Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Saham Consumer Goods yang Bagus

Saham consumer goods adalah salah satu sektor saham di Bursa Efek yang cukup menarik dan memiliki keunikan tersendiri. Selama ini, kita mengenal saham consumer goods sebagai saham-saham yang tahan banting, karena produk-produk consumer goods selalu dibutuhkan masyarakat dalam keadaan apapun.


Baik dalam keadaan perekonomian sedang baik ataupun jelek, semua orang tetap membutuhkan konsumsi dan barang-barang kebutuhan pokok. Sehingga saham consumer goods dianggap sebagai saham-saham yang relatif aman dan tahan terhadap gejolak market. 

Banyak trader dan investor (Terutama investor saham) yang mencari saham-saham consumer goods yang bagus untuk disimpan jangka panjang maupun buat trading. 

Faktanya, walaupun saham-saham consumer goods dikenal sebagai saham dengan risiko kecil (low risk), namun ternyata tidak semua saham consumer goods adalah saham yang bagus. Banyak juga saham consumer goods yang tidak bergerak (Saham tidur). 

Banyak saham consumer goods yang fundamentalnya tidak terlalu menarik. Maka dari itu, kalau anda ingin mencari saham consumer goods yang bagus, saham consumer goods dikatakan bagus apabila memiliki tiga kriteria sebagai berikut: 
  • Saham consumer goods yang kinerja fundamentalnya baik 
  • Saham consumer goods yang tahan banting  
  • Saham consumer goods yang fluktuatifnya bagus (untuk trading) 
SAHAM CONSUMER GOODS YANG TAHAN BANTING 

Karena saham consumer goods dikenal sebagai saham tahan banting (Lebih tahan terhadap gejolak market), maka anda harus bisa mencari saham consumer goods di market yang memang benar-benar tahan banting dan fundamentalnya baik. 

Saham-saham consumer goods seperti inilah yang dapat dikatakan sebagai saham consumer goods yang bagus. Saham tahan banting adalah saham-saham yang pergerakannya bisa tetap stabil, walaupun kondisi market sedang bergejolak, downtrend dan banyak sentimen negatif. 

Umumnya, saham consumer goods yang tahan banting adalah perusahaan consumer goods yang didukung dengan kinerja fundamental baik dan manajemen perusahaannya konservatif. Yap, berikut kriteria saham consumer goods yang tahan banting: 
  • Debt to Equity Ratio (DER) DIBAWAH 1 kali
  • Return on Equity (ROE) Ratio DIATAS 15%
  • Rajin bagi dividen setiap tahun 
  • Tren harga saham stabil (tidak banyak volatilitas tren) 
  • Tren laba bersih stabil (3-5 tahun) 
Contohnya? 

Kalau bicara soal saham tahan banting, banyak yang mengatakan saham perusahaan Sido muncul (SIDO) adalah saham yang tahan banting di market. 

Yap, SIDO adalah salah satu contoh saham tahan banting, di mana kriteria-kriteria diatas terpenuhi. SIDO memiliki ROE yang stabil diatas 20%. DER selalu dibawah 1 kali, serta rajin membagikan dividen, dan tren harga sahamnya stabil. 

Saham consumer goods yang bagus

Tren saham SIDO selama 1-2 tahun diatas bisa kita lihat sangat stabil, tidak banyak mengalami downtrend panjang, padahal saat itu adalah saat-saat di mana kondisi IHSG sedang dihujani sentimen-sentimen negatif, mulai sentimen pandemi, beralihnya para pelaku pasar ke market crpyto dan lain-lain. 

Investor enggan menjual saham perusahaan yang sudah aman dan pasti. DER kecil berarti manajemennya konservatif, nggak mau pakai utang gede. Jadi aman dari risiko pailit dan beban bunga. Ingat, beban bunga juga berpotensi menggerus laba bersih. 

ROE tinggi (diatas 15%) berarti perusahaan mampu menghasilkan profitabilitas dan imbal hasil pemegang saham yang besar. Dividen rutin berarti perusahaan mampu memuaskan kepentingan pemegang saham. Tren laba bersih yang stabil, berarti perusahaan mampu bertahan di tengah gejolak ekonomi. 

Dengan tipe kinerja fundamental tersebut, saham perusahaan akan cenderung lebih tahan banting di market, karena risikonya rendah. 

Selain SIDO, perusahaan consumer goods apalagi yang punya kriteria tersebut? 

