Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Rasio Modal Kerja dan Contohnya

Dalam analisis laporan keuangan (analisis fundamental), anda mungkin tidak asing dengan istilah MODAL KERJA. Modal kerja adalah modal yang digunakan oleh perusahaan untuk membiayai operasional bisnisnya. 

 


Hematnya, modal kerja adalah aset lancar dan kewajiban lancar yang dimiliki oleh perusahaan. Aset lancar adalah aset perusahaan yang paling likuid, sehingga dapat digunakan segera untuk membiayai operasional. 

Contoh aset lancar seperti  kas dan setara kas, investasi jangka pendek, persediaan, piutang usaha dan lain-lain. Sedangkan kewajiban lancar adalah utang yang dimiliki perusahaan kepada pihak ketiga, yang memiliki jatuh tempo dibawah 1 tahun. 

Contoh kewajiban lancar seperti utang usaha, utang pajak, uang muka pelanggan dan lain-lain. Kewajiban lancar termasuk dalam komponen modal kerja, karena utang jangka pendek merupakan utang yang dananya diperuntukkan perusahaan buat membiayai operasional segera. 

Buat anda yang ingin belajar lebih dalam tentang cara-cara membaca laporan keuangan dan komponen-komponennya, anda bisa pelajari disini: Ebook Analisis Fundamental Saham Pemula - Expert. 

Modal kerja dilakukan dengan membandingkan jumlah aset lancar dengan kewajiban lancar. Semakin besar aset lancar dibandingkan kewajiban lancar, berarti perusahaan memiliki dana / aset yang cukup untuk melunasi kewajiban lancar (jangka pendek)-nya. 

Dengan kata lain, modal kerja dapat dikatakan juga sebagai LIKUIDITAS perusahaan. Jika perusahaan memiliki likuiditas yang tinggi, itu artinya operasional perusahaan aman, dan perusahaan terhindar dari risiko keuangan. 

Demikian sebaliknya, apabila perusahaan memiliki likuiditas yang kurang baik di mana kewajiban lancarnya sangat besar, sedangkan aset lancarnya kecil, itu artinya perusahaan memiliki risiko likuiditas yang besar.  

Di pos ini kita akan membahas rasio modal kerja yang dapat digunakan untuk analisis fundamental beserta contoh dan penjelasannya. 

Dalam analisis laporan keuangan, ada tiga rasio modal kerja, yaitu current ratio, quick ratio dan cash ratio. Berikut penjelasan untuk masing-masing rasio modal kerja:  

1. Current Ratio (Rasio Lancar)

Rasio lancar adalah perbandingan antara total aset lancar dengan kewajiban / utang lancar. Apabila aset lancar perusahaan lebih besar daripada kewajiban lancar, maka dapat dikatakan perusahaan memiliki likuiditas yang bagus.  

Modal Kerja: Current Ratio

Artinya, perusahaan memiliki aset lancar yang mencukupi untuk menutup dan melunasi seluruh utang-utang jangka pendeknya, sehingga meminimalkan risiko gagal bayar / likuidasi. Semakin besar rasio lancar, maka likuiditas perusahaan dapat dikatakan semakin baik. 

Current ratio dinyatakan dalam satuan "kali". Katakanlah current ratio perusahaan sebesar 2 kali, itu artinya perusahaan memiliki aset lancar 2 kali lebih besar dibandingkan kewajiban lancarnya. 

2. Quick Ratio (Rasio Cepat) 

Rasio cepat adalah perbandingan antara aset lancar dikurangi persediaan dibandingkan dengan total kewajiban lancar. Persediaan tidak dimasukkan dalam perhitungan quick ratio karena dalam aset lancar, persediaan adalah jenis aset lancar yang paling tidak likuid / paling sulit diubah menjadi kas. 

Sehingga dengan mengeluarkan persediaan dalam perhitungan, dapat diketahui lebih jelas kemampuan likuiditas perusahaan. Berikut rumus quick ratio: 

Modal kerja: Quick Ratio

Sama seperti current ratio, quick ratio dikatakan bagus apabila nilainya semakin besar. Analisa perbandingan dengan sektor industri juga dapat digunakan untuk menganalisa bagus tidaknya likuiditas perusahaan. 

