Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Level Psikologis Saham untuk Trading

Kalau anda belajar saham, khususnya ketika masuk bagian grafik (analisa teknikal), dan mempelajari mekanisme harga saham (bid-offer), anda pasti tidak asing dengan istilah LEVEL PSIKOLOGIS SAHAM. Atau biasa juga disebut dengan harga psikologis atau angka psikologis. 


Tahukah anda apa yang dimaksud dengan level psikologis / angka psikologis dalam saham?Apa kegunaan angka psikologis untuk trader? Dan bagaimana penerapan angka psikologis di grafik saham? 

Pada pos ini, kita akan membahas tentang seluk beluk level psikologis di pasar saham, dan kegunaannya buat trading di market. 

LEVEL PSIKOLOGIS / ANGKA PSIKOLOGIS SAHAM 

Di pasar saham, level psikologis adalah angka harga saham dengan nominal bulat, sehingga secara psikologis (pikiran) lebih mudah untuk diingat. 

Sebagai contoh angka 2.000 akan lebih mudah diingat daripada angka 1.990, 2.010, atau 2.020. Angka 5.000 lebih mudah diingat daripada angka 4.950 atau 5.025. Itulah contoh-contoh angka psikologis.  

Seperti kita ketahui, mekanisme perdagangan saham di Indonesia mengenal adanya fraksi harga saham. Anda bisa baca disini: Arti dan Ilustrasi Fraksi Harga Saham. 

Adanya fraksi harga saham, secara otomatis akan menciptakan angka psikologis. Sebagai contoh, harga saham A terakhir adalah 2.950. Maka menurut fraksi harga untuk harga 2.000-5.000, kelipatan harganya adalah Rp10. Jadi antrian harga saham diatasnya adalah 2.960, 2.970, 2.980 dan seterusnya. 

Sedangkan antrian di dibawahnya ada harga-harga 2.940, 2.930, 2.920 dan seterusnya. Jika harga saham di harga Rp2.950, maka angka psikologisnya adalah 3.000 (Harga resisten) atau 2.900 (untuk harga support).  

Karena harga 2.900 dan 3.000 adalah angka bulat yang jauh lebih mudah diingat daripada harga 2.910 atau 3.020, 2.990, 3.010. Kini anda sudah mengetahui apa itu level psikologis saham. 

LEVEL PSIKOLOGIS UNTUK TRADING SAHAM  

Karena level psikologis adalah titik harga yang mudah diingat, maka level psikologis sering digunakan sebagai acuan untuk trading. Para trader biasanya akan melakukan antri beli atau jual pada harga-harga psikologisnya karena relatif mudah diingat. Sehingga, bagi trader saham, harga level psikologis biasanya memiliki dua fungsi utama: 

1. Acuan support dan resisten terdekat

Yap, angka psikologis bisa digunakan sebagai acuan untuk menganalisa support dan resisten yang paling dekat dengan harga saham saat ini, sehingga bisa anda jadikan acuan untuk buy ataupun take profit. 

Seperti contoh diatas tadi, kalau harga saham saat ini adalah 2.950, maka mengacu pada harga psikologis, anda bisa menentukan support terdekatnya pada harga 2.900, sedangkan resisten terdekatnya di harga 3.000. 

Dengan angka psikologis, anda bisa menganalisa sahamnya kurang lebih seperti ini: Kalau harga saham ternyata turun dibawah 2.950, anda bisa wait and see untuk melihat harga saham bisa bertahan diatas 2.900. 

Kalau saham ternyata turun terus dan marketnya juga lagi bearish, dan harga saham mulai menyentuh 2.900 atau bahkan turun dibawah itu, maka anda bisa wait and see, karena ini artinya "tembok" penahannya yaitu angka psikologis sudah jebol. Bisa jadi harga saham akan turun lagi. 

Demikian pula dengan analisa angka psikologis untuk harga resisten. Katakanlah anda sudah membeli saham di harga 2.880. Harga saham saat ini adalah 2.950. Anda bisa lihat apakah harga saham berhasil naik menembus angka psikologis 3.000. 

Kalau harga saham ternyata mentok naik-turun di kisaran 2.990-3.010, itu artinya banyak trader yang menahan harga supaya tidak naik lebih tinggi dari harga resisten psikologis 3.000. Apabila tekanan jual besar, maka harga saham berpotensi turun atau tidak kuat menembus angka psikologis. 

