Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Pergerakan Harga Saham: Kurva Saham

Naik turunnya harga saham harian sering disebut sebagai siklus market. Sebagai trader saham, kita pasti akan menghadapi siklus market. Justru siklus market ini adalah teman trader, karena dari situlah anda bisa meraih profit. 

 

Ketika kita bicara siklus market, kita bicara mengenai pergerakan harga saham alias RUTINITIAS yang terjadi di market. Harga saham di market itu hanya bergerak dalam tiga arah: 

1. Bullish (naik)
2. Bearish (turun)
3. Sideways (mendatar / trendless) 

Jadi ketika harga saham naik tinggi (bullish), cepat atau lama harga saham pasti akan turun / koreksi lagi. Hal ini karena tujuan trader membeli saham adalah untuk mendapatkan untung. 

Artinya pada saat mayoritas trader beli saham dan harganya naik (banyak permintaan beli), dan ketika para trader yang beli saham di harga bawah sudah merasa sahamnya naik dan untung, para trader akan melakukan take profit. 

Pada saat saham banyak dijual, harganya akan turun / koreksi. Pada saat market dan mayoritas saham turun, disitulah kita semua menghadapi fase bearish sesaat alias koreksi. 

Fase bearish di market pun bisa dibagi menjadi bearish pendek alias koreksi normal dan strong bearish. Strong bearish biasanya terjadi ketika banyak sentimen negatif di market, sehingga mayoritas saham turun. Demikian juga dengan fase bullish, yang dapat dibedakan menjadi short bullish (technical rebound) dan strong bullish. 

Setelah pasar saham koreksi, banyak saham harganya turun dan jatuh, maka cepat atau lama harga saham akan diborong dan naik lagi (rebound). Pelajari juga: Full Praktik Menemukan Saham Diskon & Murah.

Karena para trader yang melihat saham2 terdiskon, pasti akan memborong sahamnya. Ibarat anda berbelanja di supermarket, kemudian anda melihat ada banyak barang yang harganya sedang diskon apalagi kalau barangnya adalah barang2 kebutuhan. Anda pasti akan membeli lebih banyak. 

Di pasar saham pun prinsipnya sama. Saham-saham yang sudah turun banyak, akan lebih menarik para trader, karena dengan saham yang murah, anda bisa mendapatkan sahamnya dengan porsi (lot) lebih banyak. Pada saat banyak yang membeli saham, harga saham akan naik lagi dari titik-titik supportnya. 

Market terkadang bisa bergerak dalam tren sideways juga. Tren sideways berarti saham-saham hanya bergerak di rentang support resisten berulang, tidak membentuk tren naik maupun tren turun. Anda bisa pelajari cara-cara trading di saham sideways disini: Full Praktik Strategi Trading di Saham Sideways. 

Tren sideways juga tidak akan terus terjadi. Setelah sideways, harga saham akan bergerak dalam tren naik dan turun lagi. Namun di dalam tren sideways pun, sebenarnya juga terjadi fluktuatif harga. 

Nah, pola-pola yang kita bahas diatas ini pasti akan selalu terjadi secara berulang sehingga membentuk suatu siklus atau "rutinitas" market. Jika kita melihat lebih panjang pola2 harga saham secara historis, maka siklus market akan membentuk suatu KURVA SAHAM. 

Sekarang kita lihat lebih dalam praktikknya pada salah satu grafik saham BMRI berikut:  

Pergerakan harga saham

Inilah yang disebut sebagai kurva saham, di mana harga saham selalu bergerak naik dan turun. Perhatikan, setelah BMRI naik tinggi, tidak lama kemudian harganya turun. Sebaliknya, ketika harganya sudah di support, BMRI akan diborong lagi sehingga harganya naik. 

Tren saham ini selalu terjadi selama jam trading. Dan kalau kita perhatikan lagi lebih detail chart saham BMRI:  


Maka di dalam minor tren (tren saham yang lebih pendek) pun, juga terdapat fluktuatif harga rebound (naik) dan koreksi (turun). 

FLUKTUATIF SAHAM = PELUANG PROFIT

Dari sini kita sudah paham bahwa harga saham tidak selamanya turun dan juga sebaliknya. Beberapa pelajaran penting yang bisa kita ambil sebagai trader adalah: 
  • Harga saham turun adalah kesempatan untuk membeli di harga murah. Banyak trader yang panic selling, takut, tidak berani beli saham ketika turun. Padahal harga saham yang turun adalah peluang anda untuk meraih profit maksimal. Ingat kurva saham. Tidak selamanya saham akan turun terus.
  • Hindari euforia dan ingin membeli saham karena 'takut ketinggalan kereta' ketika harga saham naik. Saham yang sudah naik tinggi dan overbught, rawan untuk turun, karena pelaku pasar akan take profit. 
  • Analisa pergerakan siklus market ini berlaku untuk saham2 yang likuid. Saham yang kurang likuid, pergerakannya lebih banyak dimainkan bandar, sehingga grafik saham kurang dapat mewakili untuk analisa lebih detail. 
Apa yang kita bahas di pos ini, merupakan bagian dari ANALISIS TEKNIKAL. Jadi untuk meraih profit di market, khususnya buat trader saham, at least anda harus pahami dan pelajari analisa teknikal. Dengan analisa teknikal, anda bisa melihat saham2 yang potensial dan berisiko. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.