3. Cash Ratio (Rasio Kas) 

Rasio kas adalah perbandingan kas & setara kas dengan total kewajiban lancar. Dalam rasio kas, hanya kas dan setara kas yang dijadikan sebagai perhitungan aset lancar. Hal ini karena kas adalah aset perusahaan yang paling likuid dibandingkan aset lancar lainnya. 

Kas dapat digunakan kapanpun ketika perusahaan membutuhkan. Sehingga kecukupan kas dapat digunakan untuk melihat kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban lancarnya. Berikut rumus rasio kas: 

Modal kerja: Rasio Kas 

Rasio kas yang bagus adalah diatas 1. Itu artinya perusahaan memiliki kas yang lebih besar dibandingkan kewajiban lancarnya. Artinya perusahaan memiliki kecukupan kas untuk melunasi kewajiban lancarnya. 

Namun ada baiknya juga anda membandingkan analisa rasio modal kerja dengan perusahaan di sektor sejenis. Jika rata-rata modal kerja lebih besar dibandingkan perusahaan di sektor sejenis, artinya perusahaan tersebut memiliki likuiditas yang relatif lebih bagus di sektor industrinya. 

CONTOH RASIO MODAL KERJA 

Sekarang kita akan masuk ke contoh cara menghitung rasio modal kerja. Disini kita gunakan contoh laporan keuangan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI). 

1. Current Ratio AALI 


Current Ratio AALI selama 2 tahun berturut-turut berada diatas 1 kali. Pada tahun 2019 curretn ratio AALI sebesar 2,9 kali pada tahun 2020 sebesar 3,3 kali. 

Artinya, selama 2 tahun berturut-turut AALI memiliki aset lancar lebih besar daripada kewajiban lancarnya. Tahun 2019, AALI memiliki aset lancar 2,9 kali lebih besar dari kewajiban lancarnya. Sedangkan tahun 2020, aset lancar mengalami kenaikan menjadi 3,3 kali lebih besar daripada kewajiban lancarnya. 

2. Quick Ratio AALI 


Selama 2 tahun, quick ratio AALI berada diatas 1 kali. Tahun 2019, quick ratio sebesar 1,6 kali dan tahun 2020 sebesar 2,1 kali. Artinya, setelah persediaan dikeluarkan dari komponen aset lancar, nilai rasio AALI masih tetap diatas 1 kali. 

Dengan kata lain, AALI memiliki aset lancar diluar persediaa yang cukup dan dapat digunakan untuk menutup seluruh kewajiban jangka pendeknya. 

3. Cash Ratio AALI  


Cash ratio AALI selama 2 tahun berada dibawah 1 kali. Pada tahun 2019, cash ratio AALI sebesar 0,2 kali (Kas perusahaan 0,2 kali dari total kewajiban lancar). Pada tahun 2020, cash ratio AALI naik menjadi 0,5 kali (Cash ratio adalah setengah kali dari kewajiban lancarnya), tetapi masih dibawah 1 kali. 

Hal ini menunjukkan bahwa kecukupan kas & setara kas AALI masih kurang jika harus digunakan untuk menutup seluruh kewajiban lancarnya. 

RASIO MODAL KERJA YANG SEHAT  

Modal kerja yang sehat adalah modal kerja dengan rasio minimal diatas 1 kali. Hal ini karena dengan nilai aset lancar diatas 1 kali, itu artinya perusahaan memiliki aset yang lebih besar daripada kewajiban lancarnya. Artinya perusahaan punya aset yang mencukupi untuk melunasi dan menutup kewajiban lancar, apabila sewaktu-waktu jatuh tempo. 

Setidaknya untuk current ratio dan quick ratio, perusahaan yang bagus adalah perusahaan dengan rasio diatas 1. Hal ini menunjukkan bahwa likuiditas perusahaan sehat dan bagus. Dan semakin besar rasio modal kerja, maka likuiditas perusahaan semakin baik. 

Untuk melihat rasio modal kerja yang sehat, anda juga bisa membandingkannya dengan perusahaan di sektor sejenis. Apabila modal kerja perusahaan lebih tinggi daripada rata-rata industri sejenis, maka dapat dikatakan rasio modal kerja perusahaan bagus. 

Itulah penjelasan tentang rasio modal kerja dan contohnya. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.