Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Cara Menghitung Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

Salah satu cara untuk mengukur efisiensi kinerja perbankan adalah menggunakan ukuran rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO). Anda mungkin sering mendengar rasio BOPO. Tapi apakah BOPO itu? Bagaimana cara menghitung BOPO? Dan bagaimana interpretasinya? Oke kita akan langsung membahasnya. 

Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) adalah rasio yang membandingkan beban operasional dengan pendapatan operasional, dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan perusahaan dalam mengelola beban operasional agar tidak membengkak. 

Implikasi BOPO: Semakin besar nilai BOPO, maka semakin tidak efisien manajemen bank dalam mengelola beban operasionalnya. BOPO yang cenderung meningkat terus mengindikasikan manajemen bank tidak mampu memaksimalkan pendapatan lebih besar demi meng-c0ver biaya-biaya operasionalnya. 

Rasio BOPO yang bagus adalah rasio BOPO yang semakin kecil. Rasio BOPO yang turun artinya perusahaan mampu menurunkan beban operasional dan memaksimalkan pendapatan. Berikut rumus BOPO: 


Cara menghitung BOPO di laporan keuangan bank: 

Kita akan langsung masuk pada cara menghitung BOPO. Disini kita akan menggunakan laporan keuangan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). 

Untuk menemukan nilai beban operasional dan pendapatan operasional, maka anda perlu melihat laporan keuangan bagian laporan laba rugi komprehensif. Berikut laporan laba rugi BMRI: 

Angka-angka tersebut harus dijumlahkan sebagai pendapatan operasional dan beban operasional. Untuk lebih memudahkannya, perhatikan tabel excel dibawah ini: 



Interpretasi BOPO:

Pada tabel diatas, tampak bahwa rasio BOPO BMRI mengalami kenaikan, dari 61% menjadi 75%. Kenaikan BOPO ini mengindikasikan BMRI mengalami kenaikan beban operasional yang lebih besar dibandingkan kenaikan pendapatan operasionalnya, sehingga BOPO meningkat. 

BOPO yang semakin tinggi ini mengindikasikan bahwa BMRI memiliki beban operasional terlalu tinggi di tahun berjalan yang belum mampu di-cover dengan kenaikan pendapatannya dengan lebih besar, sehingga pada tahun berjalan BMRI dapat dikatakan kurang efisien (dari sisi BOPO). 

Untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat, anda bisa membandingkan BOPO perusahaan dengan BOPO industri perbankan. Apabila BOPO BMRI berada dibawah industri perbankan, maka secara tren BOPO BMRI dapat dikatakan lebih bagus, demikian juga sebaliknya. 

BOPO hanyalah salah satu rasio profitabilitas perbankan. Ada banyak rasio profitabilitas lainnya seperti ROA dan ROE yang bisa anda bandingkan. BOPO bukanlah satu2nya rasio fundamental. Anda harus melihat ukuran2 fundamental lainnya. 

2 komentar:

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.