Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Masih Percayakah Anda dengan January Effect?

El Heze
Bulan Januari 2017 sudah nyaris berakhir. Bagaimana pergerakan IHSG di awal tahun 2017 ini? Well, pergerakan IHSG di awal tahun ini tidak seperti yang diprediksi sebelumnya: IHSG akan naik dengan kencang. Januari 2017 ini, pergerakan IHSG biasa2 saja, bahkan sampai minggu ketiga cenderung turun. Perhatikan IHSG sepanjang Bulan Januari 2017. 



Tahun lalu, saya juga pernah menulis pos tentang January Effect. Anda bisa baca lagi pos-nya disini: January Effect dan Pasar Saham, Apakah Terbukti? Baca juga: Januari Effect 2016: Nggak Ngefek ???

January Effect, kalau dilihat secara grafik 2 tahun terakhir ternyata tidak menunjukkan tanda-tanda IHSG naik signifikan di selama Bulan Januari. 

Sebenarnya, saya sudah menyarankan pada rekan2 agar jangan membeli saham dengan porsi besar di awal tahun (apalagi kalau anda mainnya jangka pendek) hanya karena ada January Efect. Sebelum anda bicara January Effect, Anda harus tahu, apa yang bisa menyebabkan January Effect bisa terjadi di setiap tahun. 

Pertama, rasa keyakinan investor tentang kondisi ekonomi yang lebih baik, yang ditunjang dengan IHSG uptrend dan kondisi ekonomi yang baik pada tahun sebelumnya atau minimal euforia akhir tahun sebelumnya.

Tahun 2015, IHSG Bulan Januari naik kencang, sehingga sebagian besar pelaku pasar melakukan belanja saham besar2-an di awal tahun 2015. Hal ini dikarenakan pasar saham tahun 2014 ditutup gemilang, sehingga pelaku pasar menyambut gembira pasar saham di awal tahun 2015. 

Sedangkan Januari 2016, IHSG ditutup biasa2 saja, karena kita semua tahu bahwa tahun 2015 kondisi ekonomi sedang lesu, dan IHSG pun anjlok, sehingga tahun 2016 pergerakan IHSG juga masih mencerminkan kondisi fundamentalnya. Pelaku pasar lebih berhati-hati dengan keputusan investasinya. 

Januari 2017 pun juga mengalami kondisi yang kurang lebih sama. Walaupun 2016 IHSG berhasil ditutup naik 15,32%, namun di tahun 2016 sedikit sekali sentimen2 positif yang bisa mendongkrak indeks saham.  

Kedua, tidak banyak sentimen negatif / banyak sentimen positif di Bulan Januari. Januari 2017 ini boleh saya katakan IHSG cenderung bergerak turun (perhatikan grafik diatas). Hal ini dikarenakan banyak sentimen yang membuat pelaku pasar wait and see, yaitu saat pelantikan Donald Trump pada 20 Januari 2017. 

Pasar menunggu arah kebijakan Mr.Trump terhadap pasar modal, sehingga sampai 21 Januari, IHSG malah cenderung terkoreksi terus. Akhir Januari IHSG rebound pun karena faktor teknikal. 

"Jadi Bung Heze, January Effect itu benar2 ada atau tidak, Bung Heze sendiri setuju nggak dengan January Effect?" Tanya anda semakin penasaran 

Tentu saja ada. Saya percaya January Effect tetap ada dan tetap ngefek.. Tapi, anda harus perhatikan kedua faktor diatas. Artinya begini, January Effect bisa saja memiliki dampak pada pasar saham, dan juga sebaliknya. Jadi, jika anda ingin trading jangka pendek  di awal tahun, lebih baik jangan menjadikan January Effect sebagai acuan indeks saham akan terbang tinggi di awal tahun.

Analisis teknikal dan faktor fundamental negara tetap jauh lebih penting ketimbang January Effect itu sendiri. Salam cuan everyone ☺

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.