Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Saham Top Gainer: Peluang dan Risiko

Salah satu saham yang sering menjadi sorotan trader adalah saham-saham yang masuk dalam top gainer. Saham top gainer adalah saham-saham yang mengalami kenaikan paling cepat / paling tinggi dalam satu hari perdagangan, bahkan saham2 top gainer bisa naik sampai 25% dalam sehari.  

Sekedar informasi, anda bisa melihat saham top gainer ini di software saham sekuritas anda, biasanya ada di informasi Top Stocks. Berikut contoh tampilan saham top gainer: 



Pada top gainer, anda bisa melihat 20 saham yang mengalami kenaikan tertinggi dalam sehari. Kenaikannya ada yang 5% sehari, bahkan sampai 34%. Terkait saham top gainer ini, saya sudah beberapa kali mendapat beberapa pertanyaan dari rekan-rekan trader:

"Pak Heze, apakah kita bisa mengandalkan trading saham, salah satunya dengan mengandalkan saham top gainer / top stock? Karena berdasarkan pengalaman saya, saham-saham yang masuk top gainer masih punya peluang untuk naik lagi"

Saham top gainer memang memiliki peluang dan risiko tersendiri. Jadi, sebelum anda memutuskan untuk melakukan watchlist di saham2 top gainer, anda harus memahami beberapa poin berikut: 

PELUANG SAHAM TOP GAINER


1. Peluang naik lebih tinggi 

Seperti yang saya paparkan sebelumnya, saham2 top gainer memiliki peluang naik jauh lebih tinggi dalam sehari. Sedangkan saham2 blue chip harganya akan cenderung susah naik setinggi saham2 yang biasanya anda temukan di Top Gainer, karena saham2 blue chip harganya cenderung tinggi dan likuid, sehingga dibutuhkan modal yang lebih besar untuk mengerek harga sahamnya. 

Artinya, peluang return yang anda dapatkan jika anda memilih untuk watchlist saham2 yng sering masuk dalam top gainer juga pasti juga akan jauh lebih besar, dan mungkin anda bisa mendapatkan keuntungan dalam tempo yang lebih cepat. 

RISIKO PADA SAHAM TOP GAINER 

1. Anda tidak disarankan menyimpan saham terlalu lama 

Risikonya, saham2 yang biasa masuk di top gainer memang adalah saham2 yang mudah turun dalam waktu cepat. 

Pernahkah anda menemukan saham yang sedang naik 15% dengan antrian bid mencapai 3.000 lot, tiba2 dalam sekejap antriannya tinggal 200-an lot saja? Hal ini akan anda jumpai pada saham2 yang biasanya "hobi" masuk dalam top gainer. 

Apakah ini adalah ulah bandar? Mungkin. Apakah ini adalah faktor teknikal? Bisa saja. Tapi yang jelas, fakta sering menunjukkan bahwa saham2 top gainer memiliki risiko turun yang lebih cepat. Artinya, saham2 ini tidaklah terlalu stabil dalam volatilitas harganya. 

Jadi, saham2 seperti ini ada baiknya anda tradingkan dalam waktu cepat alias jangan keep saham terlalu lama. Kecuali jika anda benar2 yakin bahwa saham tersebut adalah saham yang bagus secara teknikal, anda bisa hold. 

2. Saham top gainer volumenya selalu kecil 

Pernah ada seorang rekan bertanya: "Pak Heze kenapa saham2 top gainer itu volumenya selalu kecil?" 

Pertama, saham2 yang masuk dalam top gainer umumnya harganya rendah. Selain itu, kebanyakan saham2 tersebut tidaklah likuid.. Karena saham tidak terlalu likuid (jumlah saham beredar sedikit), dan harganya masih murah, maka tidak dibutuhkan modal terlalu besar untuk mengangkat saham2 tersebut. 

Tidak akan ada banyak tarik-ulur harga, sehingga harganya bisa naik dan turun dengan mudah. Itulah mengapa volumenya kecil. Sedangkan saham2 blue chip sudah harganya tinggi, banyak yang mentradingkan, sehingga selain dibutuhkan modal besar untuk mengerek saham2 blue chip, saham2 blue chip sangat likuid, sehingga pasti akan terjadi tarik-ulur harga. 

Karena banyak terjadi tarik ulur harga, hal ini menyebabkan volume pada saham2 yang likuid menjadi besar dibandingkan saham2 yang kurang likuid. Jadi jarang sekali anda temui, katakanlah saham ASII, BBCA, UNVR, GGRM yang naik 25% sehari seperti halnya saham2 PSSI, PTSN, OKAS dan lain2. 

Saham2 yang volumenya kecil ini risikonya lebih mudah dinaik-turunkan sehingga volatiliasnya tinggi. Artinya, kalau anda beli dan jual saham tidak diimbangi timing yang tepat, anda bisa terjebak dalam kerugian yang besar. 

3. Ada sebagian yang tidak likuid 

Saham top gainer pada umumnya memiliki volume yang kecil, biasanya tidak likuid, tidak banyak yang mentradingkan, sehingga saham2 seperti ini umumnya juga sering menjadi sarang bandar untuk memancing anda dan saya masuk ke saham tersebut, dan setelah itu bandar akan mengguyur jual sahamnya.  

Jadi, kita bisa menyimpulkan bahwa jika anda ingin trading di saham-saham top gainer, maka anda harus memperhatikan likuid tidaknya saham tersebut, dan timing yang tepat untuk buy-sell. 

Bahkan, timing yang anda gunakan harus lebih tepat dibandingkan jika anda punya saham2 blue chip. Kalau anda tidak bisa menentukan kedua hal ini (tahu mana yang likuid, potensial dan tahu timing), maka jangan mentradingkan saham2 top gainer. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.