Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Saham

Di pasar modal, harga saham akan bergerak fluktuatif naik dan turun. Naik turunnya harga saham di pasar modal bukan terjadi karena kebetulan. Ada faktor-faktor yang dapat mempengaruhi harga saham, sehingga bergerak naik dan turun. 



Setidaknya terdapat 10 faktor yang seringkali mempengaruhi pergerakan harga saham di pasar modal. Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham

1. Permintaan dan penawaran 

Faktor utama yang dapat mempengaruhi naik turunnya harga saham adalah permintaan dan penawaran. Setiap orang yang membeli saham memiliki tujuan untuk mendapatkan keuntungan alias profit. 

Maka para pelaku pasar ingin membeli saham di harga rendah dan jual di harga lebih tinggi demi mendapatkan capital gain. Ketika harga saham murah, pelaku pasar ingin membeli saham pada harga yang murah tersebut. 

Sebaliknya, ada juga para pelaku pasar yang ingin menjual saham karena sebelumnya sudah membeli saham tersebut. Nah, adanya keinginan pelaku pasar untuk membeli dan menjual saham inilah pada akhirnya menimbulkan permintaan dan penawaran. 

Ketika ada permintaan dan penawaran, harga saham akan bergerak naik dan turun. Sesuai prinsip ekonomi, pada saat terjadi banyak permintaan beli, harga saham cenderung naik. Sebaliknya, pada saat banyak penawaran jual, harga saham akan cenderung turun. 

2. Kurs Rupiah 

Perkembangan kurs Rupiah, biasanya terhadap mata uang US Dollar juga dapat mempengaruhi minat pasar untuk membeli dan menjual saham. 

Ketika kurs Rupiah terus melemah, pelaku pasar akan cenderung menjual saham Indonesia dan lebih tertarik untuk membeli valas Dollar. Pelemahan kurs Rupiah terus menerus juga dapat mengakibatkan turunnya kepercayaan market terhadap ekonomi Indonesia. 

Demikian pula ketika kurs Rupiah menguat. Maka pelaku pasar lebih optimis terhadap ekonomi Indonesia, sehingga meningkatkan minat pelaku pasar untuk masuk ke pasar saham Indonesia. 

3. Fundamental / kinerja perusahaan 

Kinerja perusahaan dapat mempengaruhi minat pelaku pasar untuk membeli dan menjual saham, sehingga pada akhirnya dapat mempengaruhi pergerakan harga saham. 

Jika kinerja perusahaan bagus, maka saham perusahaan akan banyak dibeli. Sebaliknya ketika kinerja perusahaan jelek dan banyak berita-berita negatif tentang fundamental perusahaan tersebut, saham tersebut juga akan dijual sehingga harganya turun. 

4. Harga komoditas 

Naik turunnya harga komoditas juga berpengaruh terhadap harga saham yang berkaitan dengan komoditas tertentu. Misalnya ketika harga komoditas batu bara sedang jatuh, hal ini juga dapat mempengaruhi pelaku pasar untuk menjual saham-saham batu bara. 

Ketika komoditas palm oil sedang naik tinggi, maka saham-saham yang berkaitan dengan palm oil juga berpotensi dikoleksi, sehingga harga saham di sektor palm oil akan naik.  

5. Tren saham 

Saham-saham tertentu yang sedang hype, dibeli oleh artis, influencer, banyak dibicarakan  dan diberitakan oleh media dapat mempengaruhi orang-orang untuk ikut membeli saham yang bersangkutan, sehingga harganya bisa melambung tinggi. 

Dengan kata lain, saham yang sedang nge-tren saat itu juga dapat mempengaruhi minat market, sehingga berpengaruh terhadap pergerakan harga sahamnya.

6. Kondisi ekonomi 

Stabil tidaknya kondisi ekonomi suatu negara dapat mempengaruhi minat pelaku pasar untuk membeli suatu saham. Pada saat ekonomi sedang dalam kondisi yang bagus, orang-orang akan lebih optimis untuk membeli saham, sehingga saham-saham akan cenderung naik. 

Namun ketika kondisi ekonomi lagi jelek, pertumbuhan ekonomi lesu, para investor akan ragu untuk masuk ke pasar saham. Bahkan investor akan cenderung menjual saham karena kondisi ekonomi negara sedang kurang bagus. Hal ini pada akhirnya akan membuat harga saham cenderung turun. 

7. Kondisi politik 

Kondusif tidaknya kondisi politik suatu negara juga bisa mempengaruhi harga saham di pasar modal. Pada saat kondisi politik tidak kondusif, pelaku pasar akan cenderung menjual saham sehingga saham-saham akan turun. 

Sebaliknya pada saat kondisi politik negara stabil, maka para investor akan lebih berani untuk membeli saham-saham di negara tersebut. Hal ini pada akhirnya akan mempengaruhi pergerakan harga saham.  

8. Manipulasi harga oleh bandar saham 

Di pasar modal juga terdapat banyak bandar saham yang bisa menggerakkan harga saham terutama saham-saham yang kapitalisasi pasarnya kecil / rendah. 

Jika banyak bandar membeli saham, hal ini biasanya juga banyak diikuti oleh para trader ritel. Sehingga pada saat terjadi aksi beli, harga saham akan cenderung naik. Demikian sebaliknya, pada saat bandar banyak melakukan jual saham (distribusi), harga saham akan berpotensi turun. 

9. Aksi korporasi 

Aksi korporasi perusahaan seperti pembagian dividen, right issue, stock split dapat mempengaruhi minat investor untuk membeli dan menjual saham. 

Sebagai contoh, pada saat perusahaan akan membagikan dividen pada pemegang saham, maka harga saham di sekitar tanggal pengumuman dividen berpotensi untuk dikoleksi, sehingga harganya naik. 

10. Suku bunga dan inflasi 

Naik turunnya suku bunga dapat memberikan pengaruh pada pergerakan harga saham. Apabila suku bunga naik, investor akan cenderung menjual saham dan membeli obligasi, karena ketika suku bunga naik, bunga obligasi juga akan lebih tinggi. 

Sebaliknya pada saat suku bunga turun, maka investor akan lebih banyak mengincar dan membeli saham, ketimbang menyimpan modalnya di instrumen obligasi, karena bunga obligasi juga turun pada saat suku bunga turun, sehingga pasar saham akan lebih menarik. 

Selain suku bunga, inflasi juga dapat mempengaruhi harga saham. Jika suatu negara terjadi lonjakan inflasi yang drastis, hal ini akan membuat investor menjual saham, karena investor menganggap kondisi ekonomi sedang kurang baik. 

Sebaliknya, pada saat inflasi berada dalam range yang normal, pelaku pasar akan lebih berani untuk membeli saham-saham. 

Itulah faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.