Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Cara Membedakan Faktor Emosi dan Rasionalitas di Pasar Saham

Ketika anda melakukan aktivitas trading (beli dan jual saham), anda harus mengambil keputusan jual dan beli yang tepat agar anda bisa mendapatkan profit yang maksimal. Ingat, tujuan utama main saham adalah: Mencari profit semaksimal mungkin. 

"Lalu bagaimana cara mengambil keputusan trading yang tepat Bung Heze?" Tanya anda

Mengambil keputusan trading yang tepat pasti berbeda setiap orang. Mengapa demikian? Karena setiap orang memiliki strategi yang terbaik menurut anggapannya. Strategi yang saya terapkan dalam trading plan, belum tentu sama dengan anda dan orang lain. Demikian juga sebaliknya. 

Oleh karena itu, saya tidak akan memberikan cara spesifik atau cara baku strategi dalam mengambil keputusan yang bisa menghasilkan profit. Tetapi, ada satu hal yang lebih penting yang patut anda perhatikan, yaitu anda harus bisa membedakan keputusan yang didasarkan pada rasionalitas dan keputusan yang didasarkan pada emosional. 

Itulah salah satu kunci agar anda bisa mengambil keputusan yang berkualitas dalam trading anda. Oke, tanpa berlama-lama saya akan memberikan contoh perbedaan keduanya.

Keputusan Berdasarkan Rasionalitas dalam Trading 

- Membeli saham selalu berdasarkan analisis teknikal.
- Membeli saham gorengan dengan size (lot) yang kecil.
- Disiplin membatasi risiko trading (cut loss).
- Mengetahui kapan saat harus istirahat dari trading. Baca juga: Waktu Terbaik Berhenti (Rest) Trading Saham.
-  Mempertimbangkan setiap analisis dan rekomendasi.
- Tidak membeli saham dalam porsi besar karena euforia.
-  Membatasi jumlah saham yang dibeli karena trader tahu tidak mungkin membeli semua saham di Bursa Efek.
- Tidak terburu melakukan cut loss maupun dalam hal merealisasikan take profit.
- Semua keputusan trading ada pertimbangan sendiri. 

Keputusan Berdasarkan Emosi

- Membeli saham karena takut 'ketinggalan kereta'.
- Membeli saham dalam porsi besar karena ingin membalas kerugian.
- Membeli saham karena mengikuti teman.
- Ingin trading terus setiap hari.
- Ingin membeli setiap saham yang naik.
- Membeli hanya karena melihat saham naik tanpa melihat analisis teknikal.
- Sering overconfidence ketika trading.
- Terburu membeli saham yang sudah diskon, padahal masih belum menunjukkan tanda rebound. 
- Terburu menjual saham yang naik sedikit.
- Sering menggunakan dana margin ketika trading. Baca juga: Margin Trading untuk Profit lebih Besar
- Selalu membeli saham yang harganya sudah naik sangat tinggi. 

Pernahkah anda mengalami mengambil keputusan trading hanya berdasarkan emosi seperti pada poin2 yang saya sebutkan diatas? Banyak trader yang mengalami hal tersebut. Untuk mengatasi agar anda tidak membeli saham hanya berdasarkan pada emosi, maka anda harus mempersiapkan diri dengan 2 hal, yaitu anda harus memiliki:

- Trading plan
- Bekal pengetahuan minsdet trading dan psikologis pasar

Mengenai trading plan dan mempelajari mindset trading, serta psikologis trading, saya menyediakan materi lengkapnya untuk anda. Anda bisa mendapatakannya disini: Buku Saham. 

Apakah ketika anda menggunakan rasionalitas anda pasti untung?

Jawabannya: Tidak. Tidak ada yang pasti di pasar saham. Sama seperti trading plan. Menjalankan trading plan dengan baik tidak menjamin anda pasti untung dan tidak akan rugi. Tetapi, dengan adanya trading plan, anda bisa meminimalisir risiko kerugian anda sekecil mungkin, dan membuat anda bisa profit dengan jauh lebih konsisten. 

Hal ini juga berlaku ketika anda mengambil keputusan trading berdasarkan pada rasionalitas. Rasionalitas tidak menjamin anda untung terus tanpa rugi, tetapi dengan mengambil keputusan yang rasional, anda bisa memetakan analisis dan hasil profit yang anda dapatkan jauh lebih baik.

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.