Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Beli Saham Blue Chip, Masih Worth It?

El Heze

Perusahaan blue chip merupakan perusahaan dengan kinerja yang mapan, rajin bagi dividen, unggul di sektor industrinya dan memiliki company size yang besar, serta brand image ternama. 



Beberapa contoh saham blue chip di Indonesia seperti BBRI, BBCA, ASII, UNVR, TLKM dan masih banyak lainnya. Dari kriteria saham-saham blue chip diatas, kedengarannya perusahaan blue chip adalah perusahaan yang kinerjanya sangat bagus dan layak untuk ditradingkan maupun buat investasi jangka panjang. 

Namun dalam praktikknya di pasar saham, tidak ada saham yang kebal terhadap koreksi / penurunan. Sebagus-bagusnya saham blue chip juga tidak kebal dari koreksi. Selain itu, saham blue chip juga memiliki kekurangan untuk trader dan investor. 

Pertama, pergerakan fluktuatif saham blue chip terkadang tidak secepat saham-saham second liner. Kedua, pergerakan saham blue chip biasanya mengikuti pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan.

Kalau IHSG jatuh, saham blue chip umumnya akan ikut turun. Ketiga, saham blue cukup sensitif terhadap sentimen. Sebagai contoh, ketika perusahaan blue chip tertentu performa kinerjanya sedang turun, hal ini akan sangat mempengaruhi harga sahamnya secara signifikan. 

Belakangan, saham-saham blue chip pergerakannya tidak terlalu atraktif, dan tidak seperti yang sering dengar pada kalimat di edukasi-edukasi saham: "Belilah saham blue chip, risikonya kecil. Belilah saham blue chip, lebih aman dari penurunan harga saham drastis."

Tetapi faktanya kita juga pernah menghadapi kondisi di mana mayoritas saham blue chip trennya turun terus dan tidak seperti apa yang kita harapkan. 

Kita ambil satu contoh saham blue chip, yaitu saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR). Kita semua tahu bahwa UNVR adalah perusahaan yang memiliki produk2 yang dibutuhkan masyarakat, dan memiliki brand image sangat bagus. 

Namun pergerakan saham UNVR dalam 1-2 tahun justru turun terus, di mana harga saham UNVR yang sempat menyentuh 8.500 terus turun sampai ke 5.500. 

Saham UNVR 

Saham-saham blue chip sempat menjadi bahan pembicaraan para trader & investor  karena label perusahaan blue chip ternyata sama sekali tidak menjamin bahwa harga saham bakalan punya tren yang bagus. 

Kalau anda beli saham UNVR di harga 8.000-an, tentu saham anda nyangkut cukup lama, dan otomatis hal ini membuat saham blue chip yang selama ini dijadikan sebagai saham unggulan di market, ternyata tidak memberikan return maksimal. 

"Jadi Pak Heze, apakah beli saham blue chip itu masih worth it kalau ternyata saham blue chip bisa turun terus?" Tanya anda.

Tentu saja masih worth it. Bagaimanapun juga tidak semua saham blue chip turun. Saham-saham blue chip tetap banyak yang bagus untuk ditradingkan, terutama saham-saham blue chip yang harganya sudah murah secara teknikal. Pelajari juga: Full Praktik Menemukan Saham Diskon & Murah.  

Tapi untuk membeli saham blue chip, anda tidak bisa hanya mengadalkan "nama besar" saham tersebut. Seperti yang kita jelaskan di awal tadi, bahwa tidak ada saham yang kebal terhadap koreksi. 

Dan memang tidak setiap momen saham-saham blue chip pasti worth it untuk dibeli, terutama buat investor jangka panjang. Jadi kalau anda mau menilai apakah saham blue chip yang ingin anda incar worth it buat dibeli atau tidak, ada baiknya anda melakukan analisis-analisis berikut: 

1. Perhatikan analisa fundamental ter-update saham tersebut 

Saham blue chip sekalipun bisa mengalami penurunan kinerja fundamental, sehingga membuat investor menjual sahamnya dalam jangka panjang. 

Contohnya seperti saham UNVR, di mana penurunan harga saham UNVR dikarenakan UNVR mengalami penurunan laba bersih selama beberapa kuartal, serta Debt to Equity Ratio (DER)-nya tinggi. Ditambah kondisi pasar saham yang masih relatif lesu. 

Hal ini membuat saham UNVR terus turun dalam 1-2 tahun terakhir. Jadi meskipun anda ingin beli saham blue chip, sebaiknya anda juga perhatikan perkembangan fundamental perusahaan tersebut. Karena penurunan kinerja fundamental sangat mempengaruhi gairah investor untuk mengoleksi saham tersebut. 

2. Jangan mencintai satu saham 

Anda boleh memiliki saham favorit, tapi jangan mencintai satu atau beberapa saham tertentu. Dalam trading ataupun investasi, anda harus membeli saham berdasarkan analisa dan rasionalitas. 

Karena saham yang anda sukai belum tentu momentumnya saat itu bagus untuk dibeli. Saham yang produknya terkenal. Saham yang banyak dibicarakan, belum tentu analisa fundamental dan chartnya sedang cemerlang saat itu, sekalipun saham blue chip. 

3. Perhatikan valuasi sahamnya 

Valuasi saham juga sangat penting untuk investor. Karena saham-saham blue chip yang valuasinya sudah sangat mahal, biasanya harga sahamnya juga berpotensi turun atau stagnan. 

Sebagai contoh, saham UNVR yang mengalami penurunan drastis. Ternyata setelah kita lihat valuasinya, UNVR punya Price Book Value (PBV) hampir 50 kali, sehingga tidak heran kalau saham UNVR dalam jangka 1-2 tahun sudah mulai berat untuk naik lagi. 

4. Perhatikan kondisi fundamental secara global 

Perhatikan juga bagaimana kondisi perekonomian makro dan pasar saham secara global. Kalau ekonomi lagi lesu, IHSG lagi jelek, umumnya mayoritas saham blue chip juga stagnan atau downtrend. 

Karena saham blue chip adalah saham2 penggerak market, jadi kondisi pasar saham secara global juga memberikan pengaruh cukup besar pada mayoritas saham2 blue chip. 

5. Perhatikan pergerakan analisa teknikalnya (Untuk trader jangka pendek)

Buat yang ingin trading di saham-saham blue chip, analisa chart penting untuk anda dalam melihat momentum, apakah saham blue chip yang anda incar sudah berpotensi rebound, atau masih turun. 

Sebagai referensi tambahan, anda bisa pelajari cara-cara memilah saham dengan kombinasi analisa teknikal simpel disini: Ebook Saham Full Analisis Teknikal. 

Jadi untuk memilih saham blue chip yang worth it, lakukan analisa-analisa lanjutan. Memang tidak semua saham blue chip sedang bagus untuk dikoleksi. 

Ada saham blue chip yang valuasinya sudah mahal. Ada saham blue chip yang fundamentalnya sedang turun. Nah, dengan analisa-analisa tersebut, anda bisa memilah saham blue chip mana yang layak dikoleksi dan yang sebaiknya dihindari terlebih dahulu. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.