Mayora Indah (MYOR). MYOR punya DER dibawah 1 kali, ROE di kisaran 20%, serta rajin membagikan dividen (Walaupun dividend yieldnya nggak segede SIDO). Anda bisa perhatikan tren harga saam MYOR berikut: 

Saham MYOR 

Tren harga saham MYOR relatif stabil selama tren 1-2 tahunan. Walaupun ada penurunan2, tetapi penurunan harga saham tidak terjadi secara drastis (downtrend tajam). 

Selain MYOR, ada juga saham Siantar Top (STTP) dan Ultrajaya (ULTJ) yang memiliki kriteria kinerja fundamental seperti diatas. Hanya saja, kedua saham ini likuiditas sahamnya tidak terlalu bagus dibandingkan SIDO atau MYOR. 

Dan harga saham STTP juga cukup tinggi, yaitu diatas Rp8.000 per lembar saham, tentunya saham SIDO dan MYOR masih jauh lebih terjangkau secara nominal. Hanya saja, kelebihan saham STTP adalah memiliki dividen per saham yang relatif lebih besar dibandingkan ULTJ, MYOR atau SIDO. 

Itulah saham-saham consumer goods yang bagus dinilai dari fundamental dan ketahanan harga sahamnya di market. Karena saham consumer goods identik dengan saham tahan banting, maka anda harus bisa mencari saham consumer goods yang tahan banting, sebagai kriteria saham consumer goods yang bagus. 

Saham-saham tahan banting cocok digunakan untuk strategi income investing, yaitu buat para investor yang ingin memperoleh PASSIVE INCOME. 

SAHAM CONSUMER GOODS MARKET LEADER

Untuk mencari saham consumer goods yang bagus, anda juga bisa menganalisa saham-saham consumer goods yang merupakan market leader di sektor industrinya (dan tentunya memiliki fundamental yang lebih mapan). 

Saham-saham consumer goods market yang merupakan market leader adalah saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), dan di sub sektor sektor pabrik tembakau ada PT Gudang Garam Tbk (GGRM) dan PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP). Di sub sektor kosmetik dan rumah tangga ada PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR). 

Itulah saham-saham consumer goods market leader yang memiliki kinerja fundamental mapan di sektornya, dan likuiditas sahamnya paling bagus di sektor consumer goods. 

Kelebihan saham-saham market leader dapat digunakan sebagai sarana investasi ketika harga sahamnya sudah turun banyak, karena saham2 market leader inilah yang akan naik duluan ketika market pulih. 

Buat para trader jangka pendek, saham2 market consumer goods juga lebih bagus ditradingkan, karena likuiditasnya tinggi, dibandingkan saham2 tahan banting seperti SIDO, MYOR yang fluktuatif harganya terlalu rendah. 

Tapi kekurangannya, saham-saham market leader umumnya bukan saham yang tahan banting di market. Contohnya seperti saham INDF dan ICBP yang tren sahamnya cenderung turun ketika market sedang banyak sentimen negatif. 

Tren saham ICBP yang turun tajam mengikuti penurunan IHSG

Secara teori, harusnya saham-saham consumer goods lebih tahan terhadap gejolak market. Namun pada saham ICBP, tren-nya justru turun terus. 

Hal ini karena saham INDF, ICBP adalah saham blue chip, di mana saham blue chip justru mudah terpengaruh oleh sentimen di market. Saham-saham blue chip justru akan turun duluan ketika market bearish. 

Atau anda bisa lihat tren saham UNVR yang turun ketika market bearish. Hal ini karena selain valuasi UNVR yang sudah mahal, UNVR mengalami penurunan laba bersih dan rasio DER yang besar, sehingga investor akan cenderung menjual sahamnya ketika sahamnya tidak semenarik dulu.

KESIMPULAN

Nah kalau anda tipe investor INCOME INVESTING, carilah saham-saham consumer goods yang tahan banting untuk investasi jangka panjang (Buat dapat passive income). 

Sedangkan buat anda tipe investor yang mengincar profit dari kenaikan harga saham jangka panjang, atau buat trader jangka pendek, anda bisa mempertimbangkan untuk lebih memilih saham-saham blue chip consumer goods (Saham market leader). 

Anda bisa pelajari analisa fundamental untuk investasi saham, dan cara-cara memilh saham yang bagus, momentum2 yang baik untuk investasi saham supaya meraih profit jangka panjang maksimal disini: Ebook Analisis Fundamental Saham Pemula - Expert.

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.