Nah sebagai trader, anda bisa pertimbangkan take profit dulu di kisaran angka psikologisnya. Anda bisa take profit di 2.980, atau 2.990 atau langsung di 3.000 kalau memang saham tersentuh sampai ke angka psikologis.  

2. Melihat potensi pembalikan tren (reversal) atau kelanjutan tren (continuation)

Masih nyambung dengan poin pertama, karena level psikologis bisa menunjukkan titik support resisten terdekat, maka support resisten psikologis juga bisa digunakan untuk melihat potensi pembalikan tren suatu saham, baik dari bullish ke bearish atau sebaliknya. 

Dan bisa digunakan untuk menganalisa apakah saham akan melanjutkan tren-nya (continuation). Untuk lebih jelasnya, kita langsung masuk ke contoh angka psikologis dalam grafik. Kita gunakan contoh saham PTBA:  

Level Psikologis Saham 

Saham PTBA harganya terus turun dari 2.400-an dan akhirnya PTBA mendekat angka psikologis 2.000, di mana harga ini juga merupakan harga saham terendah selama 6 bulan dalam grafik. 

Disini PTBA menguji angka psikologisnya yaitu 2.000. Artinya kalau PTBA berhasil bertahan dan naik dari 2.000, PTBA akan ada pembalikan arah (reversal), dari tren bearish ke tren bullish. 

Sebaliknya kalau PTBA tidak mampu menahan support psikologis 2.000, maka harga saham PTBA sangat berpotensi melanjutkan tren bearish (Bearish continuation), karena harga psikologis biasanya "dijaga" market supaya tidak jatuh. 

Tapi kalau harga psikologis sampai jatuh, itu artinya tekanan jual mendominasi, sehingga harga saham mungkin akan turun lebih jauh.

Kita lihat lagi chart PTBA diatas. Setelah PTBA turun ke 2.000, ternyata PTBA terlihat terus sideways di 2.000-2.020 (Lihat tanda persegi diatas). Sideways ini terjadi sampai 5 harian. Artinya, angka psikologis 2.000 ini benar-benar dijaga supaya tidak jatuh. 

Dan benar saja, beberapa hari setelah PTBA berhasil bertahan di 2.000 (Didukung kondisi market yang waktu itu memang pas lagi rebound), maka tren PTBA berhasil berbalik arah (reversal). 

Anda bisa lihat harga saham PTBA akhirnya bisa naik lagi diatas 2.000, sampai diatas 2.100-an. Itulah contoh analisa level psikologis untuk trading. 

Dengan adanya level psikologis, anda bisa masuk market dengan pertimbangan yang lebih objektif. Jika harga saham berhasil rebound diatas / mulai menjauhi harga psikologis (Dan didukung dengan indikator dan pattern tentunya), anda bisa pertimbangkan untuk masuk di saham tersebut. 

Tetapi kalau harga saham jebol dari support psikologis, apalagi marketnya lagi bearish, sebaiknya anda tidak terburu untuk masuk market (membeli sahamnya), karena kemungkinan besar akan ada pola penurunan lanjutan (continuation). 

Contoh lainnya, perhatikan juga chart saham TLKM berikut ini: 


Saham TLKM membentuk tren turun dari harga 3.500-an dan trennya terus turun dibawah harga terendah selama 6 bulan (3.040). Kita bisa lihat diatas bahwa TLKM mencoba untuk menguji support psikologis 3.000 (tanda panah merah). 

Beberapa hari TLKM berhasil menahan support 3.000 sehingga terlihat adanya sedikit tren sideways. Jika pola IHSG masih membentuk pola rebound-koreksi normal, dan TLKM berhasil menjauhi level 3.000, maka ada potensi pembalikan arah dari bearish menjadi bullish atau technical rebound. 

Analisa angka psikologis untuk harga resisten kurang lebih juga sama. Konsepnya hanya kebalikan dengan harga support. Resisten psikologis juga digunakan untuk melihat potensi apakah harga saham kuat naik diatas resisten psikologis, atau malah koreksi lagi karena tidak mampu menembus angka psikologis.

Itulah penjelasan mengenai level psikologis saham dan kegunaannya untuk trading di market. Analisa level psikologis juga harus dikombinasikan dengan analisa teknikal (terutama indikator, candle & chart pattern) untuk melihat sinyal dan momentum trading.

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.