti untung. Beberapa kasus seperti UNVR yang mengalami penurunan fundamental harga sahamnya bisa turun dalam jangka panjang. 

Jadi apapun saham yang anda beli, anda harus menggunakan analisa teknikal, dan perhatikan MOMENTUM yang tepat. Pelajari juga: Analisis Teknikal untuk Profit Maksimal.  

SAHAM SECOND LINER 

Saham second liner (Saham lapis dua) adalah saham-saham yang market cap-nya dibawah saham-saham blue chip, tetapi masih memiliki likuiditas yang bagus. Beberapa contoh saham second liner misalnya seperti ACES ERAA ANTM BSDE SMRA MDKA dan masih banyak lainnya.  

Pilihan saham second liner jauh lebih banyak daripada saham-saham blue chip, sehingga anda anda punya pilihan screening saham yang lebih leluasa, dibandingkan kalau anda hanya terbatas mentradingkan saham-saham blue chip. 

Di satu sisi, banyak saham second liner yang nominal harganya murah, sehingga jauh lebih terjangkau dengan modal kecil. 

Tetapi kekurangannya, tidak semua saham second liner adalah saham yang bagus dan likuid. Banyak juga saham second liner yang market capnya diatas 10 triliun, akan tetapi harga sahamnya tidak banyak ditradingkan dan tidak likuid. 

Sehingga untuk memilih saham second liner, anda juga harus lebih selektif daripada memilih saham2 blue chip yang jumlahnya lebih sedikit. Jangan sampai terjebak memilih saham-saham second liner yang tidak likuid dan polanya tidak beraturan. 

Kalau anda ingin memilih saham-saham second liner yang paling likuid, anda bisa pertimbangkan untuk screening saham2 di indeks LQ45, karena saham2 LQ45 mayoritas berisi saham2 second liner yang likuid. 

DIVERSIFIKASI PORTOFOLIO 

Saran saya, kalau anda ingin mencari saham-saham likuid, sebaiknya lakukan diversifikasi portofolio. Misalnya kalau anda diversifikasi 3 saham, anda bisa pertimbangkan memilih 1 saham blue chip dan 2 saham second liner, atau 2 saham blue chip dan 1 saham second liner. 

Kalau anda diversifikasi 4 saham, anda bisa pertimbangkan diversifikasi 2 saham blue chip dan 2 saham second liner. Tujuannya, selain diversifikasi risiko, anda juga bisa memiliki lebih banyak pilihan saham. 

Kalau anda hanya beli saham blue chip, maka ketika market lagi turun, bisa jadi sebagian besar saham anda ikutan turun. Tapi jika anda diversifikasi ke saham2 second liner, anda punya peluang yang lebih besar di saham2 lain ketika salah satu saham anda turun. 

Pada akhirnya, tidak satupun saham yang paling bagus di market. Untuk bisa memilih saham buat trading, anda juga harus menganalisa MOMENTUM sahamnya, dan memilih saham-saham yang pergerakannya baik. 

Dengan kombinasi screening, analisis teknikal dan diversifikasi yang bagus, anda bisa meraih profit maksimal di market. 

Pelajari juga cara-cara screening / memilih saham yang bagus untuk mendapatkan STOCK PICK pilihan mandiri disini: Panduan Simpel & Efektif Screening Saham Bagus.  

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.