Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Belajar Trading Saham: Konsep Analisis Teknikal

Kalau anda berniat belajar analisis teknikal untuk trading saham jangka pendek, anda harus memahami konsep analisis teknikal, tepatnya konsep SIKLUS pergerakan harga saham di market. Karena konsep analisis teknikal inilah yang akan mengarahkan anda untuk membeli saham-saham berdasaarkan momen yang bagus. 


Seperti kita ketahui, pengguna analisis teknikal adalah trader saham jangka pendek yang mengandalkan pergerakan fluktuatif harga saham untuk meraih profit / keuntungan di pasar saham. 

KONSEP ANALISIS TEKNIKAL 

Di pasar saham, harga saham akan bergerak dalam dua arah: Naik (Bullish) dan turun (Bearish). Analisis teknikal mengenal konsep harga murah (diskon) dan harga mahal. Dalam praktikknya, TIDAK ADA SAHAM YANG TURUN TERUS (koreksi) tanpa adanya momen naik (technical rebound). Demikian juga sebaliknya.

Baca juga: Koreksi dalam Trading dan Technical Rebound Saham. Harga saham yang sudah turun pasti akan dibeli lagi, sehingga harganya akan naik. Hal ini karena para trader akan mencari saham-saham yang sudah murah dan terdiskon.

Sehingga kalau saham-saham sudah pada turun, dan trader melihat saham-saham tersebut sudah mulai murah dan diskon, maka trader akan kembali koleksi sahamnya. Saham yang sudah murah secara teknikal akan lebih menarik, sehingga lebih banyak diborong trader. 

Pelajari juga cara-cara menemukan saham murah secara teknikal disini: Full Praktik Menemukan Saham Diskon & Murah. 

Hal ini sama dengan realita di dunia nyata. Kalau anda belanja ke supermarket atau minimarket dan pada saat itu ada periode diskon, khususnya untuk barang-barang kebutuhan yang banyak dicari orang. 

Maka semakin banyak orang yang membeli barang-barang tersebut, dibandingkan ketika tidak ada periode diskon. Karena barang yang diskon & murah lebih menarik untuk dibeli, dan tentu lebih hemat isi dompet. 

Tapi perlu diingat juga, tidak selalu barang diskon selalu diincar banyak orang. Biasanya barang diskon yang banyak diincar orang adalah barang2 kebutuhan pokok. 

Hal ini juga sama dengan pasar saham. Saham diskon yang banyak diincar trader adalah saham-saham yang kualitasnya bagus: LIKUID, BANYAK DITRADINGKAN, CHARTNYA BAGUS. 

Faktanya, banyak juga saham turun yang harganya masih bisa turun terus, bahkan nggak naik dalam jangka menengah, karena memang kualitas sahamnya jelek (saham gorengan, tidak likuid, sedikit transaksi). 

Jadi sebagai trader, kalau anda mau mengincar saham-saham yang murah untuk trading, carilah saham-saham yang pergerakannya bagus. Kalau ada saham yang turun tetapi tidak likuid, atau bahkan pola grafiknya nggak beraturan, sebaiknya hindari sahamnya karena berisiko. 

Anda bisa perdalam full praktik analisa teknikal, dan kombinasi strategi trading untuk memilih saham-saham bagus di market pada full praktik berikut: Analisis Teknikal untuk Profit Maksimal.  

Sebaliknya, TIDAK ADA SAHAM YANG NAIK TERUS. Jangan beranggapan kalau saham naik banyak, maka harga saham pasti akan naik terus dan tidak akan turun. Tidak ada saham yang kebal koreksi. Contohnya anda bisa lihat chart saham KLBF berikut: 

Belajar Analisis Teknikal

Perhatikan tanda lingkaran pada chart KLBF diatas. Yap, saham KLBF naik berhari-hari. Tapi setelah naik tinggi, cepat atau lama saham KLBF turun lagi (Candlestick merah tanda panah merah). 

