Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Bandar Saham: Bandar Saham Indonesia

Di pos yang pernah kita ulas bersama tentang penjelasan siapa itu bandar dan cara bandar bekerja, anda bisa baca kembali tulisan yang kita ulas disini: Bandarmologi Saham: Siapa itu Bandar? Bagaimana Cara Bandar Menggoreng Saham? Kita sudah membahas mengenai bandar saham. 



Seperti kita ketahui bandar saham disebut juga sebagai market maker karena mereka memiliki modal besar, sehingga bisa menggerakkan saham2 tertentu. Itulah mengapa bandar saham disebut sebagai PEMODAL BESAR. 

Di pos ini, kita akan lebih memperjelas lagi siapa yang dimaksud dengan bandar saham, khususnya di pasar saham Indonesia. 

[Trader saham yang ingin mendalami analisa bandarmologi saham full praktik, analisa broker summary dengan kombinasi analisa teknikal untuk trading decision, anda bisa perdalam analisa-analisanya disini: Ebook Bandarmologi Saham Pemula - Expert].

Kalau anda trading saham, istilah bandar saham ini pasti sangat sering kita jumpai. Bahkan semua saham itu sebenarnya ada bandarnya alias market maker yang mengerek harga saham, atau sebaliknya. Itulah yang menyebabkan harga saham menjadi lebih fluktuatif.

Nah, kita akan bahas bandar saham dari segi 'tingkatan' atau 'level'-nya. Yang dimaksud dengan level disini adalah mengacu pada besar kecilnya modal yang dimiliki bandar saham tersebut, karena semakin besar modal yang dimiliki bandar saham, maka semakin besar pula kemampuan bandar untuk menggerakkan dan "mengaktifkan" harga saham.

Bandar saham itu dibagi menjadi beberapa jenis yaitu: 

1. Bandar kecil  

Bandar kecil biasanya disebut sebagai bandar lokal, yang memiliki modal miliaran. Umumnya bandar kecil terdiri dari beberapa orang, dan biasanya tergabung dalam GRUP SAHAM yang memiliki banyak member (anggota). 

Dan bandar kecil yang terdiri dari beberapa orang umumnya juga memiliki koneksi dengan emiten-emiten kecil yang sahamnya akan digoreng. 

Kalau anda pernah bergabung di grup-grup saham (WA, Telegram dan lain2) dan banyak rekomendasi saham-saham gorengan yang pergerakan harganya tidak jelas, sulit dianalisa dengan analisa teknikal, kemungkinan besar grup-grup tersebut merupakan "alat" bandar saham secara tidak langsung untuk mengajak banyak trader ritel untuk membeli sahamnya. 

Semakin banyak yang ikutan beli saham2 gorengan, semakin mudah aksi bandar ini untuk mengerek harga, dan trader2 ritel yang lain pun juga akan ikut membeli. 

Jadi bandar kecil yang terdiri dari perorangan atau beberapa orang (biasanya ada di grup2 saham), umumnya menggoreng saham2 lapis tiga yang memiliki market cap kecil atau sering disebut SAHAM POM-POM. Karena saham2 yang tidak likuid, tidak membutuhkan modal yang sangat besar untuk menggoreng sahamnya.  

2. (Bandar) perusahaan atau institusi lokal

Perusahaan atau institusi lokal seperti perusahaan sekuritas, reksadana, perusahaan asuransi dan lain-lain (perusahaan2 yang mengelola dana atas nama orang lain) juga bisa menjadi bandar di suatu saham. 

Karena mereka adalah perusahaan atau institusi, pastinya mereka memiliki modal yang jauh lebih besar daripada "bandar kecil" (poin pertama) itu tadi, dan saham2 yang digoreng juga memiliki kapitalisasi pasar yang lebih besar, yaitu saham2 gorengan yang market cap nya lebih tinggi dan saham-saham lapis dua. 

Termasuk dalam hal ini adalah perusahaan sekuritas lokal yang akumulasi dan distribusi saham dalam jumlah besar, sehingga harga saham tertentu menjadi sangat volatil.. Ini adalah contoh bandar yang berasal dari institusi lokal. 

Contoh lainnya, anda pasti ingat dengan kasus Jiwasraya. Jiwasraya ini juga berperan menggerakkan / membandari saham-saham gorengan yang ada di portofolio mereka. Itu adalah contoh lain bandar dari institusi / perusahaan.  

Anda bisa baca lagi tulisannya disini: Saham Gorengan: Belajar dari Kasus Jiwasraya. Itu adalah salah satu contoh bandar dari institusi lokal. 

3. (Bandar) perusahaan atau institusi asing 

Perusahaan asing (biasanya sekuritas asing) merupakan bandar saham yang modalnya paling besar. Perusahaan / sekuritas asing biasanya menggerakkan saham-saham blue chip atau saham2 yang kapitalisasi pasarnya relatif besar. 

Itulah mengapa saham2 blue chip biasanya banyak dipegang oleh sekuritas asing, karena mereka juga berperan untuk mengangkat dan menurunkan saham-saham blue chip. Anda pasti sering kalimat2 seperti ini di pasar saham: 

"Saham BBRI turun terus karena dijual asing"
"Saham TLKM naik, mulai banyak diakumulasi asing"

Ketika investor asing banyak menjual saham, maka saham2 blue chip akan cenderung turun. Sebaliknya, saat mulai banyak akumulasi, saham2 blue chip sudah murah, maka harga saham blue chip akan naik lagi. Kurang lebih seperti itulah cara bandar asing bekerja. 

