Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Mindset yang Salah Tentang Trading Saham

Dahulu pada saat saya pertama kali mengenal dunia saham, tepatnya waktu masih di bangku kuliah, saya memulainya dengan mengikuti Kelompok Studi Pasar Modal (KSPM). Yang sering saya amati, KSPM di setiap universitas selalu diberikan di fakultas ekonomi dan bisnis. 

Memang kalau anda tinjau lebih dalam, kalau bicara tentang pasar saham, kita tidak pernah lepas dari namanya ekonomi. Bicara ekonomi pasti ada dampak ke perusahaan go public. Ketika perusahaan terkena dampak dari ekonomi makro maupun mikro, maka harga saham akan terpengaruh secara langsung. 

Hal ini pada akhirnya turut menanamkan mindset kepada orang awam bahwa pasar modal ditujukan untuk orang ekonomi / orang yang belajar atau menekuni dunia perekonomian. Sehingga, saya juga sering mendapatkan pertanyaan dari orang2 awam yang ingin terjun ke dunia saham:

"Pak Heze, saya tidak punya background pasar modal, karena saya dari tehnik industri. Apakah saya bisa dapat untung besar?"

"Bung Heze, saya nggak begitu paham tentang ekonomi. Saya dulu sekolahnya tehnik sipil. Kira-kira bisa nggak saya memahami dunia trading?" 

Jawabannya: Bisa sekali. Tidak peduli anda berasal dari latal belakang tehnik sipil, ekonomi dan akuntansi tehnik industri, sistem informasi, dokter, farmasi, desain grafis atau apapun bidang anda, tidak ada pengaruh dengan sukses tidaknya anda di dunia main saham. 

"Masa iya sih Bung Heze?" Tanya anda

Tidak percaya? Main saham bukan hanya soal analisis, analisis dan analisis...... Analisis teknikal ataupun fundamental hanya memiliki pengaruh kurang lebih 10% terhadap kesuksesan trading anda. Sisanya? Ditentukan oleh psikologis dan mindset trading anda. Percayalah, saya sudah membuktikannya sendiri. 

Dengan kata keberhasilan meraih profit saham ditentukan juga oleh karakter anda. Misalnya, anda seorang yang nggak sabaran, grusa-grusu. Maka, ketika anda terjun main saham karakter itu akan terbawa. 

Anda akan mudah panik saat harga saham turun, dan terlalu cepat senang saat harga saham naik. So, tidak peduli seberapa pintar analisis teknikal anda, kalau anda tidak bisa mengelola psikologis anda dengan baik, anda nggak bisa profit. 

Pasar saham bukan ilmu matematika. Di pasar saham banyak market maker yang memang bertujuan untuk mengocok anda supaya tidak profit dan terjebak alias nyangkut... Kalau anda tidak bisa mengelola emosi karena fluktuatif, jangan harap anda bisa untung. 

Pasar saham bukan ilmu matematika. Ketika anda beli saham, belum tentu harga saham bisa langsung naik sesuai "rumus" anda. Ada kalanya anda perlu menunggu beberapa hari baru naik. Nah, kalau anda lihat harga saham baru turun dikit langsung cut loss, ya habislah modal anda. 

Dan jangan lupa, sukses tidaknya main saham ditentukan pula oleh jam terbang. Kalau anda ingin bisa membaca analisis teknikal dengan akurat, anda perlu terus berlatih dan berlatih. 

Mengelola psikologis, trading plan dan mengasah ketajaman analisis teknikal merupakan kombinasi yang harus anda lakukan untuk meraih profit dalam trading anda. Panduan mengelola psikologis, trading plan dan strategi analisis teknikal bisa anda dapatkan materi lengkapnya sebanyak 371 halaman dan bonus software untuk analisis teknikal disini: Buku Saham.  

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.