Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Strategi Menyusun Portofolio Saham Optimal

El Heze

Keberhasilan anda dalam mencetak profit di pasar saham, salah satunya tidak lepas dari MANAJEMEN PORTOFOLIO. Manajemen portofolio adalah strategi trader untuk mengatur berapa jumlah saham yang sebaiknya dimiliki, termasuk kualitas saham-saham yang dibeli.  

 

Anda mungkin berpikir: "Buat apa pake manajemen portofolio segala. Ribet.. Yang penting kan saya bisa profit besar. Yang penting saham beli saham untung, udah selesai."

Jangan salah.. Banyak trader yang mengalami kerugian, bingung memantau saham, tidak bisa melakukan eksekusi maksimal di market karena mengabaikan manajemen portofolio. 

Logikanya, kalau saham-saham di portofolio anda adalah saham-saham yang kualitasnya jelek, otomatis anda akan sulit untuk mencetak profit maksimal di pasar saham. Jadi manajemen portofolio merupakan salah satu analisa yang tidak boleh anda remehkan. Manajemen portofolio saham berkaitan dengan:  
  • Berapa banyak anda mau menyimpan saham? 
  • Berapa banyak alokasi modal untuk beli saham? 
  • Saham-saham apa yang mau anda beli? 
  • Berapa saham maksimal yang harus ada di portofolio anda? 
Lalu bagaimana strategi menyusun portofolio saham yang baik, agar anda bisa mencetak profit? 

Pada dasarnya, untuk menciptakan portofolio saham optimal, hanya ada 4 (empat) hal yang harus anda terapkan yaitu: 

1. Diversifikasi saham 

Kualitas portofolio saham yang baik bisa tercipta apabila anda melakukan diversifikasi saham yang tepat. Artinya, jangan sampai anda terlalu berlebihan dalam melakukan diversifikasi alias menjadi trader / investor supermarket.

Saya sering dapat request dari trader untuk menyusun portofolio saham, karena sahamnya banyak yang nyangkut. Saat trader memberikan screenshoot portofolionya, trader memiliki belasan saham, mulai dari saham blue chip sampai saham-saham gorengan, bahkan waran. 

Dengan jumlah portofolio saham yang terlalu banyak, anda akan kesulitan memantau saham-saham yang anda punya. Selain itu, saham yang terlalu banyak menunjukkan bahwa anda belum bisa memprioritaskan saham-saham yang berkualitas buat ditradingkan. Anda masih mudah tergoda membeli saham-saham di luar trading plan anda. 

Saran saya, buat trader saham pemula (yang baru belajar saham), gunakan strategi diversifikasi rendah, yaitu lakukan diversifikasi 2 saham sampai 3 saham maksimal. Tapi buat pemula, usahakan anda diversifikasi 2 saham terlebih dahulu. 

Nah, kalau ilmu trading anda sudah bertambah, anda sudah paham cara meminimalkan kerugian (cut loss), barulah anda bisa menambah diversifikasi menjadi 2-4 saham. 

[Pelajari juga praktik2 analisis teknikal, cara meminimalkan kerugian di saham, manajemen modal saham dan cara-cara memilih saham yang menguntungkan buat trader disini: Analisis Teknikal untuk Profit Maksimal.]

Kalau anda sudah mulai bisa profit konsisten dan bisa mengelola lebih banyak portofolio saham, anda bisa tambah diversifikasi menjadi 2-7 saham (sesuaikan dengan kemampuan masing-masing). 

Hilangkan anggapan bahwa semakin banyak saham yang dibeli, semakin besar profit yang anda dapatkan. Dalam trading, KUALITAS lebih penting dibandingkan KUANTITAS. 

Jumlah saham yang banyak di portofolio tidak menjamin anda profit apabila saham2 yang anda simpan adalah saham-saham yang jelek dan pergerakan harganya tidak jelas. 

2. Prioritaskan saham yang anda pahami 

Dalam menyusun portofolio, hendaknya anda memprioritaskan untuk membeli dan menyimpan saham-saham yang anda pahami analisanya. Hal ini bertujuan meminimalkan risiko cut loss dan kerugian di market. 

Banyak trader saham yang menyimpan saham-saham, di mana trader sendiri tidak tahu kenapa alasan saham tersebut layak untuk dibeli. Trader nekad masuk dengan modal besar pada saham2 yang kelihatannya menarik secara kasat mata, tanpa melakukan analisa lebih lanjut. 

Inilah yang menyebabkan portofolio trader banyak diisi oleh saham-saham yang harganya turun terus. Tips-nya, kalau anda tertarik membeli saham tertentu karena saham tersebut lagi ramai, coba gunakan modal kecil (10-20% modal). 

Sisa modal anda harus tetap diprioritaskan untuk membeli saham-saham yang anda pahami, yaitu saham2 pilihan atau saham2 favorit anda yang sudah melalui proses analisa. Baca juga: Cara Screening Saham Bagus Pemula - Expert.  

3. Mulai dengan modal kecil 

Portofolio saham bisa berkembang menjadi profit, apabila anda memulainya dari modal kecil. Di pos ini: Modal Ideal Trading Saham, kita sudah membahas bahwa modal ideal untuk trader pemula bisa dimulai dari Rp1-3 juta. Setelah itu, anda bisa menambah modal bertahap sesuai kemampuan masing-masing. 

Dengan modal kecil, anda juga belajar untuk mengelola psikologis dan mindset trading. Sehingga kalau anda bisa untung dengan modal kecil, anda pasti akan lebih siap trading dengan modal besar. 

Tapi kalau dengan modal kecil saja anda belum bisa profit, trading dengan modal besar akan sangat berisiko, dan hal ini bisa membuat portofolio saham anda tidak terarah. 

4. Menentukan saham maksimal di portofolio 

Semahir apapun seorang trader, trader tetap bisa tergoda untuk membeli saham-saham di luar trading plan-nya. Ketika trader terus membeli saham, trader tidak menyadari kalau saham yang ada di portofolionya sangat banyak, sehingga trader tidak fokus. 

Oleh karena itu, anda harus memiliki manajemen portofolio, yaitu menentukan berapa jumlah saham maksimal yang sebaiknya anda miliki di portofolio saham anda. 

Seperti kita kita bahas diatas, trader pemula hendaknya menyimpan 1-3 saham maksimal. Kalau anda sudah paham cara memilih saham, cara meminimalkan kerugian, anda bisa menambah diversifikasi jadi 2-4 saham. 

Kalau anda sudah mahir (bisa profit konsisten), anda bisa menambah porfotolio menjadi 2-7 saham tergantung kemampuan masing-masing. Intinya jangan sampai jumlah saham di portofolio membuat anda jadi bingung memantau saham2 yang anda pegang. 

Jadi katakanlah anda memutuskan untuk menyimpan saham maksimal 3 saham saja. Maka kalau anda tertarik untuk beli saham tertentu, anda harus "menukarnya" dengan salah satu saham yang anda punya. Anda jual salah satu saham untuk dibelikan saham yang lain. 

Dengan cara ini, jumlah portofolio anda tidak over (kebanyakan), sehingga anda bisa memantau saham2 anda lebih mudah, dan bisa mengambil keputusan trading yang lebih rasional. 

Itulah beberapa strategi dan cara menyusun portofolio saham secara optimal, dan juga sebagai upaya untuk menghindari portofolio 'supermarket'. Semoga bermanfaat untuk anda. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.