Pergerakan harga saham itu sangat dinamis dan membentuk pola pergerakan harga yang terulang. Pola apakah itu? Pola yang saya maksud adalah pola pergerakan saham gorengan dan saham2 LQ45, yang cenderung 'gantian'. Saham LQ45 tidak selalu lebih menarik dan likuid dibandingkan saham gorengan, dan sebaliknya. Lho kok bisa begitu?
Setiap saham itu sebenarnya ada masa kejayaannya sendiri. Pada saat saham gorengan berjaya, saham2 LQ45 akan 'tidur'. Demikian juga sebaliknya. Sebelum Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai berencana mencanangkan kebijakan penghapusan batasan minimal harga saham Rp50, cukup banyak saham2 yang 'nyaman' berada di zona gocap.
Pada saat banyak saham gorengan yang tertidur lama, dan saham2 gorengan lainnya juga nggak seberapa menarik untuk dilirik, saham2 LQ45-lah yang selalu menjadi penggerak IHSG, dan mampu memberikan profit bagi trader.
Tapi sebaliknya, ketika saham2 gorengan mulai bergerak liar naik puluhan persen dalam sehari, saham2 LQ45 seperti PWON, BBCA, ASII, TLKM, INDF, AALI, PGAS harga sahamnya bahkan hampir nggak berubah sama sekali.
Nah, tapi anda harus ingat, anda tidak boleh terbawa euforia pasar, karena sekali lagi: Tidak ada saham yang selamanya akan naik terus, tanpa ada turunnya sama sekali. Saham2 gorengan yang sudah naik banyak, tentu tidak akan seterusnya naik.
Ketika bandar mulai banting harga, anda bisa lihat sendiri saham2 gorengan kayak BUMI, ELTY, ENRG, TRAM, dan kawan2nnya langsung amblas 30% dalam sehari. Seperti yang terjadi sejak 14-21 Februari 2017, eksistensi saham2 gorengan sudah tidak sehebat satu bulan sebelumnya.
Jadi, apakah ketika saham2 gorengan 'diparkir' lagi, maka hal ini adalah pertanda saham2 LQ45 akan mulai menjadi saham-saham yang sangat bagus untuk ditradingkan. Kemungkinan besar: YA. I mean, kalau anda sudah melihat saham2 gorengan kembali 'diparkir', maka anda harus mulai watchlist saham2 LQ45 yang sebelumnya sudah terkonsolidasi dan terdiskon cukup lama. Ini adalah kesempatan ambil saham di harga murah.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.