Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Analisa Teknikal Vs Market

Cara / strategi trading seorang trader biasanya dilakukan menggunakan analisa teknikal. Analisa teknikal adalah suatu hal yang benar2 harus dipersiapkan oleh trader saat akan memutuskan 'berperang' di dunia saham. 

Namun, tidak jarang analisa teknikal yang sudah dipersiapkan matang-matang oleh trader ternyata kebenarannya sama sekali tidak terbukti. Pernahkah anda mengalaminya? Analisa teknikal bisa salah karena analisa teknikal tidak akan mampu mengalahkan market. 

"Lho kok bisa begitu? Saya nggak paham nih Bung Heze" Pikir anda

Ini yang harus anda pahami. Analisa teknikal bukanlah ukuran pasti, tetapi sifatnya adalah prediksi atau dugaan awal. Jadi, kalau anda mengatakan saham SCMA akan naik ke 3.500, maka itu adalah dugaan yang belum bisa dibuktikan kebenarannya

Sedangkan market itu tidak bisa diprediksi. Market tidak bisa anda kalahkan. Andalah yang harus mengikuti apa maunya market, rightMungkin dari pernyataan saya, beberapa dari anda akan protes: 

Tapi analisa teknikal kan pergerakannya juga didasarkan atas pergerakan market?  

Memang benar analisis teknikal terbentuk karena adanya market, tetapi analisis teknikal yang sudah terbentuk sifatnya adalah historis masa lalu. Analisis teknikal yang anda gunakan bukan didasarkan atas market yang akan bergerak keesokan harinya, tetapi didasarkan pada market yang sudah terbentuk sebelumnya (lagi-lagi historis masa lalu). 

Sedangkan market yang akan bergerak keesokan harinya, entah naik atau turun sifatnya adalah masa depan, karena anda dan saya tidak tahu apa yang terjadi esok harinya. Berita-berita yang mengejutkan seringkali membuat analisis teknikal menjadi kepeleset. 

Untuk itu, anda harus memahami karakteristik analisa teknikal vs market. Berikut adalah karateristik analisa teknikal:

1. Analisis teknikal sangat subjektif

Anda dan saya belum tentu sama dalam menginterpretasikan support dan resisten, walaupun saham yang dianalisa sama. Setiap orang memiliki pemahaman yang berbeda-beda terhadap penggunaan indikator. 

2. Analisis teknikal memiliki banyak keterbatasan

Terdapat batasan mengenai pemahaman trader terhadap perpaduan analisa teknikal dan market tergantung dari jam terbang setiap trader. Ada trader yang memiliki pemahaman rendah karena belum pengalaman, ada yang memiliki pemahaman tinggi karena mereka memang sudah trader kawakan.  

3. Tidak ada sistem analisa teknikal yang sempurna 

Analisis teknikal tidak bisa digunakan untuk menciptakan rumus baku, karena semua tergantung lagi pada pemakainya. Untuk menciptakan analisis teknikal yang akurat, anda harus memiliki pemahaman dan pengalaman yang banyak.

Sedangkan market memiliki karakteristik2 sebagai berikut:

1. Market bergerak bebas dan fluktuatif

Anda tidak mengatur market untuk bergerak naik dan turun. Di market bukan hanya anda yang trading, tetapi market digerakkan oleh jutaan kepentingan pelaku pasar. Anda tidak mungkin bisa mengalahkan market. Anda harus mengikuti tren. Satu hal lagi, market itu sangat fluktuatif, kalau anda nggak sabaran habislah modal anda. 

2. Market selalu benar

Market selalu benar karena pergerakan market adalah tercipta MURNI dari adanya permintaan dan penawaran dari seluruh pemain saham dari berbagai kalangan. Nggak ada penipuan dan pasti selalu terjadi. Kalau anda salah memprediksi, bukan market yang salah tetapi anda yang salah. Anda tidak akan bisa menyuruj market mengikuti keinginan anda. 

3. Market bergerak tidak terbatas 

Walaupun di bursa saham ada aturan suspensi dan auto reject, tetapi pergerakan market tidaklah terbatas. Saham yang naik, turun maupun sideways bisa bergerak secara bebas dan diperdagangkan semua orang selama jam bursa saham masih berlangsung. 

4. Market hanya ada satu

Market saham (di Indonesia) hanya ada satu: Bursa Efek. Baik pemain saham pemula, pemain saham kawakan, pemain saham dengan modal besar maupun kecil, investor lokal, investor asing akan trading di satu market yang sama. Jadi, bagaimana mungkin anda menyuruh market untuk mengikuti keinginan analisis anda? Tentu hal ini sangat nggak masuk akal. 

Jadi, kalau anda salah memprediksi harga saham anda harus mampu berpikir logis. Berpikir logis yang saya maksud adalah anda harus memutuskan apakah harus segera cut loss, atau tetap hold (jika anda punya keyakinan harga saham akan balik dengan cepat). Jika anda salah memprediksi, tentu saja bukanlah sesuatu yang bijaksana jika anda menyalahkan market, teman anda, analis dan broker. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.