Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Saham Bagus tapi Harga Turun Terus

El Heze
Pada saat melakukan analisa saham, anda terkadang mungkin pernah menemukan saham yang kinerjanya bagus, sahamnya juga likuid, tapi harganya turun terus belakangan ini. Kita bisa lihat banyak contoh yang sudah pernah terjadi di pasar saham. 


Saham BBRI harganya pernah turun drastis dari 3.920 ke 2.600 dalam waktu 2-3 bulan (perhatikan tanda panah), walaupun akhirnya dalam jangka panjang BBRI tetap saja uptrend. Pada saat itu banyak yang panic selling, walaupun banyak juga yang memanfaatkan technical rebound BBRI untuk jangka pendek. 


Saham HMSP harganya juga pernah turun secara smooth dari harga 4.000 sampai 3.100 dan saat itu tidak ada berita jelek apapun tentang fundamental HMSP. Dan pada saat itu IHSG juga tidak sedang berada dalam masa2 bearish, saham2 blue chip lain juga lagi banyak yang uptrend. Tapi kenapa HMSP bisa turun sendiri? 

Saham bagus yang harganya terus turun dalam jangka waktu tertentu, tapi di satu sisi tidak ada berita jelek tentang saham tersebut, biasanya terjadi karena beberapa hal: 

1. Price Earning Ratio (PER)-nya sudah tinggi 

Banyak saham yang harganya turun dikarenakan PER-nya memang sudah terlalu tinggi. Kalau PER sudah tinggi dan juga diikuti dengan kenaikan tren saham yang cepat dalam beberapa waktu terakhir, umumnya saham2 tersebut akan lebih rawan untuk koreksi. 

Jadi kalau anda bingung kenapa ada saham bagus yang turun terus, padahal nggak ada berita apapun, fundamentalnya baik2 saja, anda bisa cek seberapa besar PER saham tersebut dibandingkan industrinya. Baca juga: Analisis Fundamental Saham: Price Earning Ratio.

2. Sentimen negatif jangka pendek 

Terkadang saham bisa turun karena sentimen negatif jangka pendek. Misalnya saham HMSP pernah anjlok karena adanya perubahan aturan free float. Anda bisa baca-baca lagi tulisan saya disini: Perubahan Bobot Indeks Saham: Free Float Adjusted Index.

Tapi sebenarnya sentimen negatif tersebut tidak berdampak terhadap fundamental jangka panjang. Demikian juga ketika laba emiten tertentu turun misalnya, hal ini bisa membuat saham bagus turun koreksi banyak dalam jangka pendek karena adanya aksi jual plus panic selling trader ritel.

3. Aksi distribusi 

Biasanya saya sering menemukan saham bagus yang harganya turun terus karena memang tren saham sebelumnya sudah naik secara drastis. Itu artinya, para 'pemain besar' memiliki banyak saham di harga puncak, sehingga ketika para 'pemain besar' merasa profitnya sudah mencukupi di harga tinggi, pelaku pasar mulai melakukan aksi distribusi / jual secara bertahap. Inilah yang kemudian menyebabkan sahamnya terus turun secara berangsur.

Itulah tiga yang paling sering terjadi yang saya riset dan analisa mengapa terkadang ada saham2 bagus, yang biasanya punya pergerakan teknikal yang cukup oke, dan tidak ada masalah dengan fundamental perusahaan, tetapi sahamnya cenderung turun. 

Saham2 seperti ini justru bisa menjadi momen yang tepat untuk buy on weakness, karena saham2 yang bagus memiliki kemampuan rebound yang lebih cepat, dibandingkan saham2 yang kinerjanya jelek dan tidak likuid. Baca juga: Full Praktik Menemukan Saham Diskon & Murah. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.