BANDAR SAHAM BISA MERUGIKAN DAN MENGUNTUNGKAN ANDA

Dari sini kita bisa menyimpulkan bahwa bandar saham bukan hanya ada di saham2 gorengan yang market cap-nya kecil, namun bandar saham ada di SEMUA SAHAM. 

Level bandar akan menentukan kemampuan mereka dalam menggoreng saham. Semakin besar modal bandar, maka saham2 yang digoreng pun adalah saham2 yang kapitalisasi pasarnya relatif besar. 

Disini saya perlu sharing pada juga bahwa bandar saham itu tidak selamanya merugikan dan sebaliknya. 

Pada umumnya, bandar di saham-saham gorengan / saham2 yang kapitalisasi pasarnya kecil alias saham pom-pom, SANGAT BERISIKO untuk trader saham, terutama trader pemula. 

Karena saham-saham tersebut selain memiliki likuiditas yang sangat rendah, harga sahamnya kebanyakan tidak mengikuti pergerakan analisa teknikal, dan volatilitas harganya sangat tinggi, saham2 seperti ini bisa berbahaya untuk anda.  

Banyak trader saham yang terjebak membeli saham pom-pom karena dapat informasi di grup saham, dan akhirnya saham trader nyangkut dan bahkan harus terpaksa cut loss dalam jumlah besar. 

Trader yang bisa dapat untung dari saham2 pom-pom, di trading2 berikutnya mengalami kerugian besar, karena naik turunnya saham pom-pom sangat cepat, pola-polanya tidak beraturan, dan bandar juga tidak mudah memberikan titik harga yang bagus untuk trader ritel.  

Perlu anda ingat: 
Bandar saham tidak peduli anda untung besar atau rugi besar. Bandar saham tidak peduli anda jadi kaya dari saham atau bangkrut total.   
Jadi kalau anda ingin membeli saham pom-pom dengan cara mengikuti bandar-bandar kecil di saham gorengan, gunakanlah modal sekecil mungkin, disiplinlah dalam take profit, dan selalu terapkan cut loss.

Jangan terlalu sering trading di saham-saham seperti ini, dan di dalam trading anda harus selalu memiliki portofolio saham yang sehat, jangan membeli saham2 gorengan yang risk:rewardnya tidak sebanding.   

"Bagaimana kalau saya mengikuti bandar-bandar besar saja seperti investor asing Bung Heze?" Tanya anda. 

Harus saya akui, ini memang lebih menguntungkan. Karena kemampuan bandar dalam menggoreng saham itu berbeda-beda. Semakin tidak likuid suatu saham, bandar bisa melakuan 'pom-pom' saham dengan mudah dengan modal yang relatif kecil.

Tapi kalau sahamnya sudah sekelas saham blue chip, dibutuhkan modal yang sangat besar (dan ini hanya bisa dilakukan oleh bandar besar / investor asing) untuk menaik-turunkan harga saham.

Selain itu, di saham2 yang likuid, bandar juga pasti dapat perlawanan2 dari trader saham ritel dan mungkin juga dari bandar lain misalnya sesama bandar asing atau dari beberapa sekuritas lokal.

Inilah yang membuat harga saham blue chip dan saham2 likuid lainnya jarang sekali ada yang bisa naik-turun 25% dalam sehari tidak seperti saham2 gorengan. Bandar juga harus memiliki pola-pola yang lebih jelas, teratur dalam melakukan distribusi dan akumulasi saham. 

Karena ya itu tadi... Ada perlawanan2 trader ritel, dan dibutuhkan modal sangat besar untuk menggoreng saham. Nah karena mekanisme perdagangan di saham2 likuid ini lebih hidup, terbentuklah suatu pola harga saham.. 

Yap, pola-pola harga saham ini bisa kita lihat melalui GRAFIK SAHAM alias ANALISIS TEKNIKAL masing-masing saham. 

Grafik saham
Grafik saham diatas membentuk pola2 support resisten, yang terjadi akibat adanya transaksi yang dilakukan oleh pelaku pasar, baik trader ritel, bandar asing, bandar lokal dan lain2.

Di web Saham Gain, salah satunya tulisan yang kita ulas disini: Grafik Saham Cerminan Psikologis Trader, saya pernah menuliskan bahwa GRAFIK SAHAM adalah CERMINAN PSIKOLOGIS MARKET. 

Itu karena grafik saham terbentuk dari transaksi2 permintaan dan penawaran antar trader saham, baik trader ritel, bandar asing, bandar lokal. Semakin likuid suatu saham, akan terbentuk suatu pola yang teratur (di grafik saham), di mana pola2 tersebut bisa memberikan cerminan mengenai keinginan pelaku pasar. 

Maka dari itu, jika anda memang ingin mengikuti pergerakan bandar dan bisa menganalisa lebih dalam pola2 bandar, anda bisa mengikuti kemauan bandar pada saham2 yang lebih likuid, alias mentradingkan saham2 yang kapitalisasi pasarnya relatif besar. 

Selain itu, anda juga bisa melakukan kombinasi analisa bandar (melihat buy sell bandar) dengan analisis teknikal yang lebih akurat. 

Semoga pos ini bisa menambah pengetahuan kita semua tentang bandar saham. Dari sini kita juga mengetahui bahwa bandar saham bisa merugikan dan menguntungkan untuk para trader saham.. 

Dari sini kita bisa lebih bijaksana mengambil keputusan trading dengan cara menganalisa dan memilih saham2 yang tepat, melihat analisa teknikal, melihat pergerakan market maker, bukan sekedar mengikuti ajakan-ajakan trading yang nggak jelas untuk beli saham A, beli saham B yang berisiko besar. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.