Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Investasi Saham: Growth Company or Mature Company?

El Heze
Program Yuk Nabung Saham turut meningkatkan minat investasi saham bagi orang awam. Rekan-rekan yang mulai mencoba terjun ke dunia investasi saham juga sering bertanya pada saya: 

"Pak Heze, apakah dalam investasi sebaiknya saya memilih perusahaan2 yang sudah mapan seperti blue chip yang pergerakannya pelan tapi masih naik terus atau harus mengincar saham-saham yang growthnya cepat? Masalahnya kalau perusahaan yang masih growth pun terkadang harga sahamnya juga masih belum terlalu pasti"

Sebenarnya kalau anda bertanya demikian, anda harus punya preferensi sebagai investor. Artinya anda harus melihat tingkat toleransi risiko anda. Jika anda tipikal investor yang tidak suka ambil risiko dan mengharapkan dapat pembagian laba dari perusahaan (baca: dividen), maka anda jangan incar perusahaan growth. 

Incarlah perusahaan2 blue chip yang sudah mapan dan rajin bagi dividen. Baca juga: Cara Investasi saham yang Paling Aman.

Sedangkan perusahaan growth cenderung membagi dividen yang kecil, dan seperti yang sering terjadi, perusahaan2 growth pergerakan harga sahamnya cenderung masih terlalu sulit untuk ditebak kenaikannya dalam jangka panjang. Sehingga, jika anda tidak memiliki tingkat toleransi risiko yang tinggi, sulit untuk menerapkan metoda investasi dengan membeli perusahaan2 growth. Namun kenaikan harga saham perusahaan growth memang tergolong lebih cepat daripada mature company. 

Membeli perusahaan growth cocok digunakan bagi anda yang memiliki profil risiko yang lebih tinggi dan anda yang cukup berani dalam investasi saham. Berani disini bukan berarti nekad, tetapi sudah melalui pertimbangan analisis fundamental yang matang sebelumnya. 

Kalau anda ingin menerapkan membeli perusahaan yang masih growth, maka anda harus menerapkan metoda value investing. Value investing secara sederhana berarti anda membeli saham yang secara nilai intrinsik masih murah dan undervalued. Kalau anda mengincar saham2 yang undervalue, biasanya terdapat pada perusahaan2 yang masih berkembang, bukan perusahaan yang sudah mapan. 

Metoda value investing ini dipopulerkan oleh investor saham legendaris Benjamin Graham yang kemudian juga "diadopsi" oleh Warren Buffet. Jika anda menerapkan value investing, ada baiknya anda baca2 sedikit ulasan yang pernah saya tulis disini tentang strategi Warren Buffet membeli saham: Saham yang Dibeli oleh Warren Buffet

Jadi yang lebih baik buat nabung saham? Saya nggak bisa jawab mana yang lebih baik, karena itu semua tergantung preferensi anda dan profil risiko anda dalam investasi. Di pos ini saya menjelaskan semuanya. Semoga bermanfaat. Salam profit.. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.