Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Membaca Grafik Saham: Short Vs Long Term Chart

Sebagai trader saham, analisa utama yang harus anda kuasai adalah ANALISIS TEKNIKAL. Analisis teknikal merupakan seni membaca grafik saham dan menganalisa chart supaya anda bisa mengetahui saham2 yang bagus untuk jangka pendek. 


Baik untuk trader menitan (scalper), harian (intraday), swing, trader jangka menengah, semua trader harus menerapkan analisa teknikal untuk memilih saham. 

[Anda bisa pelajari dan praktikkan strategi2 trading saham yang simpel & praktikal untuk memilih saham-saham bagus di market disini: Buku Saham Full Praktik Trading.[ 

Di pos ini, kita akan membahas cara membaca grafik saham untuk trader, berdasarkan horizon chart (grafik). Di dalam analisa grafik, ada tiga macam time frame chart saham yaitu: 
  • Grafik saham jangka pendek: Chart 1 bulan dan dibawah 1 bulan 
  • Grafik saham jangka menengah: Diatas 1 bulan - 6 bulan
  • Grafik saham jangka panjang: 1 tahun dan diatas 1 tahun 
Mana grafik saham yang paling bagus untuk diaplikasikan dalam praktik trading? 

Biasanya, para trader saham jangka pendek (harian-mingguan), disarankan untuk menggunakan analisa time horizon yang lebih pendek yaitu grafik 1 bulan, karena sesuai dengan karakter tradingnya. 

Maka grafik 1 bulan dapat memberikan sinyal-sinyal jangka pendek yang lebih jelas. Berikut adalah tampilan grafik saham 1 bulan, yaitu kita tampilkan chart saham Indofood (INDF): 


Membaca grafik saham - grafik saham short term
Sedangkan grafik saham jangka menengah, disarankan untuk digunkan oleh swing trader yang membeli dan menyimpan saham untuk jangka waktu 1 minggu sampai 1 bulan. Berikut contoh chart saham INDF untuk medium term, kita ambil chart 6 bulan: 


Membaca grafik saham - grafik saham medium term
Untuk trader saham yang ingin buy and hold lebih lama, disarankan agar menggunakan grafik saham jangka panjang, yaitu menganalisa chart minimal 1 tahun. Karena dengan chart jangka panjang, trader bisa melihat kecenderungan tren saham lebih detail. Berikut chart saham INDF jangka panjang, kita ambil chart 18 bulan: 


Membaca grafik saham - grafik saham long term
Membaca grafik saham: Mana yang paling baik? Short, medium atau long term chart? 

Anggapan bahwa trader jangka pendek sebaiknya hanya melihat chart 1 bulan atau mingguan menurut saya pribadi kurang tepat. Walaupun anda adalah trader saham jangka pendek, anda juga perlu memperhatikan analisa grafik dengan time horizon lebih panjang. 

Mengapa? 

Karena dengan anda menganalisa chart yang lebih panjang, anda bisa melihat lebih banyak sudut pandang pola-pola grafik yang terjadi di suatu saham, yaitu melihat lebih luas bagaimana trendline dan support-resisten di masa lalu (historis). 

Melihat analisa chart medium dan long term sangat penting, karena biasanya pola-pola support resisten atau trendline yang lama (historis) masih tetap berfungsi. 

Anda bisa perhatikan lagi chart INDF diatas yang jangka pendek (1 bulan). Pada chart diatas pertama, anda hanya bisa melihat beberapa titik support dan resisten saja. 

Tapi dengan memperpanjang 'jarak pandang' chart menjadi 6 bulan (lihat chart yang jangka menengah), terdapat lebih banyak support resisten yang jelas untuk dianalisa. 

Demikian juga jika anda memperpanjang lagi time horizon chart INDF menjadi 18 bulan (lihat chart yang jangka panjang), anda bisa melihat lebih banyak pola historis yang terulang, di mana pola historis support-support saham INDF ini sebenarnya bisa menjadi acuan trading untuk anda. 

Perhatikan pada grafik saham jangka panjang diatas, di mana setelah mencapai support historis (tanda lingkaran) sebanyak 2 kali, INDF berhasil rebound. Pola ini ternyata juga terulang di pola-pola setelahnya (tanda persegi). 

Setelah INDF bertahan di area support historis yang sama, INDF langsung rebound. Selain itu, support historis (tanda lingkaran) ini juga bisa menjadi acuan potensi breakdown suatu saham. 

Kalau harga saham jatuh dari support-supportnya tersebut, saham INDF berisiko mengalami penurunan lanjutan, karena harga sahamnya sudah jatuh dari support pentingnya.

Ini juga terjadi dua kali di saham INDF (lihat chart long term). Ketika INDF akhirnya menembus support historisnya, benar saja INDF harganya langsung anjlok sampai ke 5.000-an. Ini terjadi sampai dua kali di chart.   

Kesimpulannya: Grafik saham dengan time frame pendek, menengah dan panjang itu saling melengkapi. Grafik saham jangka pendek, berguna untuk melihat support resisten yang paling dekat dengan harga saat ini. 

Sehingga, anda bisa trading jangka pendek di range2 yang paling dekat. Tapi chart time frame menengah juga penting, karena anda bisa melihat lebih banyak lagi support resisten dan pola historis yang terjadi. 

Demikian juga dengan grafik saham jangka panjang. Anda bisa mengamati support-resisten saham lebih banyak, yang polanya tidak terlihat pada grafik jangka pendek.

Jika anda hanya menggunakan grafik mingguan atau satu bulan, kemungkinan besar anda akan tertipu dengan arah tren harga saham. 

Karena seringkali arah tren harga saham, pergerakan support-resisten saham juga mengacu pada historis-historis sebelumnya, pada time frame yang lebih panjang.  

Ingat di dalam analisa teknikal ada prinsip: History repeat itself. Ini artinya pola harga saham berpotensi terulang lagi di kemudian hari. Jadi menganalisa time frame grafik dengan jangka waktu lebih panjang itu juga perlu.

Semoga pos ini bisa memberikan pencerahan pada kita semua tentang pentignya melakukan analisa grafik dan penggunaan time frame untuk praktik trading. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.