Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Analisis Saham MEDC: Volume Menipis

Saham MEDC belakangan ini menguat drastis sampai empat hari berturut-turut. MEDC merupakan perusahaan yang bergerak dibidang komoditas energi. Kenaikan MEDC ini sangat drastis, dari 1.500 ke 2.600 hanya dalam 4 hari. Penyebab naiknya saham MEDC karena sentimen positif OPEC untuk menjaga kestabilan harga minyak. 

Selain itu, MEDC rebound juga dikarenakan faktor teknikal, karena MEDC sudah membentuk doji. Namun, yang agak aneh adalah, ketika adanya sentimen positif terkait minyak, perusahaan2 sejenis seperti ELSA tidak mengalami kenaikan berarti.

Sehingga, kemungkinan besar saham MEDC ini juga ada (banyak) 'tempelan' bandar yang memang sengaja ingin menggerakkan saham MEDC. Banyak yang sudah cuan dari MEDC, tapi banyak juga yang ketinggalan momen. Banyak sekali rekan2 yang bertanya apakah MEDC masih bisa naik lagi?

Well, kalau lihat harga sahamnya sudah naik sebanyak itu, saya tidak menyarankan anda untuk mengejar MEDC. Apalagi MEDC naik bukan karena faktor fundamental yang membaik secara signifikan. Mengapa saya nggak menyarankan anda membeli dalam waktu pendek ini? Perhatikan grafik MEDC dibawah. 


Pada grafik diatas tampak bahwa ketika MEDC mengalami kenaikan signifikan di hari pertama, diiringi pula dengan volume besar. Demikian juga, pada saat hari kedua naik, volume MEDC juga sangat besar, lebih besar daripada hari pertama. 

Namun, kenaikan MEDC di hari ketiga, tidak diiringi dengan volume sebesar hari pertama dan kedua. Kemudian, kenaikan MEDC di hari keempat, volume juga mulai turun dibandingkan hari ketiga. Apa artinya? 

Artinya, walaupun harga saham MEDC naik terus, namun jika secara volume sudah mulai terlihat adanya penurunan, maka minat beli MEDC sudah mulai turun. Baca juga: Cara Membaca Volume Saham dan Forex. 

Jadi, ketika harga naik drastis dan volume sudah mulai menipis, anda tidak saya sarankan untuk mengejar saham yang sudah naik tinggi, hanya karena tergiur dengan keuntungan besar, karena harganya rentan untuk koreksi jangka pendek. Ingat prinsip analisis teknikal: Tidak ada harga saham yang tahan koreksi. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.