Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Apa Itu Auto Rejection Saham?

Dalam mekanisme perdagangan saham, anda pasti tidak asing dengan istilah AUTO REJECT. Banyak pemula yang belum memahami arti auto reject di pasar saham. Oleh karena itu, kita akan membahasnya. 



Auto reject saham adalah batasan minimum dan maksimum kenaikan dan penurunan harga saham dalam satu harga perdagangan bursa. 

Auto reject juga dapat diartikan sebagai penolakan order beli dan jual secara otomatis oleh sistem JATS, akibat melebihi batas kenaikan maksimum dan penurunan harga minimum saham dalam satu hari perdagangan bursa.  

TUJUAN AUTO REJECT SAHAM 

Lalu kenapa Bursa Efek Indonesia (BEI) menetapkan batasan kenaikan dan penurunan maksimum harga saham? Tujuannya tidak lain adalah untuk memastikan perdagangan saham berjalan dengan wajar dan teratur. 

Coba bayangkan kalau ada harga saham yang bisa naik 500% sehari. Atau saham bisa turun sampai 95% sehari. Tentu mekanisme perdagangan di market jadi tidak wajar dan teratur. 

Di pasar forex atau cryptocurrency, anda akan menemukan instrumen mata uang atau koin yang naik ratusan bahkan ribuan persen, dan yang turun sampai 50% lebih. Namun hal ini tidak akan anda temukan di saham, karena adanya aturan auto reject. 

BATASAN / ATURAN AUTO REJECT 

Berikut batasan auto reject dari Bursa Efek Indonesia (BEI) yang berlaku saat ini: 

Auto Reject Saham
Sumber: IDX.co.id
  • Untuk saham-saham yang baru IPO di hari pertama / perdagangan perdana, maka auto reject ditetapkan sebesar 2 (dua) kali dari persentase batasan auto reject normal. 
  • Untuk waran, harga penawaran jual atau permintaan beli yang dimasukkan dalam JATS sama atau melebihi harga terakhir perdagangan saham yang mendasari waran tersebut. 
Cara membaca aturan auto reject diatas: 

1. Untuk harga saham dengan nominal Rp50 sampai Rp200, maka batas kenaikan maksimum (Auto reject atas) adalah sebesar 35%, denngan penurunan paling banyak (Auto reject bawah) hanya boleh 7%> Kalau harga saham sudah di Rp52 per saham misalnya, maka penurunan maksimal hanya sampai Rp50, karena Rp50 adalah batas terendah harga saham di pasar reguler. 

2. Untuk harga saham diatas Rp200 sampai dengan Rp5.000, maksimal kenaikan harga sebesar 25% dan maksimun penurunannya hanya boleh sebesar 7%. 

3. Untuk harga saham diatas Rp5.000, maka batas kenaikan maksimal hanya boleh sebesar 20%, sedangkan penurunan maksimal sebesar 7%.  

Catatan: Aturan auto reject bisa berubah sewaktu-waktu sesuai dengan kebijakan Bursa Efek terbaru. 

Perlu anda pahami, kebijakan auto reject dibagi menjadi dua, yaitu auto reject simetris dan auto reject tidak simetris (asimetris). 

Auto reject simetris adalah auto reject dengan persentase kenaikan dan penurunan maksimal yang sama. Misalnya, auto reject atas dan auto reject bawah ditetapkan sama yaitu 35%. Auto reject asimetris adalah auto reject dengan persentase kenaikan dan penurunan maksimal yang tidak sama. 

Kebijakan auto reject saat ini adalah kebijakan auto reject asimetris, karena kenaikan dan penurunan maksimalnya tidak sama, di mana kenaikan harga saham maksimal bisa sampai 35% untuk  range harga 50-200, tetapi penurunan maksimalnya cuma 7%. 

Kebijakan auto reject saat ini ditetapkan dengan tujuan untuk menjaga kejatuhan pasar saham, karena kalau auto reject bawah ditetapkan sama dengan batasan auto reject atas, saham-saham dalam sehari bisa berpotensi turun lebih banyak.

