Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Memahami Pre Closing Saham

Di pos sebelumnya, kita sudah mempelajari tentang sesi pre opening di Bursa saham. Anda bisa pelajari kembali pos-nya disini: Memahami Pre Opening Saham. Selain sesi pre opening, ada juga sesi pre closing saham


Kalau sesi pre opening adalah sesi "persiapan" sebelum pasar saham buka, maka sesi pre closing adalah sesi "persiapan" sebelum pasar saham tutup. Sebelum pasar saham tutup, ada yang namanya: 

1. Sesi pra closing (15.50 - 16.05)
2. Sesi pre closing (16.05-16.15)

Sesi pre closing disebut juga sebagai sesi pasca penutupan. Setelah jam 16.15, bursa saham baru benar-benar tutup. Itu adalah sesi normal jam trading Bursa Efek. Tetapi terkadang Bursa Efek bisa mengubah jam sesi pre dan pra closing. 

Untuk mendapatkan update sesi perdagangan saham, anda bisa lihat situs resmi Bursa Efek Indonesia disini: Jam Perdagangan Saham IDX.  

Selama ini kita mengenal jam trading saham itu akan berakhir pukul 16.00. Jadi kita bisa trading saham dengan bebas sampai pukul 16.00. Namun, seringkali pukul 15.50-16.00 pasar saham sudah berhenti. 

Dan ternyata diatas pukul 16.05, market kembali bergerak. Inilah yang dinamakan dengan sesi pra dan pre closing. Pada sesi pra closing, pasar saham terhenti sebentar selama kurang lebih 15 menit. 

Di sesi ini, Anggota Bursa Efek melalui sistem JATS sedang membentuk harga closing saham. Sehingga pada sesi ini, pasar saham akan terhenti sementara karena adanya proses menentukan closing price setiap saham. 

Setelah lewat pukul 16.05, anda akan melihat pasar saham bergerak lagi sampai pukul 16.15. Akan tetapi, anda hanya bisa mentradingkan (buy sell) saham pada harga closing-nya saja. 

Jadi katakanlah harga closing price saham ANTM adalah 1.100. Maka anda hanya bisa tradingkan saham ANTM di harga 1.100. Kalau anda mau trading di harga 1.090, 1.080 tidak akan bisa. Order pasti akan di-reject oleh sistem, karena pada sesi pre closing, hanya satu harga saja yang bisa ditradingkan. 

Jadi jangan kaget kalau anda memasang order beli ataupun jual di jam 16.05-16.15, order anda di -reject terus, karena anda tidak memasangnya pada harga closingnya. 

Kalau anda ingin trading saham di sesi pre closing boleh-boleh saja. Justru kalau anda punya saham dan ingin menjual. Ataupun anda menemukan saham2 yang bagus dan ingin membeli. Anda sebenarnya punya kesempatan membeli saham lebih panjang dalam satu hari bursa. 

Karena masih ada sesi pre closing tersebut yang bisa dimanfaatkan buat trading. Tapi ingat, di sesi pre closing anda hanya bisa trading di harga penutupannya, yang dianggap sebagai best price

Pada sesi pre closing, setiap order yang anda tempatkan (buy ataupun sell) akan langsung matched. Tidak ada lagi istilah antri order karena di sesi pre closing hanya aa satu harga yang bisa ditradingkan. 

Sekarang anda sudah paham bahwa pasar saham tidak hanya ditradingkan sampai jam 16.00. Namun diatas itu (sampai pukul 16.15), anda masih punya kesempatan memasang order. 

TRADING MENJELANG PRE CLOSING SAHAM   

Yang jadi pertanyaan: Apakah trading saham menjelang pre closing itu menguntungkan? Apa ada pembeda pergerakan market saat masih buka normal (sebelum jam 15.50) dengan sesi pre closing? 

Perlu anda ketahui, di bursa saham ada yang namanya aksi marking the close. Untuk lebih jelasnya, anda bisa pelajari kembali tulisannya disini: Aksi Marking the Close di Bursa Saham. 

Aksi marking the close, bisa menjadi pedang bermata dua. Mendekati jam market tutup, terkadang mayoritas harga saham tiba2 bisa naik tinggi. Sebaliknya, mayoritas saham tiba2 bisa anjlok menjelang closing. 

Terkadang banyak yang berpikir kalau trading saham menjelang pre closing itu bisa meraup profit besar, karena menjelang sesi pre closing harga saham bisa naik cepat secara tiba-tiba. 

Namun ingat juga, bahwa dalam banyak kasus, mendekati jam closing market, saham2 juga sering mulai turun. Sehingga kalau anda banyak beli saham katakanlah pukul 15.30, mendekati sesi closing seringkali sahamnya tiba2 turun / koreksi. Pernah mengalami? 

Saya pribadi biasanya sudah tidak trading lagi 30 menit menjelang closing market, karena mendekati closing market, volatilitasnya cenderung tinggi, dan seringkali saham-saham harganya lebih mudah koreksi, apalagi kalau di sesi 1 saham2 sudah pada naik tinggi. 

Kecuali kalau mendekati pre closing saya menemukan saham2 yang bagus untuk disimpan besok maka saya akan beli sahamnya. 

Tapi kalau saya melihat tidak banyak saham menarik menjelang closing, mending saya nggak trading lagi. Saya cukup amati pergerakan market sampai closing. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.