Dalam analisis teknikal, kita mengenal analisa CHART PATTERN. Chart pattern merupakan analisa teknikal klasik dengan mendalami pola-pola (pattern) yang terbentuk pada grafik saham. Pattern grafik dapat menggambarkan pola psikologis pasar, dan kemauan pasar (cenderung akan menaikkan atau menurunkan harga saham).
Jenis-jenis chart pattern cukup banyak. Namun pada dasarnya, chart pattern berdasarkan fungsinya bisa dibedakan menjadi dua, yaitu chart pattern pola reversal (pembalikan arah, dari bullish menuju bearish dan sebaliknya), dan continuation (meneruskan tren yang ada).
Pada pos ini, kita akan membahas chart pattern yang sangat sering muncul pada grafik saham yang sedang berada dalam tren yang kuat. Yap, kita akan membahas chart pattern PENNANTS PATTERN .
Dalam chart pattern, pennants pattern merupakan pola CONTINUATION, yaitu pola penerusan tren, dari tren yang sebelumnya sudah terbentuk. Pennants pattern terdiri dari dua, yaitu bullish pennants dan bearish pennants. Berikut pennants pattern:
Berikut ciri-ciri di dalam pennants pattern:
- Bullish pennants, diawali dengan tren naik
- Bearish pennants, diawali dengan tren turun
- Membentuk pola segitiga kecil
- Dengan lower high dan higher low pada pola segitiga
- Dibutuhkan minimal 2 titik support, 2 titik resisten untuk membentuk pola pennants
- Berfungsi sebagai pola bullish continuation dan bearish continuation
- Pennants terbentuk dalam durasi yang pendek / singkat, umumnya hanya 1-3 minggu
- Pennants memiliki durasi lebih pendek dibandingkan pola triangle
Ketika chart membentuk bullish pennants berarti harga saham berpotensi meneruskan tren naik-nya. Sebaliknya ketika chart membentuk bearish pennants, berarti harga saham berpotensi meneruskan tren turunnya.
Pola pennants ibarat "pause" sejenak di dalam tren yang sedang terbentuk. Kalau anda perhatikan, pola pennants yang terbentuk seperti pola sideways pendek sebelum akhirnya suatu saham meneruskan tren-nya.
Dan pennants pattern lebih valid terjadi dalam saham yang memiliki tren naik dan turun yang kuat. Kalau tren yang terbentuk kurang kuat atau sideways, adanya pennants pattern menjadi kurang valid untuk digunakan.
Bullish pennants memberikan sinyal buy. Hal ini karena bullish pennants memberikan petunjuk bahwa saham akan meneruskan tren naiknya. Sehingga kalau trader ingin membeli saham yang lagi naik (buy high sell higher), adanya pennants yang terbentuk di dalam tren naik bisa dimanfaatkan untuk trading.
Level konfirmasi buy yang aman sebaiknya dilakukan ketika harga saham berhasil menembus kembali resisten di dalam pola pennants-nya, yaitu pada tulisan "Entry buy confirmation" yang bisa anda lihat diatas, karena dengan konfirmasi tersebut, pola-nya akan menjadi lebih valid.
Bearish pennants memberikan sinyal sell. Hal ini karena bearish pennants memberikan petunjuk saham berpotensi meneruskan tren turun. Adanya pennants dalam tren turun harus diwaspadai trader, karena jika level supportnya jebol, saham akan meneruskan tren turun.
Kalau trader sudah memiliki sahamnya disarankan untuk sell terlebih dahulu. Untuk yang belum memiliki sahamnya, jangan terburu masuk atau entry buy, karena risiko "menangkap pisau jatuh" cukup besar.
Level sell / exit sebaiknya diuji dengan konfirmasi jika saham jatuh dari support pennants yang terbentuk. Perhatikan tulisan "Sell" pada pola bearish pennants diatas. Kurang lebih disitulah entry sell konfirmasinya.
PENNANTS PATTERN
Sekarang kita akan masuk contoh membaca dan melihat pennants pattern pada grafik saham. Berikut contoh bullish pennants pattern pada saham MDKA:
Bullish pennants pattern diawali dengan tren naik terlebih dahulu. Setelah itu membentuk pola pennants (segitiga kecil) yang merupakan pola "pause sejenak" pada tren naik-nya.
Konfirmasi buy bisa dilakukan ketika MDKA berhasil menembus resisten pada pola pennantsnya (lihat tanda garis horizontal putih diatas). Disitulah entry buy-nya. Hal ini untuk meng-konfirmasi bahwa harga saham akan meneruskan tren naiknya.
Karena bisa jadi pola bullish pennants memberikan fake pattern, yaitu ketika saham jebol dibawah support-nya. Ini berarti saham tersebut justru akan berbalik menjadi tren turun.
Perhatikan, setelah MDKA berhasil menembus resisten pada pola pennants-nya, saham MDKA meneruskan tren naiknya (uptrend). Inilah contoh pola pennants sebagai pola bullish continuation.
Sekarang perhatikan contoh pola bearish pennants pada chart saham AGRO berikut ini:
Bearish pennants pattern terbentuk pada tren turun. Diawali dengan tren turun, kemudian membentuk pola pennants yang merupakan "pause sejenak" di tren turunnya. Pola pennants sama dengan bullish pennants, bedanya terbentuknya pada tren turun.
Bearish pennants memberikan sinyal exit pada trader. Level exit / jual sebaiknya perlu dikonfirmasi dengan support pada pola pennants-nya. Apabila saham jatuh dari support pennant (lihat tanda garis putih horizontal), maka disitulah level exit-nya.
Hal ini untuk meminimalkan fake signal, di mana pola bearish pennant ternyata justru berubah menjadi bullish reversal jika saham tidak berhasil jatuh dibawah support pennants-nya.
Perhatikan setelah saham AGRO membentuk pola bearish pennants, harga saham AGRO kembali meneruskan penurunan dari tren sebelumnya. Sehingga terbentuknya bearish pennant di tren turun harus diwaspadai oleh trader.
Adanya pola bearish pennants juga bisa menjadi sinyal untuk BUYBACK saham di harga murah / buy on weakness. Ketika saham sudah jatuh dan mulai sideways dibawah, maka trader bisa pertimbangkan untuk buyback di harga yang murah.
Namun untuk buyback, perlu ditambahkan indikator-indikator leading, indikator lagging, analisa support resisten, agar trader bisa melihat sinyal saham yang sudah diskon dan murah. Pelajari juga: Ebook Full Praktik Analisis Teknikal Saham.
Itulah cara membaca chart pattern - pennants pattern, dan cara menginterpretasikannya pada grafik saham. Pola pennants juga sering ditemukan pada chart saham maupun forex. Anda bisa menggunakan analisa ini sebagai salah satu analisa untuk trading.
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.