Kebijakan ini biasanya diambil ketika market lagi turun atau strong bearish. Dulu pasar saham kita selalu menetapkan auto reject simetris. 

AUTO REJECT ATAS (ARA) 

Apabila harga saham dalam sehari naik sampai di batas maksimal auto reject-nya (35%, 25% dan 10%), maka anda tidak akan bisa membeli saham tersebut, karena sudah naik sampai batas harga maksimal. Anda hanya bisa jual saham yang kena auto reject atas. 

Hal ini karena auto reject atas itu terjadi ketika banyak pelaku pasar yang membeli saham dan nggak ada yang mau jual sahamnya. Sehingga harga saham akan naik terus, serta titik tengah permintaan serta penawaran tidak ketemu, sehingga anda nggak bisa beli sahamnya kalau nggak ada yang jual. 

Kalau anda mau membeli saham tersebut, anda harus antri, tidak bisa langsung matched order. Kecuali kalau anda sudah punya saham sebelumnya, maka anda bisa jual (karena banyak yang mau beli). 

Pada mekanisme perdagangan di market, berikut tampilan saham yang terkena auto reject atas dalam sehari: 
Auto Reject Atas 

Perhatikan, saham yang kena ARA offer-nya kosong karena nggak ada yang mau jual, sehingga hanya tampil antrian bid-nya saja, yaitu para trader yang ingin membeli sahamnya. 

Saham yang ARA, di hari itu juga bisa berubah menjadi tidak ARA lagi, apabila ternyata banyak yang mau jual saham tersebut. 

Ingat, bahwa ARA ini hanya berlaku untuk sehari perdagangan saham. Keesokan hari harga saham sudah mengikuti pergerakan yang baru. 

AUTO REJECT BAWAH (ARB) 

Apabila harga saham turun maksimal sampai di batasan auto reject bawah, maka anda tidak akan bisa menjual sahamnya. Kalau anda mau jual, anda harus antri tidak bisa langsung matched order. 

Hal ini karena auto reject bawah terjadi ketika mayoritas pelaku pasar ingin menjual saham dalam jumlah besar, dan permintaan beli sangat sedikit, sehingga harga sahamnya turun terus mencapai batas maksimal penurunannya dalam sehari. 

Nah kalau nggak ada yang mau beli sahamnya, tentu anda yang sudah punya saham tersebut anda tidak akan bisa jual, karena titik tengah permintaan dan penawaran tidak ketemu. Kecuali kalau anda mau beli saham yang lagi ARB, order anda bisa langsung matched, karena pada ARB banyak yang ingin menjual saham. 

Berikut adalah tampilan saham yang turun dan terkena auto reject bawah:    

Auto Reject Bawah

Pada saham yang kena auto reject bawah, tampilan antrian bid-nya kosong. Hal ini karena tidak ada yang membeli saham, yang ada hanya orang-orang yang ingin jual saham, sehingga hanya muncul antrian offer. 

Antrian bid kosong karena harga saham sudah ditetapkan hanya boleh turun maksimal sesuai kebijakan BEI, sehingga ketika harga saham turun maksimal, maka anda tidak bisa menjual sahamnya lagi (bid-nya kosong), alias harga sahamnya sudah nggak bisa turun lebih banyak dalam sehari. Konsep yang sama juga berlaku untuk saham yang kena auto reject atas. 

Sama dengan ARA, saham yang kena ARB bisa berubah menjadi tidak ARB lagi di hari yang sama, apabila ternyata banyak tekanan beli yang membuat offer lot-nya habis. 

Baik ARA maupun ARB hanya berlaku buat satu hari perdagangan saham. Keesokan harinya akan membentuk mekanisme permintaan dan penawaran harga yang baru. 

Itulah penjelasan tentang auto rejection saham. Semoga pos ini dapat meningkatkan pemahaman rekan-rekan trader tentang mekanisme perdagangan saham, khususnya memahami auto reject di market. 

Tag: 
auto reject saham
auto rejection adalah
batas auto reject saham
aturan auto reject saham terbaru
aturan auto reject
saham auto reject
auto rejection saham adalah
batasan auto rejection yang berlaku saat ini 
rejected dalam saham

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.