Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Saham Spekulasi Vs Saham Trading

El Heze

Pada pos berikut: xx, kita sudah membahas perbedaan saham untuk investasi dan saham-saham buat spekulasi.  Faktanya, banyak orang yang mengatakan trading saham itu mirip dengan spekulasi. 



Padahal trading saham jelas berbeda dengan spekulasi. Walauapun trading dan spekulasi memiliki rentang waktu beli-jual saham dalam jangka pendek, tetapi trading saham dilakukan dengan analisa teknikal, pertimbangan yang matang dan trading plan yang baik. 

Sedangkan spekulasi lebih banyak mengambil keputusan beli jual dengan mengikuti 'angin market', yaitu ikut trader lain, ikut membeli saham yang sedang hype, membeli saham karena rumor. 

Keduanya tentu berbeda. Kita sudah pernah membahas perbedaan trading dan spekulasi disini: Trader Saham Vs Spekulan. Anda bisa pelajari kembali.  

Jenis saham yang bagus untuk trading juga berbeda dengan tipikal saham untuk spekulasi. Sama seperti yang kita bahas di pos sebelumnya, saham-saham untuk spekulasi berbeda dengan saham untuk investasi. 

Pada pos ini, kita akan membahas ciri-ciri saham yang bagus untuk trading, dan ciri-ciri saham yang sering digunakan untuk spekulasi. 

SAHAM UNTUK TRADING 

1. Pergerakan fluktuatif harga stabil 

Fluktuatif saham adalah teman trader. Karena anda bisa meraih profit dari fluktuatif harga saham. Trading saham juga membutuhkan psikologis yang baik. Oleh karena itu, tipikal saham yang bagus adalah saham yang punya pergerakan fluktuatif bagus. 

Fluktuatif bagus artinya stabil, tidak 'roller coaster'. Kalau anda ingin melihat contoh2 saham yang fluktuatifnya relatif bagus anda bisa melihat pergerakan saham-saham di indeks LQ45. 

Saham-saham dengan fluktuatif stabil, dalam kondisi market normal umumnya memiliki kenaikan dan penurunan harga saham di kisaran 1-4%. Kalau anda menemukan saham yang naik puluhan persen sehari. 

Atau saham yang turun puluhan persen dalam beberapa menit, maka saham tersebut adalah saham-saham yang lebih cocok untuk spekulasi, bukan saham2 yang bagus untuk trading. 

Karena seperti kita bahas tadi, dalam trading anda perlu psikologis yang baik. Psikologis yang baik salah satunya dapat terbentuk jika anda memilih saham yang punya pergerakan harga bagus. Saham2 yang pergerakan harganya baik, akan membuat psikologis anda lebih tenang ketika menyimpan saham.  

2. Lebih mudah dianalisa dengan analisis grafik (teknikal) 

Senjata utama trader saham adalah analisis teknikal. Maka dari itu, saham yang bagus buat trading adalah saham-saham yang mudah dianalisis dengan analisis teknikal (grafik). 

Pelajari full praktik analisis teknikal untuk trading saham disini: Buku Saham Full Praktik Trading. 

Saham untuk trading adalah saham di mana ketika anda melakukan analisa teknikal, anda lebih mudah membaca titik support-resisten, analisa bid-offer, analisa tren, sinyal, sehingga anda bisa melakukan eksekusi trading yang baik. 

Saham untuk trading

Diatas adalah salah satu ciri chart saham yang pergerakannya bagus buat trading. Idealnya, harga saham itu mengalami fluktuatif yang stabil, sehingga dapat kita lihat ada pola-pola rebound-koreksi selama beberapa hari pada grafik sahamnya.

Karena ada pola-pola tersebut, anda jadi lebih mudah untuk melakukan analisa teknikal, yaitu menentukan support-resisten, analisa tren, chart pattern, candlestick pattern, analisa indikator yang lebih akurat dan lain-lain. 

SAHAM UNTUK SPEKULASI 

Saham yang sering digunakan spekulan untuk mencetak profit jangka pendek, biasanya memiliki ciri-ciri berikut: 

1. Fluktuatif saham cenderung tinggi dalam beberapa waktu terakhir 

Spekulan biasanya mencari saham yang pergerakannya sedang cepat karena rumor atau berita. Biasanya saham2 seperti ini punya kenaikan harga saham yang cukup tajam dalam beberapa waktu terakhir. 

Tetapi sebelumnya, saham2 tersebut tidak bergerak. Adanya rumor, berita positif yang membuat pelaku memborong sahamnya karena faktor euforia. Saat saham-saham ini sedang di-hpye oleh media, spekulan akan masuk di saham tersebut untuk mengincar profit cepat. 

Risiko membeli saham yang sedang naik tinggi karena rumor cukup besar. Karena kenaikan harga sahamnya biasanya tidak bertahan lama. Dan saham yang mudah naik cepat dalam waktu singkat, harga sahamnya biasanya berisiko jatuh. 

Contohnya, anda pasti ingat dengan fenomena kenaikan saham2 bank dengan market cap kecil seperti BBHI, INPC, BACA, ARTO, BANK, BBYB, BGTG, BINA karena sentimen positif bank digital. 

Saham-saham bank tersebut naik karena sentimen, rumor, di hype oleh media. Namun kenaikan saham2 tersebut hanya bertahan sebentar. Kita bisa lihat salah satu contoh chart saham PT Bank Inter Pacific Tbk (INPC) berikut: 

Saham INCP

Saham INPC mengalami kenaikan drastis hanya dalam waktu 2 minggu dari harga 50 ke 300. Padahal sebelumnya saham INCP ini tidak banyak pergerakan. Tapi tidak lama kemudian, saham INCP jatuh sampai ke 180. 

Saham-saham seperti ini lebih cocok untuk spekulan atau scalper, daripada untuk trader saham, karena selain risikonya besar, saham2 tersebut tidak bisa dianalisa dengan chart.  

2. Fluktuatif harga saham yang tinggi 

Saham2 yang fluktuatifnya tinggi, yang mudah naik turun puluhan persen sehari, dan biasanya saham2 seperti market capnya kecil (saham gorengan), merupakan tipe saham untuk spekulasi, biasanya dilakukan oleh orang2 yang ingin mencetak profit menitan. Namun di satu sisi, seorang spekulan harus sangat disiplin dalam cut loss. 

Itulah beberapa perbedaan utama saham-saham yang cocok untuk spekulasi dan saham2 untuk trading. Kalau anda ingin jadi trader, usahakan untuk mencari saham2 yang bagus untuk trading. Jangan terlalu banyak melakukan spekulasi, karena spekulasi risikonya tinggi. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.