Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Cara Menggunakan Indikator On Balance Volume

Dalam analisis teknikal, kita mengenal adanya VOLUME perdagangan. Volume dalam saham dapat digunakan buat mengukur ramai tidaknya (volatilitas) perdagangan saham. 



Analisa volume dapat dikombinasikan dengan indikator saham, yaitu indikator On Balance Volume (OBV). Indikator On Balance Volume merupakan indikator leading yang mengkombinasikan antara volume dengan perubahan harga saham (momentum). 

On Balance Volume juga dapat digunakan untuk melihat minat trader terhadap saham tersebut. Berikut adalah tampilan indikator On Balance Volume pada grafik saham: 

Indikator On Balance Volume

Indikator On Balance Volume pergerakannya hampir mirip dengan pergerakan harga saham, karena memang indikator OBV ini digunakan buat mengukur perubahan tren harga. 

Perhatikan apabila harga saham mengalami kenaikan, maka indikator OBV juga ikut naik. Sebaliknya, saat harga saham koreksi, indikator OBV terlihat bergerak menuju kebawah. Dalam menggunakan indikator OBV, ada beberapa rule penting yang perlu diperhatikan: 

1. OBV mengikut pergerakan harga 

Indikator OBV dapat berfungsi untuk memberikan sinyal beli dan jual, di mana ketika indikator OBV bergerak dengan volatilitas tinggi dan naik, maka harga saham akan cenderung naik demikian sebaliknya.

OBV memberikan sinyal buy sell melalui garis indikatornya. Tetapi OBV tidak bisa memberikan titik support resisten harga dan pattern yang lebih detail. Oleh karena itu, anda perlu mengkombinasikan OBV dengan indikator saham lainnya terutama analisa terutama support resisten, chart pattern dan analisa candlestick. 

Sama seperti indikator-indikator saham lainnya, di mana indikator leading tidak dapat berdiri sendiri. Setiap indikator harus dikombinasikan dengan analisa teknikal. 

2. Take profit ketika indikator OBV mulai bergerak turun atau mendatar 

Ketika garis OBV terlihat mulai bergerak turun, hal ini merupakan pertanda bahwa harga saham berpotensi turun. Ada baiknya anda mulai take profit ketika indikator OBV sudah mulai turun. 

Selain itu, ketika indikator OBV mulai bergerak mendatar dengan volatilitas rendah (mulai datar), hal ini bisa menunjukkan bahwa harga saham mulai bergerak sideways atau turun. 

Sebagai contoh, perhatikan kembali grafik saham diatas (tanda lingkaran), di mana ketika indikator OBV mulai menurun disertai penurunan volatilitas, maka harga saham juga mengalami penurunan atau koreksi harga.

3. Wait and see jika garis OBV bergerak mendatar 

Berdasarkan indikator OBV, saham bagus untuk ditradingkan apabila garis OBV terdapat garis yang cukup fluktuatif, karena hal ini menunjukkan bahwa saham tersebut banyak peminatnya. Untuk lebih jelasnya perhatikan chart berikut: 


Perhatikan garis OBV yang mengalami fluktuatif. Ketika terdapat fluktuatif tinggi, maka harga saham mengalami pergerakan naik turun dengan pola yang lebih jelas. Pola seperti ini bagus untuk trader yang ingin memanfaatkan profit jangka pendek di market. 

Sebaliknya ketika indikator OBV bergerak sideways seperti pada tanda-tanda persegi diatas, maka harga saham pun juga bergerak mendatar dan tidak banyak pergerakan fluktuatif serta pergerakannya juga tidak terlalu atraktif. 

Terutama buat trader pengikut tren, saham yang sideways panjang tidak membentuk pola-pola yang menguntungkan untuk trading, sehingga saat saham mendatar, hal ini kurang menguntungkan untuk trader. 

Nah, kalau indikator OBV sedang bergerak sideways, anda bisa menunggu harga saham membentuk tren yang baru yang lebih jelas. Pada saat indikator sedang bergerak sideways, anda bisa pertimbangkan untuk hindari dulu sahamnya. 

Fluktuatifnya garis OBV menunjukkan harga saham yang sering bergerak dan ditransaksikan. Sebaliknya, jika garis OBV terus mendatar hal ini menunjukkan perubahan harga semakin rendah dan saham2 lebih jarang ditransaksikan. 

Maka dari itu, ketika garis OBV sedang fluktuatif, hal ini menunjukkan bahwa tren pasar sedang bergerak volatil, dan dapat dimanfaatkan untuk trading. Sedangkan volume yang menurun menunjukkan ketidakpastian market dan berkurangnya minat market di saham tersebut. 

Kesimpulannya, indikator On Balance Volume (OBV) merupakan indikator yang memadukan volume dan pergerakan harga saham untuk melihat sinyal beli, jual dan minat market serta fluktuatif pasar. 

Tekanan beli terjadi ketika indikator OBV bergerak naik dan garis OBV terlihat volatil. Tekanan jual terjadi ketika indikator OBV bergerak turun atau garis OBV mulai terlihat mendatar.  

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.