Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Analisa Saham yang Sedang Turun

Saham-saham yang sedang turun ibarat pedang bermata dua. Di satu sisi, saham turun itu terlihat menarik untuk dibeli. Tapi di sisi lain, saham turun terkadang juga berisiko, karena banyak juga saham yang setelah turun, ternyata masih breakdown dari support-supportnya.


Jadi pada saat anda menemukan saham-saham yang sedang turun, anda harus menganalisa lebih dalam apakah saham yang sedang turun memang layak untuk dibeli atau tidak. 

Seringkali trader yang menemukan saham turun, sahamnya langsung dibeli tanpa banyak pertimbangan. Atau sebaliknya, trader justru takut, panik ketika melihat saham-saham harganya pada jatuh.

Karena rasa takut dan panik tersebut, akhirnya trader tidak bisa melihat peluang-peluang dari saham yang sedang turun. Karena dengan saham2 yang turun, harusnya anda bisa menerapkan strategi membeli saham-saham disk0n yang berpotensi naik. 

Kita sudah pernah membahas full strategi dan praktik membeli saham-saham diskon yang akan naik disini: Full Praktik Menemukan Saham Diskon & Murah. 

Ketika anda menemukan saham yang sedang turun, pilihannya ada dua: Dibeli atau tidak. Kalau memang sahamnya bagus dan menguntungkan, why not? Tapi kalau sahamnya jelek, sebaiknya anda cari saham yang lain. Ada beberapa tipe saham yang sedang turun: 

1. Saham yang turun dan diskon 

Ada saham turun yang secara teknikal memang sangat bagus, yaitu saham2 turun dan sudah diskon alias murah secara analisa teknikal. Tidak semua saham yang turun adalah saham yang bisa dikategorikan sebagai saham diskon. 

Katakanlah saham CPIN turun dari 6.000 ke 5.700. Harga 5.700 belum tentu dapat dikatakan sebagai saham diskon. Saham diskon adalah saham2 sudah turun dan punya potensi naik, yaitu saham2 yang secara chart sudah mudah dan momentumnya bagus untuk trading. 

Anda bisa pelajari cara-cara mencari saham diskon disini: Strategi Mencari Saham Diskon yang Berpotensi Naik. 

Kalau saham tersebut harganya turun namun belum menunjukkan tanda-tanda saham diskon, atau momentumnya belum bagus untuk buyback, maka saham tersebut belum dapat dikatakan sebagai saham diskon. 

Jadi sebaiknya anda tidak gegabah dalam mencari dan mentradingkan saham2 yang turun. Saham turun yang aman untuk dibeli adalah saham-saham yang memang sudah terdiskon (murah). 

2. Saham yang turun dan tidak banyak bergerak

Kita seringkali menemukan saham yang harganya turun dan setelah itu tidak banyak mengalami pergerakan. Contohnya seperti chart berikut: 


Saham yang harganya turun lalu sideways sangat lama, bahkan sahamnya tidak banyak bergerak juga merupakan tipe saham yang cukup berisiko buat trading. 

Karena dalam kondisi chart seperti itu biasanya ketidakpastian tren cukup tinggi. Jika anda beli saham, anda akan kesulitan menjual di harga lebih tinggi karena sahamnya tidak banyak bergerak. 

Maka dari itu, anda sebaiknya hidanri saham2 yang setelah trennya turun, tidak mengalami banyak pergerakan. Hal ini juga bisa menunjukkan bahwa saham tersebut sedang 'ditinggal bandar'. Baca juga: Ciri-ciri Saham yang Ditinggal Bandar. 

3. Saham yang turun drastis tanpa rebound yang berarti 

Pernahkah anda menemukan saham yang harganya turun terus secara berangsur, di satu sisi likuiditasnya rendah (bid offernya sedikit)? Contoh seperti chart berikut: 

Saham yang sedang turun

Saham2 seperti ini adalah salah satu ciri saham yang berbahaya untuk trading. Karena saham2 yang secara pola historis tidak banyak rebound dan turun terus, biasanya sahamnya akan sulit untuk naik lagi. 

Di salah satu pos web Saham Gain ini, saya pernah menuliskan bahwa pergerakan saham yang sehat itu adalah saham2 yang trennya punya keseimbangan fluktuatif. Artinya, saham tersebut tidak turun terus menerus. Atau sebaliknya naik terus tanpa ada koreksi yang berarti. 

4. Saham turun, market masih strong bearish

Pada saat banyak saham turun, tetapi kondisi market (IHSG) masih strong bearish, net sell masih tinggi, belum ada tanda-tanda pembalikan arah (rebound), maka sebaiknya anda tidak gegabah beli saham dengan jumlah besar. 

Karena market yang masih turun tajam, biasanya bisa melanjutkan penurunannya. Sehingga, saham2 yang terlihat sudah turun harganya masih bisa turun lagi lebih dalam. 

Terkadang kita juga akan menghadapi kondisi-kondisi di mana banyak sekali sentimen negatif, yang membuat market turun terus, dengan technical rebond hanya sedikit / sesaat saja.

Di saat market lagi jelek anda harus selektif memilih saham2 yang bagus dan punya potensi naik. Hindari saham2 yang tren dan likuiditasnya jelek. Anda bisa pelajari cara-cara dan seni menghadapi market bearish disini: Strategi Trading Saat Market Bearish. 

SAHAM YANG SEDANG TURUN 

Jangan beranggapan bahwa saham sedang yang turun itu semuanya bagus. Karena banyak juga saham yang turun karena sudah ditinggal bandar, dan secara teknikal kualitas sahamnya memang kurang bagus. 

Di satu sisi, tidak semua saham yang turun itu jelek. Karena saham-saham yang teknikalnya bagus dan likuid, ketika harganya sedang diskon, maka sahamnya punya potensi yang besar untuk naik lagi dalam jangka pendek. 

Jadi jangan panik ketika melihat saham yang turun. Karena ketika anda panik, anda tidak akan bisa mengambil keputusan trading yang rasional. Anda tidak bisa melihat peluang2 yang ada di market. 

Sekarang tugas anda sebagai trader saham adalah  menganalisa saham-saham apa saja yang bagus ketika turun, dan buanglah saham2 yang secara analisa tidak menguntungkan secara teknikal.

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.