Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Profit Saham: Pengalaman Trading Pribadi

Banyak "edukasi" saham yang menawarkan profit cepat, sinyal saham "paling akurat", cara dapat untung besar di market... Seolah-olah pasar saham itu merupakan tempat yang sangat mudah untuk meraih profit. 



Kebanyakan trader pemula yang mengikuti tawaran-tawaran indah tersebut, mulai percaya dan memasukkan modal besar untuk trading dengan harapan bisa mendapatkan profit besar tanpa hambatan. 

Tapi begitu menghadapi market, trader langsung menghadapi fluktuatif, belum lagi ketika anda trading pada saat kondisi market sedang bearish / turun. Ketika menghadapi saham-saham yang sedang turun, trader tidak siap, karena trader tidak membangun mindset trading yang benar. 

Akhirnya banyak trader yang terjebak dalam kerugian dan saham nyangkut dalam jumlah besar. Siklus seperti ini seringkali terjadi di market, di mana banyak trader pemula yang ingin untung cepat di saham. 

Trader mencari cara-cara instan supaya bisa profit. Setelah menghadapi market, yang terjadi justru sebaliknya. Pasar saham memang merupakan sarana yang bagus untuk mencari profit. 

Namun anda juga harus pahami bahwa di pasar saham anda juga menghadapi risiko. Tidak setiap saat saham-saham naik. Tidak setiap saat market itu bagus. Tidak semua saham bagus untuk trading. 

Sehingga kalau anda ingin trading, ada empat hal utama yang harus anda perhatikan: 

1. Memilih saham yang bagus untuk trading 
2. Menunggu momentum trading / market yang bagus (rebound)
3. Manajemen modal
4. Pengetahuan analisa teknikal yang baik

Dengan keempat hal tersebut, anda bisa menggunakan rasionalitas trading, dan tidak hanya muluk-muluk mengincar profit cepat, tanpa melihat analisa, faktor risiko dan pertimbangan-pertimbangan lainnya di market. 

Melalui pos ini, saya ingin sharing pengalaman trading saham pribadi, yaitu pengalaman saya mendapatkan profit saham dengan strategi trading, khususnya ketika kondisi market sedang kurang bagus. 

PENGALAMAN TRADING SAHAM 

Beberapa waktu lalu, saya membeli saham BBRI di harga 3.930. Saya beli saham BRBI pada tanggal 18 Mei. Berikut rincian buy BBRI yang penulis terapkan: 


Pertimbangan saya pribadi membeli saham BBRI adalah karena BBRI sudah murah secara teknikal, dan BBRI sendiri sudah jatuh dari support 4.000. Saat itu, penurunan saham BBRI sudah mulai tertahan, sehingga saya mencoba membeli di harga 3.930. 

Di satu sisi, saat itu IHSG sudah koreksi dua-tiga harian, di mana ketika saya pelajari pola IHSG belakangan, IHSG biasanya bisa rebound lagi setelah tiga hari koreksi. 

Namun saya menerapkan manajemen modal, di mana saya tidak membeli saham dengan 100% modal alias full power, karena saya melihat market yang masih belum stabil / belum kuat strong bullish.

Jadi saham BBRI yang saya beli ini hanya 30% dari alokasi modal yang saya gunakan untuk beli BBRI. Sehingga, kalau saham yang saya beli ada kemungkinan turun lagi, saya bisa melakukan averaging down, karena saya beli bertahap / baru beli sedikit. 

Pengalaman trading saham

Tanda panah diatas adalah momen ketika saya membeli saham BBRI di harga 3.930. Tapi apa yang terjadi? Ternyata saham BBRI nggak langsung naik. Dua hari kemudian saham BBRI malah sempat turun sedikit ke lowest 3.820. 

Apakah saya cut loss? Apakah saya panik? 

Saya pribadi tidak cut loss, dan justru saya ancang-ancang akan averaging down kalau memang udah nyentuh 3.800 dan mantul lagi (Lihat kondisi IHSG juga). Ternyata setelah di harga 3.820, saham BBRI berhasil rebound perlahan di hari ketiga balik di harga 3.910. 

