Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Saham yang Selalu Naik

El Heze
"Bung Heze, saham apa yang selalu naik? Saya pingin beli saham yang harganya bisa naik terus, jadi nggak perlu takut rugi.."

Saya pernah menerima pertanyaan seperti diatas dari rekan trader. Saham yang selalu naik berarti saham tersebut selalu memiliki pola uptrend, sehingga ketika kita berbicara tentang tren, maka harusnya kita membahasnya dalam time frame jangka pendek dan jangka panjang. 

SAHAM YANG SELALU NAIK DALAM JANGKA PENDEK  

Kalau anda ingin tahu saham apa yang selalu naik dalam jangka pendek, jawabannya: TIDAK ADA. Hal ini karena harga saham selalu memiliki fluktuatif (naik-turun). Ada saatnya harga saham naik, ada saatnya harga saham koreksi. 

Bahkan saham blue chip yang punya kinerja fundamental bagus sekalipun, di masa-masa tertentu harganya bisa turun drastis. Masa2 tertentu misalnya ketika banyak sentimen negatif, IHSG sudah overvalued, kondisi politik yang tidak kondusif dan lain2. 

Nah, jika anda sudah tahu bahwa tidak ada saham yang bisa selalu naik dalam jangka pendek, maka belilah saham di momentum yang tepat. Carilah saham yang harganya diskon, atau pilihlah saham2 yang breakout, saham2 yang sektornya lagi bagus. Pelajari juga: Full Praktik Menemukan Saham Diskon & Murah. 

Kalau tujuan anda trading jangka pendek, anda mencari saham yang selalu naik dalam jangka pendek, maka anda nggak akan menemukannya, karena dalam jangka pendek harga saham akan memiliki fluktuatif. 

SAHAM YANG SELALU NAIK DALAM JANGKA PANJANG

Beda cerita kalau anda mau mencari saham yang selalu naik dalam jangka panjang. Dalam jangka panjang (diatas 3 tahun), anda bisa mencari saham2 yang punya kinerja mapan di sektornya (blue chip). Namun tentu tidak semua saham... 

Dalam hal ini, saham2 defensif yaitu saham-saham blue chip consumer goods (INDF, ICBP, UNVR) adalah saham2 yang punya tren jangka panjang yang selalu naik, walaupun di dalamnya tetap ada fluktuatif. 

Saham INDF
Tapi harus diakui saham2 consumer goods terkadang uptrendnya butuh waktu lama. Saham INDF diatas contohnya. Dalam 10 tahun, saham ini naik dari harga 3.000 ke 7.650. Kenaikannya sekitar 155%. Tapi itu untuk 10 tahun yaa.. 

Dan kenaikan saham2 ini biasanya mengikut pergerakan IHSG. Kenaikan IHSG selama 10 tahunan ada di kisaran 150%... Dan boleh saya katakan, kenaikan IHSG juga nggak bisa cemerlang naik terus selama 10 tahun, karena di dalam perjalanannya pasti ada sentimen negatif, dan lain2, sehingga saham2 blue chip consumer goods, returnya "hanya" 155%-an dalam 10 tahun. 

Hal ini beda dengan growth stock seperti INKP misalnya, yang bisa naik 900% hanya dalam kurun waktu 1,5 sampai 2 tahun saja, di mana INKP pernah naik dari harga 2.000 ke level 20.000. 

Namun karena kita mencari saham2 yang bisa naik terus dalam jangka panjang, maka pilihan saham adalah saham yang cenderung bisa bertahan uptrendnya dalam waktu yang panjaaangg, sehingga selain anda mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga saham, anda juga dapat dividen.  

Karena tipikal growth stock seperti INKP ini biasanya naik cepat, tapi uptrendnya nggak bertahan lama (INKP akhirnya turun terus sampai ke 6.900), maka saham2 mature company lebih mampu menjawab pertanyaan: Saham apa yang selalu naik (jangka panjang)?

Saham2 lain yang selalu naik dalam jangka panjang, bisa anda amati saham2 blue chip di sektor perbankan (BBCA, BBRI, BMRI, BBCA). Kemudian juga saham telekomunikasi (TLKM).

Jadi kesimpulannya, jika anda ingin memilih saham yang selalu naik, pilihah saham2 yang bisa naik dalam jangka yang panjang... 

Untuk jangka pendek, pilihlah saham2 yang uptrend dan punya potensi naik dengan memanfaatkan momentum trading, fluktuatif market dan pemilihan (screening) saham yang layak trading. Baca juga: Cara Memilih Saham Bagus Level Pemula - Expert. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.