Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Analisis Teknikal Saham Vs Analisis Beriita

Saya tertarik menulis pos ini karena ketika salah seorang trader bertanya ke saya terkait watchlist saham ELSA di halaman Rekomendasi Saham melalui email. Isinya kurang lebih seperti ini: 

"Bung Heze, saya lihat ada watchlist saham ELSA waktu itu ELSA 450-an yang saya lihat. Sekarang ELSA udah naik ke 484. Analisa apa yang Bung Heze pakai? Apakah ELSA ada sentimen kenaikan harga minyak karena ancaman perang AS dan Rusia?" 

Jika ada trader bertanya analisa apa yang saya gunakan, saya hanya menggunakan analisa teknikal. Analisa teknikal berarti saya menggunakan grafik, indikator, analisa support-resisten termasuk candlestick. Apakah saya juga menggunakan analisa lain seperti bandarmologi, berita, atau rumor2 tertentu? Jarang sekali. 

Di pos ini: Pengaruh Berita dan Keputusan Trading Saham, saya juga menuliskan bahwa berita, rumor memang perlu anda ketahui, tetapi berita atau analisis lain selain analisis teknikal bukanlah keputusan utama yang paling baik untuk membeli saham. 

Namun memang harus diakui terkadang analisa berita bisa lebih 'menguntungkan' daripada analisa teknikal. Loh kok bisa begitu?

Saya beberapa kali membeli saham dengan analisis teknikal, tetapi ternyata saham yang saya beli di hari itu naiknya baru 2%, sedangkan ada beberapa saham yang naiknya bisa sampai 8% sehari karena adanya sentimen tertentu, walaupun menurut pengamatan saya, harga sahamnya sudah terlalu tinggi secara teknikal. Tapi ya itulah fakta yang tidak bisa kita hindari.

Nah, itulah kenapa masih banyak trader yang mengharapkan the power of news. Trader yang melihat saham bisa naik puluhan persen karena ada sentimen, akan berpikir: 

"Kalau sentimen saja bisa membuat saham naik, ngapain harus repot-repot cari analisa teknikal?"

Jadi pertanyaan diatas kalau mau dipanjangkan kira-kira seperti ini: "Ngapain Pak Heze watchlist saham pakai analisa teknikal mulu, kalau Pak Heze bisa memilih saham2 yang saat itu ada sentimen bagus, pasti harga sahamnya bisa naik lebih kencang"

Kenapa kok saya jarang menggunakan analisa berita untuk beli saham? Ada banyak alasan mengapa analisa teknikal lebih unggul dibandingkan analisa berita, sentimen atau rumor: 

Trader yang mengharapkan kenaikan saham hanya dari berita menunjukkan bahwa trader tidak punya trading plan yang baik. Trader yang punya trading plan adalah trader yang sudah menyeleksi saham berdasarkan analisis, bukan berita. 

Trader yang cuma mengharapkan kenaikan saham hanya dari berita menunjukkan trader belum mengerti cara menyeleksi saham menurut grafik / saham-saham yang murah. 

Berita sangat mungkin menjebak anda, kalau anda tidak memahami maksud beritanya, dan anda tidak tahu permainan bandar. Baca juga: Buy On Rumor, Sell On News. 

Berita tidak mencerminkan psikologis pasar. Analisa teknikal-lah yang menggambarkan prediksi yang kecenderungan pelaku pasar. 

Walaupun dalam kasus tertentu the power of news itu seolah mengalahkan analisis teknikal, tetapi banyak sekali berita, sebagus apapun berita itu, yang tidak berpengaruh terhadap harga saham. 

Itulah kelemahan2 analisa sentimen dibandingkan analisa teknikal. Kembali ke contoh ELSA tadi. 

Kebiasaan saya menganalisis saham adalah melihat saham-saham yang diskon atau saham yang masih memiliki peluang naik ditengah-tengah breakout. ELSA yang saya analisa adalah saham yang menurut pengamatan saya bagus secara analisa teknikal. 

Kalaupun harga saham ternyata sukses naik, bahkan jauh diatas prediksi sebelumnya, saya baru akan mencari berita kenapa saham tersebut naik. 

Jadi, saya membeli saham tidak mencari beritanya dulu, tapi mencari teknikalnya dulu. Dan kalaupun saya tahu ada sentimen2 tertentu sebelum saya membeli saham, kemungkinan besar saya juga tidak akan tahu harga saham ke harga berapa dengan adanya sentimen tersebut.  

Di pos ini, saya mengajak anda untuk lebih peduli pada analisa teknikal (jika anda seorang trader). Analisa berita memang tetap diperlukan, tetapi alasan utama membeli saham adalah analisa teknikal. Di kesempatan terpisah nanti, saya akan menuliskan seberapa penting peran analisa teknikal dalam trading saham.

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.