Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Menguji Indikator Saham Terbaik: Teori vs Praktik

Analisa teknikal yang bisa anda gunakan trading jumlahnya sangat banyak. Bahkan satu indikator saham bisa anda setting dengan berbagai macam time frame yang berbeda. Misalnya indikator RSI. Settingan indikator RSI di software trading umumnya 14 hari. Tetapi anda bisa mengubah settingan ini menjadi 5 hari, 21 hari, 50 hari dan seterusnya. 

Tentu saja, interpretasinya bisa berbeda-beda. Demikian juga candlestick misalnya, yang memiliki banyak sekali pola. Itu artinya, tidak mungkin anda menggunakan dan menguji semua indikator trading satu per satu. 

Anda harus memilih dan menguji beberapa indikator, dan menggunakannya secara konsisten, untuk melihat apakah indikator tersebut bisa memberikan keuntungan untuk anda. Baca juga: Cara Menemukan Indikator Trading Terbaik. 

Di pasar saham, anda pasti banyak sekali mendengar teori2 tentang cara baca indikator, dan sebagainya. Tetapi, hanya dengan membaca indikator, itu tidak menjamin anda bisa dapat untung. 

Nah, langkah awal agar anda tidak bingung dalam menggunakan indikator, gunakanlah indikator2 dan settingan umum, dan pahami praktik2 menggunakan indikator dengan benar. Anda bisa mendapatkan materi analisa teknikal, dan strategi2 trading disini: Analisa Teknikal untuk Profit Maksimal dan Buku Saham. Setelah itu, anda perlu mempraktikannya dalam trading. 

Anda harus mengujinya dengan praktik, bukan dengan teori. Kenapa? Karena mayoritas orang mampu berteori tentang saham. Mayoritas trader bisa dengan mudah mendebat dan mengkritik analisa teknikal yang anda pakai.  

Tetapi belum tentu trader yang bagus dalam berteori bisa lebih baik (dapat untung) dibandingkan anda.  Seringkali teori-teori yang dijelaskan panjang lebar, ketika dimasukkan dalam praktik trading banyak yang nggak nyambung.

Itu artinya, dalam melakukan analisis teknikal jangan pernah terpaku dengan apa kata teori, apa kata orang. Perlu bagi anda mempelajari teori, tetapi action itu lebih penting, karena hanya anda mengetahui analisis apa yang paling cocok, dan bisa memberikan keuntungan untuk anda.  

Jadi misalnya anda menggunakan analisa Moving Average (MA) dengan periode waktu 100 hari / MA 100. Ternyata analisa MA100 ini terbukti bisa memberikan keuntungan untuk anda. Maka, gunakan terus analisa MA100 ini, meskipun di luar sana mungkin banyak anggapan2 yang mengatakan bahwa MA5 lebih baik lah, MA10 lebih oke lah dan lain2. 

Meskipun secara teori anda tidak tahu kenapa MA100 ini ternyata lebih cocok untuk anda, ketimbang anda pakai RSI. Meskipun anda tidak tahu kenapa MA100 terbukti menghasilkan profit dibandingkan anda pakai MA20 misalnya. 

Bagi saya itu tidaklah penting. Yang penting anda bisa profit konsisten, anda bisa menerapkan dalam trading, anda bisa menginterpretasikan analisa yang anda pakai dengan baik. 

Selama indikator yang anda gunakan TERBUKTI menghasilkan untung, maka pakailah terus indikator tersebut, dan jangan pernah ragu dengan teori2 yang bertentangan dengan apa yang anda gunakan. 

Seperti yang saya tuliskan sebelumnya, teori itu penting untuk anda. Tapi jangan cuma berteori saja. Apalagi berangan-angan dapat untung besar, padahal malas melakukan praktik. 

Kalau anda mau menguji apakah indikator saham cocok untuk anda, pakailah secara konsisten, dan praktikkan terus. Baca juga: Cara Menemukan Indikator Trading Terbaik. Di pos tersebut, saya memberikan tips pada anda tentang cara menemukan indikator trading terbaik. 

Pos ini menuju pada satu kesimpulan: Kalau anda mau trading saham, kalau anda mau bisa untung konsisten, START ACTION. Hanya dengan action, anda bisa tahu praktik2 trading yang sejalan dengan teori di saham, dan sebaliknya, teori2 mana saja yang tidak cocok untuk anda, sehingga anda bisa memilah indikator trading yang hanya benar2 berguna untuk sistem trading anda. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.