Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Saham KAEF dan INAF: Jebakan Saham

El Heze

Saham-saham yang sedang naik tinggi sampai kena Auto Reject Atas (ARA) karena sentimen positif memang sangat menggiurkan dan menarik buat ditradingkan. Ketika saham naik setinggi langit, anda bisa mendapatkan profit besar dalam waktu relatif singkat. 

 

Apalagi saham-saham yang bisa naik puluhan persen dalam sehari karena sentimen positif nggak terjadi setiap hari. Hanya saat-saat tertentu saja (saat ada sentimen), saham tersebut bisa naik tinggi, diakumulasi oleh para trader. 

Salah satu contoh saham yang beberapa kali naik tinggi adalah saham KAEF dan INAF. Kedua saham ini harganya pernah naik 20% lebih dalam sehari setelah terkena sentimen positif vaksin Covid yang akan masuk ke Indonesia. 

Fyi, saham KAEF dan INAF adalah saham2 sektor farmasi, sehingga vaksin Covid sangat berpengaruh terhadap kedua emiten tersebut. Anda bisa perhatikan chart saham KAEF dan INAF berikut: 

Saham KAEF

Saham INAF

Dan pada saat saham KAEF dan INAF naik drastis, kita juga sudah pernah membahas potensi kenaikan lanjutan kedua saham tersebut pada channel Telegram Saham Gain berikut:   


Pada watchlist saham diatas, saya menuliskan potensi saham KAEF dan INAF untuk breakout. Saat itu, posisi candlestick saham KAEF dan INAF ada pada tanda lingkaran (lihat chart diatas). Pada saat itu, closing saham KAEF dan INAF terkena ARA. 

Dan pagi harinya sekitar jam 9 lebih saat market buka, kedua saham masih melanjutkan kenaikan drastis, sekitar 15% lebih (tanda persegi). Namun pada pukul 9:11, saya update kembali jika KAEF dan INAF nggak kuat naik lagi sampai Auto Reject Atas (ARA) seperti kemarin dan harga sahamnya mulai turun, maka anda bisa pertimbangkan untuk take profit dulu. 

Saya menuliskan ini karena ada dasarnya. Saham-saham yang naiknya sangat cepat dan singkat memang adalah saham2 yang memberikan potensi profit besar. Tapi di satu sisi, RISIKONYA juga TINGGI. 

Justru tipe saham yang cepat ini dalam waktu singkat sangat berpotensi menjebak dan mempermainkan psikologis para trader. Jika anda menemukan saham yang sedang naik tinggi dan ada pertanda sebagai berikut: 
  • Harga saham 1-2 hari terakhir sudah naik tinggi sampai belasan persen
  • Keesokan harinya, harga sahamnya mulai turun 
  • Atau kenaikannya tidak secepat hari2 sebelumnya saat ada sentimen positif 
  • Harga saham mulai turun cepat dari harga tertingginya di hari itu  
Maka itu adalah pertanda euforia sudah mulai berakhir. Itu artinya secara otomatis harga saham sudah berpotensi turun. Dan ingat konsep pergerakan saham: Semakin cepat harga saham naik, potensi jatuhnya juga semakin cepat. 


Anda bisa perhatikan pada candlestick diatas (tanda persegi), di mana harga sahamnya terlihat mulai turun dari harga tertinggi. Hal ini terlihat dari adanya upper shadow yang panjang, yang menunjukkan harga saham mulai turun terus setelah menyentuh harga tertingginya pada hari itu. 

Dan benar saja, kemudian keesokan harinya lagi (lihat tanda panah), saham KAEF dan INAF langsung terjun bebas dan saat itu terkena Auto Reject Bawah (ARB) dan turun hampir 7% sehari. 
Saham KAEF turun

Inilah yang saya katakan dengan jebakan trader, di mana saat sahamnya sudah naik banyak, justru disitulah banyak trader yang belum sempat beli sahamnya kemudian tergoda untuk masuk. 

Saya banyak menerima keluhan trader yang nyangkut di saham KAEF dan INAF karena masuk di momen yang salah, yaitu beli saham saat sahamnya sudah naik tinggi. 

Dan banyak trader yang nekad hajar kanan (haka) dengan modal besar karena nggak ingin 'ketinggalan kereta'. Setelah dibeli, sahamnya langsung turun dan auto reject bawah.

Justru ketika anda mulai masuk di saat harga sudah tinggi, disitulah saham mulai koreksi, karena para trader dan bandar besar yang masuk di saham tersebut lebih awal, merasa sahamnya sudah naik tinggi, sehingga saat itu trader dan bandar saham mulai melakukan take profit. 

Saran saya, kalau harga saham sudah naik tinggi, apalagi sudah mulai turun / koreksi, dan anda belum sempat membeli sahamnya, anda nggak perlu bernafsu untuk mengejar saham tersebut. 

Perhatikan poin-poin yang kita ulas diatas tadi. Kalau suatu saham sudah naik cepat, dan mulai terlihat kriteria2 seperti diatas, sebaiknya anda tidak mengejar sahamnya, karena disitulah potensi jebakan terbesar untuk trader.

Semoga dengan adanya studi kasus seperti saham KAEF dan INAF, kita bisa melihat peluang trading dan menghindari risiko. Pergerakan saham KAEF dan INAF diatas sebenarnya bisa menjadi peluang profit untuk anda, jika anda masuk di momen yang tepat, yaitu saat saham mulai naik tinggi di awal sentimen positif. 

Namun sebaliknya, pergerakan saham seperti ini juga bisa menjadi jebakan jika anda masuk di saat yang tidak tepat, yaitu beli sahamnya saat sudah naik tinggi. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.