Penurunan harga saham yang mulai terbatas, dan tekanan beli yang mulai besar di saham BBRI setelah naik lagi dari 3.820, membuat saya yakin bahwa saham BBRI dalam jangka pendek ada peluang untuk rebound lagi, walaupun saya sendiri tidak tahu sampai ke harga berapa BBRI bakalan diangkat.  

Pada hari keempat, BBRI akhirnya berhasil naik lagi dan BBRI balik naik diatas resisten 4.000.  


Saat saham BBRI saya crop grafik dan tape readingnya, BBRI berada di harga 4.030 (lihat tanda panah). Dan berikut tape reading BBRI: 

Profit Saham

Butuh waktu 4 hari agar saham BBRI yang saya beli naik lagi. Itulah salah satu pengalaman saya mendapatkan profit di market terutama ketika dalam kondisi market yang sideways dan cenderung downtrend. 

Terkadang saham yang saya beli bisa naik beberapa menit kemudian. Terkadang juga perlu menunggu beberapa hari baru naik. Biasanya hal ini terjadi karena faktor market juga. Ketika IHSG lagi kurang bagus, hal tersebut juga mempengaruhi minat market untuk koleksi saham. 

Apa pelajaran yang bisa kita ambil melalui pos ini?   

Untuk bisa mendapatkan profit dari saham, anda harus memiliki keempat hal itu tadi: Memilih saham yang bagus, kesabaran untuk menunggu momentum trading (momentum beli dan take profit), manajemen modal, dan yang terpenting adalah pengetahuan analisa teknikal. 

Momentum trading sangat diperlukan, karena dengan momentum trading, anda bisa menganalisa kapan harga saham bagus untuk dibeli, sehingga anda nggak terburu-buru membeli saham di harga puncak. 

Kalaupun anda butuh menunggu saham untuk naik lagi setelah dibeli, anda tidak butuh waktu lama karena anda sudah membeli di harga bagus. Seperti contoh saham BBRI tadi, di mana saya membeli di harga yang sebenarnya sudah bagus, hanya saja saya perlu menunggu beberapa hari karena pengaruh fluktuatif market. 

Manajemen modal harus diperhatikan. Terutama ketika market sedang kurang bagus, atau anda belum yakin beli saham terlalu banyak, anda bisa gunakan strategi beli bertahap, sehingga ketika saham anda masih belum naik, anda tidak panik karena anda tidak memasukkan semua modal. 

Seumapama saham yang anda beli ternyata naik, anda tidak akan ketinggalan kereta, karena meskipun anda baru beli modal sedikit, at least anda sudah memiliki sahamnya dan dapat kesempatan meraih profit ketika saham naik. 

Seperti saham BBRI yang saya tradingkan tadi. Walaupun saya beli BBRI belum full modal (Pakai strategi averaging), tapi setidaknya saya sudah memiliki saham BBRI dan ketika naik tetap bisa profit (nggak ketinggalan kereta). 

PALING PENTING adalah PENGETAHUAN ANALISA TEKNIKAL. Darimana saya bisa memutuskan beli saham BBRI? Darimana saya menentukan saham BBRI di harga sekian bagus untuk dibeli? Darimana saya berani memutuskan untuk tidak cut loss dulu saat BBRI turun beberapa poin?

Yap, jawabannya karena analisa teknikal. Analisa teknikal memberikan kompas trading, agar anda bisa melihat saham2 yang bagus dan momentum yang pas untuk trading. 

Sebagai referensi, anda bisa mendalami full strategi & kombinasi analisa teknikal yang simpel dan bisa dipraktikkan trader pemula - expert disini: Buku Saham Full Praktik Analisis Teknikal. 

Dengan pengetahuan analisa teknikal dan trading saham serta manajemen, anda tidak akan mudah termakan dengan kalimat-kalimat indah bahwa trading saham bikin cepat kaya, bisa dapat duit banyak dalam semalam. 

Sehingga anda bisa melihat peluang-peluang yang ada di market, termasuk mengelola modal dan portofolio ketika kondisi market sedang kurang bagus. 

Itulah pengalaman trading pribadi yang ingin saya sharing pada anda. So, buat trader pemula fokuslah untuk meningkatkan kemampuan analisa dan seni trading, sehingga anda paham apa yang harus dilakukan ketika market sedang bullish, bearish, sideways dan ketika saham yang anda beli belum bergerak sesuai harapan. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.