Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Cara Membaca Indikator Stochastic

Indikator leading merupakan indikator saham yang berfungsi untuk memberikan sinyal beli dan sinyal jual kepada trader. Dalam analisa teknikal, ada macam-macam indikator leading. Misalnya indikator Stochastic, RSI, CCI, Money Flow Indeks, Williams %R dan lain2. 


Di pos ini, kita akan membahas indikator Stochastic untuk trading. Yap, Stochastic adalah indikator leading yang cukup populer dan sering digunakan. Tetapi banyak trader yang masih belum paham cara setting indikator Stochastic di grafik saham, termasuk cara membaca indikator Stochastic. 

SETTING INDIKATOR STOCHASTIC 

Indikator Stochastic biasanya juga disebut sebagai Stochastic Oscillator atau disingkat SO. Kegunaan Stochastic adalah untuk memberikan sinyal beli dan jual saham pada trader. Berikut cara setting dan menampilkan indikator stochastic pada chart saham: 

1. Pilih menu indikator --> Stochastic / Stochastic Oscillator 


2. Kemudian akan muncul tampilan indikator stochastic


Berikut beberapa poin penting yang harus anda pahami tentang indikator stochastic: 

Pertama, indikator SO terdiri dari dua buah garis, yaitu garis %K (contoh diatas adalah yang warna orange) dan garis %D (Biru). Garis %K adalah garis Stochastic, sedangkan garis %D adalah garis Moving Average (MA). Anda bisa setting tampilan garis %K dan garis %D: 


Settingan default indikator SO adalah 5 dan 3 untuk garis %K dan 3 untuk garis %D. Pada garis %D yang merupakan garis MA-nya, settingan defaultnya adalah Simple Moving Average. 

Anda bisa gunakan settingan defaultnya untuk trading. Karena settingan tersebut sebenarnya sudah cukup akurat. Tapi kalau anda ingin eksperimen sendiri, anda bisa ubah time frame sesuai pengujian masing-masing. 

Intinya semakin panjang periode/ time frame SO, maka garis SO akan semakin smoothnya (Fluktuatif garisnya terlihat lebih rendah). Misalnya anda setting jadi 15,3,3, maka garis SO akan terlihat lebih smooth.  

Kedua, indikator SO terdiri dari area jenuh beli (Overbought), jenuh jual (Oversold) dan area netral.  Perhatikan kembali garis SO berikut: 


Overbought adalah kondisi di mana harga saham sudah naik tinggi, sehingga berpotensi turun / koreksi karena sudah terlalu banyak tekanan beli, di mana ketika saham sudah naik, trader berpotensi take profit. Dalam indikator SO, overbought ditunjukkan dengan area garis diatas 80. 

Oversold adalah kondisi di mana harga saham sudah turun cukup signifikan, sehingga ada potensi rebound, karena sudah terlalu banyak tekanan jual. Dalam SO, oversold ditunjukkan dengan garis dibawah 20. 

Posisi netral adalah posisi diatas garis 20 dan dibawah garis 80. Maka jika indikator SO berada pada garis2 tersebut, belum bisa dikatakan overbought dan oversold. 

Kemudian pada garis SO, anda juga bisa melihat berapa angka SO sekarang. Tampilannya ada di kiri atas (Lihat tanda lingkaran). Dari situ anda bisa melihat lebih jelas apakah SO sudah berada di area 80, 20 atau area netral.

CARA MEMBACA INDIKATOR STOCHASTIC 

Berikut tampilan indikator SO jika digabungkan dengan grafik saham candlestick: 

Cara Membaca Indikator Stochastic

Cara membaca indikator Stochastic cukup mudah. Sederhananya, ketika kedua garis SO berpotongan dari bawah menuju keatas, maka itu artinya SINYAL BELI: Harga saham berpotensi naik/ rebound.

Perhatikan pada tanda-tanda lingkaran diatas, di mana ketika kedua garis SO berpotongan menuju keatas, harga saham langsung naik dalam jangka pendek. Dalam posisi tersebut, anda bisa enrty buy. 

Sebaliknya, ketika kedua garis SO berpotongan dari atas menuju kebawah, maka itu artinya SINYAL JUAL: Harga saham berpotensi turun / koreksi. Dalam posisi tersebut, anda bisa sell / jual. 

Perhatikan tanda-tanda persegi diatas, ketika kedua garis SO berpotongan dari atas kebawah, maka harga saham tidak lama kemudian turun. Itulah cara paling simpel membaca indikator SO. Sangat mudah. 

Perhatikan pula ketika indikator SO sudah menyentuh area oversold, tidak lama kemudian garis SO akan naik diikuti dengan kenaikan harga saham juga. 

Sebaliknya, ketika indikator SO menyentuh area overbought, tidak lama kemudian garis SO akan bergerak turun, diikuti penurunan harga saham. Itulah kegunaan area overbought dan oversold pada indikator SO, yaitu sebagai acuan trader melihat potensi reversal pada chart. 

STOCHASTIC DIVERGEN 

Tetapi terkadang kita akan menemukan kondisi divergen, di mana sinyal stochastic dan harga saham bergerak sebaliknya. Sebagai contoh, perhatikan indikator SO berikut: 


Perhatikan indikator SO tanda lingkaran, di mana SO bergerak turun dari area overbought. Akan tetapi harga sahamnya (Tanda persegi) justru bergerak naik. Hal ini terkadang bisa terjadi, karena tidak ada indikator yang 100% akurat. 

Oleh karena itu, indikator SO juga tidak bisa berdiri sendiri. Anda harus gunakan kombinasi dengan indikator lainnya dan terutama price action seperti support resisten, chart pattern. 

Karena dengan kombinasi2 tersebut, anda akan menghasilkan sinyal trading yang jauh lebih akurat. Pelajari juga: Price Action Saham.

STOCHASTIC FAST VS STOCHASTIC SLOW 

Pada beberapa aplikasi trading, stochastic dapat dibedakan menjadi fast SO dan slow SO. Lalu apa bedanya? Contohnya seperti tampilan berikut: 


Kalau anda menemukan indikator yang tulisannya hanya Stochastic saja seperti diatas, maka dapat dikatakan itu adalah fast stochastic. Sedangkan slow stochastic biasanya adalah tampilannya sendiri seperti yang anda lihat diatas. 

Bedanya, fast stochastic memberikan sinyal yang lebih cepat ke harga saham, sehingga garisnya terlihat lebih fluktuatif dibandingkan slow stochastic. Untuk lebih jelasnya perhatikan perbedaannya berikut: 

Fast Stochastic & Slow Stochastic

Diatas adalah fast stochastic yang tulisannya STS. Sedangkan dibawahnya adalah Slow Stochastic. Perhatikan garis fast SO terlihat lebih fluktuatif / bergerigi daripada slow SO. Tapi kalau kita perhatikan lebih detail, perbedaannya memang tidak terlalu signifikan. 

Biasanya SO yang lebih umum dipakai adalah FAST SO. Kalau anda ingin trading menggunakan SO, anda bisa gunakan dulu fast SO supaya nggak double. Nah, kalau anda ingin mengembangkan eksperimen indikator SO lebih banyak, anda bisa mencoba yang slow SO. 

Keduanya sama-sama bagus. Hanya saja fast SO yang biasanya lebih umum dipakai. Saya pribadi lebih terbiasa pakai fast SO atau biasa dikenal dengan Stochastic saja. 

Itulah cara membaca indikator Stochastic. Semoga bermanfat. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.