Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Cara Mencari Depresiasi dalam Laporan Keuangan

Pada saat anda belajar membaca laporan keuangan perusahaan, anda pasti tidak asing dengan istilah DEPRESIASI. Depresiasi bahasa mudahnya adalah penyusutan (penyusutan aset tetap). 

 

Tapi kalau anda membaca laporan keuangan perusahaan go public mulai dari laporan posisi keuangan, laba rugi, perubahan ekuitas dan arus kas, anda tidak akan menemukan akun ataupun nilai depresisasi. 

Jadi, bagaimana cara anda mengetahui nilai depresiasi di laporan keuangan? Apakah laporan keuangan perusahaan juga menampilkan jumlah biaya depresiasi perusahaan dalam periode (kuartal atau tahun) tertentu. 

Sebelum kita membahas lebih dalam tentang cara mencari depresiasi dalam laporan keuangan, anda perlu pahami dahulu pengertian depresiasi dan perannya dalam laporan keuangan. 

Depresiasi atau penyusutan adalah alokasi biaya yang dibuat untuk mengurangi nilai aset tetap selama masa manfaat aset. Contoh-contoh aset tetap adalah bangunan, kendaraan, mesin. 

Katakanlah anda membeli mesin dengan masa manfaat 15 tahun. Tentu saja kualitas mesin anda di tahun ketiga pasti akan berkurang dibandingkan saat masih baru. Oleh karena itu, nilai mesin ini harus dihitung nila penyusutannya. Inilah yang dinamakan dengan depresiasi. 

Selain depresiasi, ada juga amortisasi. Amortisasi adalah penyusutan untuk aset tidak berwujud seperti goodwill, merk dagang hak paten. 

MENCARI DEPRESISASI DALAM LAPORAN KEUANGAN 

Karena depresiasi itu adalah penyusutan aset tetap, maka depresiasi masuk menjadi KOMPONEN BIAYA. Kalau di laporan keuangan, komponen biaya ini akan masuk pada LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF. 

Biasanya depresiasi akan masuk dalam Beban Usaha atau Beban Penjualan atau Beban Umum dan Administrasi di laporan laba rugi. Sekarang kita akan langsung contoh mencari depresiasi dalam laporan keuangan. 

Kita akan gunakan laporan keuangan PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES). Perhatikan laporan laba rugi ACES berikut: 


Di laporan laba rugi perusahaan, anda bisa melihat nilai beban depresiasi pada Beban Usaha. Tapi komponen beban usaha itu nggak cuma terdiri dari beban depresiasi. Maka dari itu, anda harus melihat rincian komponen beban usaha pada Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK). 

CALK beban usaha pada laporan keuangan ACES bisa kita lihat pada CALK no 27 dan 31. Kalau anda belum paham cara membaca CALK, anda bisa pelajari disini: Pengertian dan Contoh Catatan Atas Laporan Keuangan. Berikut adalah CALK beban usaha ACES:

Mencari depresiasi dalam laporan keuangan

Dari CALK diatas, jika anda ingin mencari Beban Depresiasi, anda bisa cari bagian 'Penyusutan' atau 'Penyusutan dan Amortisasi'. Pada CALK ACES, nilai beban penyusutan dan amortisasi bisa anda lihat pada tanda-tanda persegi hijau diatas. 

Terdapat dua biaya penyusutan yaitu biaya penyusutan pada beban penjualan sebesar Rp88.197.820.555 dan biaya penyusutan pada beban umum & administrasi sebesar Rp28.113.779.573. 

Nah kalau anda mencari beban depresiasi, maka nilai kedua beban depresiasi harus dijumlah. Jika anda ingin mengetahui lebih detail komponen beban penyusutan, pada CALK diatas sudah dituliskan: Catatan 9,10 dan 12. Rincian CALK tentang depresiasi biasanya ada pada akun Aset Tetap.  

Maka anda bisa cross check pada catatan 9, 10 dan 12 untuk melihat rincian depresiasi perusahaan. Kita coba lihat salah satu CALK yaitu CALK nomor 10 berikut:     


Pada CALK nomor 10 Aset Tetap, anda bisa lihat rincian biaya dan aset tetap apa saja yang disusutkan pada Akumulasi Penyusutan. Pada CALK diatas, aset tetap yang disusutkan adalah Bangunn, Peralatan Toko & Kantor, Kendaraan. Nilai penyusutan inilah yang masuk menjadi beban depresiasi dan akan menjadi salah satu faktor pengurang laba bersih.

Itulah cara mencari depresiasi di laporan keuangan. Semoga bermanfaat untuk rekan-rekan.    

8 komentar:

  1. Maaf min prasarana dan renovasi bangunan tidak masuk ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tidak masuk, itu bukan depresiasi

      Delete
  2. untuk perhitungan depresiasi yang paling benar dengan menggunakan beban usaha ya atau yang lain ?

    soalnya jumlah depresiasi pada CALK no 10 dengan jumlah depresiasi beban berbeda

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo,

      Kalau anda mau mencari depresisasi yang telah diakui atas penggunaan manfaat aset (sudah dibayarkan sebagai beban), maka ambil yang beban depresisasi di laporan laba rugi.

      Tapi kalau anda mau mencari akumulasi atau beban kumpulan penyusutan secara periodik, maka ambil nilai yang di laporan posisi keuangan.

      Nilainya pasti beda, di mana akumulasi penyusutan di laporan posisi keuangan pasti lebih besar, karena yang di laporan laba hanya nilai yang sudah dibayarkan sebagai beban atau sudah diakui atas penggunaannya. Sedangkan di posisi keuangan adalah nilai akumulasi

      Delete
    2. Halo min. Mau tanya.
      Kalau mencari Sales General and Administrative dan Depresiasi bagaimana ya. Apakah sales general n adnmin ini perlu dikurangi depresiasi dulu? Terimakasih

      Delete
    3. Beban penjualan, umum dan administrasi itu kalau anda lihat di CALK sudah termasuk depresiasi. Jadi, kalau anda ingin mencari beban-beban tersebut itu sudah termasuk nilai depresiasi.

      Kalau mau dipisahkan dari beban depresisasi, berarti tinggal dikurangkan saja.

      Delete
  3. nilai depresiasinya itu ada di total akumulasi atau nilai buku?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau mau lihat di satu periode saja pakai depresiasi dari nilai buku

      Delete

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.