Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Apakah Investasi Saham Bisa Rugi?

El Heze

Beberapa waktu lalu, saya menerima pertanyaan cukup menarik dari rekan investor pemula yang ingin belajar saham. Pertanyannya seperti berikut: 



Pak, kalau investasi saham apakah bisa rugi? Kan selama perusahaannya tetap beroperasi dan saham nggak delisting, dan sahamnya tetap diperdagangkan, pasti ada peluang untuk naik?" 

Pertanyaan yang bagus, karena secara logika benar. Katakanlah anda investasi di saham perusahaan A. Saham anda kemudian turun drastis dan belum kembali ke harga beli semula. Tetapi perusahaan A tidak bangkrut, masih beroperasi dan tidak delisting. 

Artinya, sewaktu-waktu saham anda nanti bisa balik lagi ke harga beli awal dan profit.. Benar, memang saham yang turun pasti ada peluang untuk naik lagi. 

Tapi.... Praktikknya tidak se-simpel itu. Masalahnya, tidak semua saham di Bursa Efek adalah saham-saham yang bagus dan layak untuk investasi jangka panjang. 

Banyak saham yang harganya dalam jangka panjang relatif turun selama bertahun-tahun. Banyak juga saham yang tidak diperdagangkan karena memang secara fundamental dan teknikal kurang menarik. 

Banyak saham yang naik hanya karena sahamnya sedang euforia alias di-hype market dan media. Banyak saham yang mengalami penurunan kinerja fundamental secara signifikan. Hal-hal inilah yang membuat harga sahamnya dalam jangka panjang juga sulit untuk naik.

Sebagai contoh, perhatikan chart saham BUMI selama historis 10 tahun: 

Apakah Investasi Saham Bisa Rugi? 

Kita bisa lihat bahwa harga saham BUMI selama 10 tahun terus turun, di mana awalnya BUMI berada di harga 3.500-an, namun tren BUMI turun hingga menjadi saham gocap (di harga 50-60-an per saham). 

Penurunan harga saham BUMI dalam jangka panjang dikarenakan penurunan kinerja fundamental. Di web Saham Gain ini, kita juga sudah pernah beberapa kali mengulas fundamental BUMI. 

Masih ada banyak contoh saham yang harganya dalam jangka waktu bertahun-tahun turun terus dan harganya belum balik ke harga awal. Katakanlah anda beli saham 5 tahun lalu di harga 5.000 dan saham anda sekarang turun sampai ke 200, maka secara floating, saham anda sudah rugi banyak. 

Tapi anda masih ngotot: "Kan kalau perusahaannya masih beroperasi. Berarti sahamnya bisa balik naik lagi donk pak Heze."

Kita memang tidak bisa memastikan saham yang anda beli bakalan naik sampai ke harga berapa, dan kapan naiknya. Itu artinya, memang saham yang anda investasikan, meskipun harganya turun terus, peluang saham tersebut naik TETAP ADA. Cuma kita tidak tahu kapan saham yang turun (Terutama karena fundamentalnya) bakalan naik lagi. 

Namun kalau anda investasi di perusahaan yang fundamentalnya kurang bagus, tetap saja risikonya besar. Dan saya harus jujur, bahwa saham-saham yang fundamentalnya kurang baik, saham2 yang naik hanya karena euforia sesaat, harga sahamnya dalam jangka panjang lebih sulit untuk naik. 

Apalagi kalau anda terlanjur beli sahamnya di harga puncak, dan harga sahamnya selama bertahun-tahun turun terus dan mulai tidak banyak diperdagangkan. Fakta yang cukup menyakitkan, tapi itulah realitanya di market.

Pos ini saya sharing bukan bertujuan untuk menakut-nakuti investor pemula. Justru investor pemula juga perlu memahami realita-realita yang ada di market, supaya anda tidak mudah terjebak dalam prinsip investasi yang salah: 

"Nggak apa-apa beli saham apapun yang kelihatan menarik. Kan tujuannya buat jangka panjang. Bukan buat trading cepat."

Mindset yang salah ini pada akhirnya membuat trader mengabaikan analisa2 fundamental dan ukuran2 penting sebelum investasi, karena investor beranggapan dalam jangka panjang harga saham akan naik. 

Kalau saham anda dalam jangka panjang turun terus, anda memang tidak rugi secara nominal karena anda belum jual saham anda, tetapi secara floating loss anda sudah rugi banyak. Dan kalau anda tidak berani menjual saham yang anda investasikan, sama saja modal anda "terpenjara".

Lalu gimana solusinya Pak Heze? Saya punya Saham A, Saham B yang saya investasikan 5 tahun lalu tapi harganya masih turun terus."

Pertama, apakah anda berani cut loss? Kalau anda tidak yakin saham yang anda investasikan bagus, ada baiknya anda cut loss. 

Kedua, kalau tidak berani cut loss, tunggu saja. Tapi jika anda tidak berani cut loss, win-win solution-nya ya ditunggu saja. Seperti kita bahas tadi, bahwa kita tidak tahu kapan saham yang kita investasikan bakalan naik lagi. Siapa tahu ada kejutan 1-2 tahun kedepan saham anda balik lagi, who knows?

Jika saham anda terlanjur nyangkut bertahun-tahun dan anda beli saham yang fundamentalnya kurang bagus, namun anda tidak berani cut loss, anggap saja itu adalah biaya belajar anda di Bursa saham. Untuk itulah anda perlu mengevaluasi kembali analisa investasi yang anda lakukan. 

Karena semua orang bisa melakukan kesalahan. Dengan evaluasi investasi, anda bisa memperbaiki dan menjawab pertanyaan: Kenapa saya dulu beli saham ini? Sehingga kesalahan2 tersebut tidak terulang kembali. 

Tujuan pos ini adalah supaya dalam investasi saham, anda memiliki pertimbangan-pertimbangan dan mindset yang lebih matang. Hindari investasi saham hanya karena sahamnya kelihatan ramai, menarik, banyak dibicarakan, namun tidak didasarkan atas fundamental yang bagus. 

Di web Saham Gain ini, kita sudah membahas banyak materi, praktik dan strategi2 memilih saham yang bagus untuk jangka panjang, dan analisa2 laporan keuangan untuk investor. 

Salah satunya sudah pernah kita susun melalui Ebook Analisa Fundamental Full Praktik. Anda bisa mendapatkannya disini: Ebook Analisis Fundamental Pemula - Expert. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.