Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Analisa Saham: Kondisi Saham yang Rawan Turun

El Heze

Kalau anda sering berkunjung ke watchlist saham di web Saham Gain: Rekomendasi Saham, maka saya seringkali menuliskan kalimat yang kurang lebih: "Waspadai kondisi IHSG yang sudah naik tinggi".



Atau terkadang saya juga menuliskan: "IHSG sudah mulai rawan koreksi". Contohnya seperti yang pernah kita ulas: 

Seperti ulasan kita kemarin, IHSG ada potensi untuk melemah / menguat terbatas. 2 hari terakhir IHSG sudah membentuk doji. So, tetap perhatikan arah market juga sebelum trading.  

Kalau kita perhatikan, IHSG sudah mulai membentuk doji (tanda lingkaran) di ujung tren naiknya: 
IHSG

Dalam posisi IHSG yang sudah naik beberapa hari berturut-turut, IHSG sangat rawan koreksi, apalagi jika ada pola2 yang menunjukkan pola koreksi seperti doji, hanging man, shooting star dan lain2. 

Artinya, walaupun dalam kondisi IHSG yang sudah rawan turun, memang tetap ada saham-saham yang bisa kita watchlist. Tetapi sebelum anda memutuskan untuk eksekusi, anda disarankan untuk LEBIH mencermati kondisi market, karena ketika IHSG sudah naik tinggi, IHSG rawan koreksi. 

Apalagi kalau anda belum sempat membeli saham (rawan membeli saham di harga puncak). Dan jika kita perhatikan kembali chart IHSG diatas 1-2 hari terakhir, IHSG sebenarnya sudah cukup tinggi. Ada dua doji di tren naiknya. Hal ini artinya tekanan beli mulai reda.   
Jadi, salah satu kondisi saham dikatakan rawan turun apabila IHSG dan mayoritas saham sudah naik beberapa hari (tanpa koreksi berarti). Dan IHSG mulai menguat terbatas (sulit naik lagi).   
Pada hari2 setelahnya (lihat chart diatas), IHSG langsung turun banyak (tanda panah). Saat itu mayoritas saham pada turun semua. 

Mayoritas saham merah setelah IHSG naik tinggi dan mulai koreksi

Jadi ulasan IHSG yang sering kita bahas ini bukan hanya sekedar pajangan. IHSG sangat penting untuk kita cermati sebagai trader. 

Dalam kondisi seperti ini, plus mayoritas saham juga sudah naik tinggi, memang koreksi sehat rawan terjadi. Konsepnya, semakin cepat saham naik, maka potensi koreksinya juga berbanding lurus. 

Jika IHSG naik cepat selama beberapa hari tanpa ada koreksi, maka ketika IHSG sudah overbought dan mulai sulit untuk naik (hanya menguat terbatas), disitulah IHSG ada potensi koreksi.  

Walaupun trading dilakukan dengan membeli saham2 spesifik (bukan beli IHSG), tetapi memperhatikan dan menganalisa kondisi IHSG sangat penting untuk trader. Ada beberapa alasan mengapa analisa IHSG / kondisi market sebelum trading itu penting: 

1. Lebih peka terhadap kondisi market 

Seringkali trader suka membeli saham2 yang sudah naik tinggi, karena takut ketinggalan kereta. Padahal market sudah rawan koreksi. Hal ini yang membuat banyak trader sahamnya sering nyangkut di harga puncak. 

Hal ini karena trader tidak memperhatikan kondisi market, dan analisa saham2. Jadi analisa IHSG ini juga penting untuk melihat MOMENTUM trading yang baik. Kalau IHSG sudah naik tinggi, apalagi sudah naik berhari-hari, disitulah anda harus mulai atur modal. 

Jangan beli saham terlalu banyak terutama pada saham2 yang mulai rawan koreksi (sudah overbought atau ada pola2 koreksi). Supaya anda bisa beli saham2 yang bagus di harga murah saat koreksi. Pelajari juga: Cara Menemukan Saham Diskon & Murah.

2. Tidak mudah terpengaruh ajakan membeli saham 

Peka terhadap kondisi market juga berguna sebagai pondasi trading anda, supaya anda tidak mudah terpengaruh ajakan-ajakan membeli saham, di mana ajakan2 beli saham tersebut belum tentu didasarkan atas analisa yang jelas. 

Seringkali kita melihat ajakan2 beli saham tertentu padahal IHSG sudah naik tinggi. Dan ketika IHSG koreksi, trader2 yang sebelumnya memberikan rekomendasi saham ini itu tiba2 menghilang. 

Nah, kalau anda bisa membaca dan menganalisa kondisi IHSG secara mandiri, anda tidak akan mudah terpengaruh membeli saham2 diluar trading plan, karena anda sudah punya analisa dan pondasi trading yang baik. 

Jadi kalau anda mendengar saran: Ngapain lihat IHSG, kita kan beli saham bukan beli IHSG. Saran2 seperti ini menurut saya pribadi kurang tepat, kecuali kalau anda mengincar saham2 gorengan beda lagi ceritanya. 

Tapi kalau anda ingin membeli saham2 likuid, atau mengincar saham2 yang harganya sudah naik, maka analisa IHSG ini sangat diperlukan. 

Perlu anda perhatikan juga, membeli saham pada saat IHSG lagi merah / turun atau ketika IHSG sudah naik tinggi (overbought) bukanlah suatu larangan. Anda tetap boleh membeli saham ketika IHSG koreksi. 

Karena di saat IHSG turun atau sulit naik tinggi, memang tetap ada saham2 yang bisa naik. Tapi disini yang perlu anda perhatikan adalah: KETAJAMAN ANALISA. 

Jangan sampai anda ceroboh beli saham dengan modal besar atau beli saham2 yang sudah naik tinggi ketika IHSG sudah rawan turun, hanya karena ingin cepat profit. 

Semoga bermanfaat untuk rekan-rekan. SALAM PROFIT.

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.