KLBF mengalami penurunan drastis, di mana candlenya merah panjang membentuk seperti pola red marubozu. Penurunan drastis pada saham KLBF ini terjadi karena harga sahamnya sudah naik tinggi sebelumnya. 

Inilah contoh di mana saham yang sudah naik pasti berpotensi turun lagi. Karena pada dasarnya, semua trader itu ingin mencari profit. Kalau trader beli saham dan sahamnya sudah naik dan untung, trader pasti akan ambil untung (take profit), sehingga sahamnya koreksi lagi. 

Perhatikan juga konsep ini... Saham yang naik semakin cepat, maka potensi penurunannya juga semakin cepat. Demikian sebaliknya, saham yang turun sangat cepat (Dengan catatan sahamnya likuid), maka saham tersebut bisa naik / rebound dengan cepat. 

Ini artinya, anda sebaiknya waspadai saham yang naik-nya sangat cepat, karena risiko turunnya juga cepat. Jangan mudah euforia dengan saham-saham yang lagi naik tinggi, sehingga anda tidak mudah terjebak beli saham di harga pucuk. 

Sebaliknya, kalau ada saham-saham bagus yang lagi turun drastis, jangan panik. Justru itu adalah kesempatan anda untuk mendapatkan saham di harga murah. Saham murah akan diborong lagi, sehingga harganya akan naik dengan cepat. 

BELAJAR TRADING SAHAM 

Dalam kondisi pasar saham normal, biasanya saham-saham akan membentuk pola rebound-koreksi secara bergantian, di mana saham-saham yang sudah naik 2-4 harian biasanya berpotensi koreksi sehat. 

Demikian juga setelah saham sudah turun 2-4 harian, maka saham berpotensi mengalami technical rebound. Karena seperti yang kita bahas tadi, ketika saham-saham sudah turun banyak, trader pasti akan memborong sahamnya lagi, sehingga ketika banyak permintaan, saham akan naik. 


Untuk lebih jelasnya, perhatikan fluktuatif chart saham diatas. Bisa anda lihat setelah saham turun beberapa hari (tanda lingkaran), selalu diikuti dengan kenaikan jangka pendek setelahnya (tanda persegi). 

Hal ini terjadi berulang kali, sehingga pola rebound koreksi pada suatu saham ini akan selalu terjadi dan menjadi suatu siklus market, khususnya di saham-saham yang likuid. 

Jadi untuk strategi trading saham yang PALING AMAN dan relatif mudah diterapkan pemula adalah: Belilah saham ketika harga SEDANG TURUN. Karena saat saham lagi turun, potensi naiknya lebih cepat, dibandingkan membeli saham-saham yang sudah mahal. 

Di pos ini: Konsep Trading Saham: Beli Saham Saat Mau Naik, Jual Saat Mau Turun. Tetapi kalau anda ingin menerapkan kombinasi strategi trading buy on breakout juga tidak masalah. 

Hanya saran saya, buat yang baru belajar trading saham, sebaiknya pahami dan terapkan dulu konsep siklus fluktuatif harga saham ini, karena siklus rebound koreksi, konsep saham murah dan saham mahal secara teknikal sangat sering terjadi dan pasti terjadi. 

Kalau anda tidak paham dengan konsep dasar analisa teknikal, anda akan sulit mengembangkan pada strategi2 trading selanjutnya. 

Memahami konsep dasar analisa teknikal yaitu fluktuatif pergerakan saham ini, juga membuat anda untuk tidak gegabah dalam mengambil keputusan beli jual saham di market. 

Sebagai referensi belajar analisis teknikal, anda bisa perdalam materi-materi analisa teknikal mulai level pemula sampai expert, mulai dari candlestick, indikator, chart pattern, support resisten, sampai ke praktik2 cara-cara menemukan saham diskon, srategi2 trading di saham sideways dan lain-lain pada materi berikut: Ebook Full Praktik Trading Saham Pemula - Expert.  

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.