Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Buy On Weakness Saham yang Efektif

Strategi trading Buy on Weakness (BOW) seringkali diterapkan oleh trader yang mengincar saham-saham di harga murah, dengan cara membeli saham-saham yang harganya sedang turun. 



Di pos ini: Buy On Weakness Saham: Strategi Trading yang Aman, kita juga sudah pernah menyinggung tentang Buy On Weakness. Anda bisa pelajari kembali.

Dalam trading, strategi BOW menurut saya pribadi merupakan strategi trading yang lebih mudah diterapkan, dipraktikkan, dianalisa oleh semua level trader saham. 

Hal ini karena pada dasarnya, konsep trading saham itu adalah membeli saham di harga rendah (lebih murah) dan jual pada harga yang lebih tinggi. 

Pelajari juga: Konsep Trading Saham: Beli Saat Mau Naik, Jual Saat Mau TurunNamun anda juga tidak boleh gegabah dalam menerapkan strategi ini. Strategi trading apapun itu, bisa menjadi efektif (menghasilkan profit). Atau justru sebaliknya (rugi). 

Maka, anda harus bijaksana dalam menganalisa dan memilih saham. Ada beberapa hal penting yang harus anda terapkan, jika anda ingin mempraktikkan strategi BOW saham supaya strategi BOW yang anda praktikkan bisa lebih efektif: 

1. Pilih saham-saham yang murah & bagus secara teknikal 

Praktik BOW berarti anda membeli saham saat harganya sedang turun, yaitu saham2 yang harganya sudah murah dan berada di level support. Namun perlu anda ketahui, bahwa tidak semua saham yang harganya terlihat turun secara teknikal, sahamnya bagus untuk BOW. 

Tidak semua saham punya kualitas yang sama. Ada saham yang mudah naik setelah turun /  koreksi. Ada saham-saham yang walaupun harganya sudah turun, namun harganya justru tidak naik. 

Karena tidak semua saham punya kualitas yang sama. Oleh karena itu, jika anda ingin menerapkan BOW, ada baiknya anda  memilih saham-saham yang bagus secara chart / teknikal. 

Selain memprioritaskan saham-saham bagus, anda juga harus fokus untuk memilih saham-saham yang sudah murah secara teknikal. Saham yang harganya turun dari 2.000 ke 1.700, belum tentu sahamnya bisa dikatakan murah secara teknikal. 

Maka dari itu, peran analisa teknikal (chart) sangat berguna untuk melihat saham-saham mana saja yang sudah murah secara teknikal dan saham-saham yang sudah turun, namun masih sebenarnya saham tersebut masih belum murah secara chart.  

Kita sudah pernah bahas full praktik dan strategi-strategi untuk memilih saham-saham yang bagus, murah dan punya potensi rebound jangka pendek disini: Full Praktik Menemukan Saham Diskon & Murah. 

2. Buy on weakness tidak bisa diterapkan setiap saat 

Saya sering mendapatkan pertanyaan dari rekan-rekan yang mengalami kesulitan saat menerapkan strategi BOW. Pertanyaan yang sangat sering saya terima kurang lebih seperti ini: 

"Bung Heze, gimana caranya menerapkan strategi BOW saat ini? Sudah banyak saham yang harganya naik. Sulit mencari saham-saham yang lagi murah"

Ini yang harus anda pahami juga. Menerapkan strategi BOW memang tidak bisa dilakukan setiap saat, setiap jam trading. Pada saat mayoritas harga saham sudah naik tinggi, menemukan saham-saham yang berada di harga support memang relatif lebih sulit. 

Selain itu, jika saham-saham yang sudah sideways di harga resisten, strategi BOW akan lebih sulit untuk diterapkan. Sebagai contoh, perhatikan chart saham UNVR berikut: 


Buy on weakness
Saham UNVR diatas mengalami kenaikan signifikan sebelumnya. Tapi selama 1-2 bulan terakhir, saham UNVR sideways lama di harga puncak (tanda persegi). Yap, dalam kondisi seperti ini, tentu kita sulit menerapkan strategi BOW. Anda harus menunggu saham tersebut koreksi dulu jika ingin beli di harga lebih murah. 

Anda juga nggak perlu trading setiap hari kan? Ingat di dalam trading saham itu ada tiga keputusan: BUY, SELL, dan WAIT AND SEE. Kalau anda belum menemukan momen yang tepat untuk trading. 

Anda masih belum 'sreg' untuk beli saham saat itu. Tidak ada salahnya anda wait and see untuk menunggu momentum. Wait and see bukanlah keputusan yang jelek. Justru kemampuan anda untuk bersabar menunggu momentum itulah yang bisa membuat anda melihat banyak peluang di market. 

Kesimpulannya, jika menurut anda belum ada saham yang cocok untuk diterapkan strategi BOW, anda tidak perlu memaksakan untuk trading. Kalau anda memaksakan menerapkan BOW saat saham-saham sudah naik tinggi, saham anda bisa nyangkut di harga puncak.  

Ini juga merupakan kunci penting supaya strategi BOW yang anda terapkan bisa lebih efektif. Momentum trading itu perlu untuk mendapatkan saham-saham di harga bagus.  

3. BOW diterapkan dengan kombinasi analisa market (IHSG)   

Menerapkan BOW terkadang juga perlu anda kombinasikan dengan pergerakan IHSG. Biasanya BOW bagus diterapkan pada saat IHSG lagi turun, baik turun karena koreksi normal, ataupun turun drastis karena sentimen negatif. 

Anda pasti pernah mengalami IHSG yang dalam sehari tiba-tiba jatuh sampai 3% lebih, banyak saham yang harganya jatuh menuju supportnya. Namun keesokan harinya, saham-saham harganya sudah rebound cepat. 

Hal ini karena para trader menganggap bahwa kejatuhan IHSG merupakan peluang untuk beli saham2 yang harganya sudah sangat murah. 

Nah, sehingga terkadang anda juga perlu melihat kondisi IHSG ketika menerapkan strategi BOW. IHSG yang lagi turun, plus kombinasi analisis teknikal justru menjadi peluang bagi anda untuk menerapkan BOW. 

BOW juga bisa diterapkan untuk strategi intraday trading maupun swing trading. Pelajari juga cara-cara memilih saham untuk intraday dan swing trading: Ebook Intraday & One Day Trading Saham dan Panduan Simpel & Efektif Memilih Saham Bagus.  

Itulah beberapa strategi yang bisa anda terapkan agar strategi Bow On Weakness anda bisa menghasilkan profit yang lebih maksimal. Cara-cara di pos ini juga saya terapkan sendiri. Kini saatnya anda mempraktikannya. SALAM PROFIT. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.