Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Pengaruh Suku Bunga Terhadap Saham

Kebijakan Bank Indonesia (BI) untuk menaikkan maupun menurunkan suku bunga acuan selalu menjadi perhatian trader saham, broker analis dan perusahaan2 sekuritas. Memang, kalau suku bunga naik atau turun apa dampaknya ke harga saham? 

Pertanyaan ini juga yang sering sekali saya terima dari rekan. Setiap kali BI menaikkan atau menurunkan suku bunga banyak trader yang bertanya: 

"Pak Heze, BI menaikkan suku bunga, apakah waktunya beli atau jual dulu?"
"Pak. suku bunga BI barusan turun. Apa waktunya beli saham2 bank?"

Suku bunga dapat berdampak terhadap naik-turunnya saham. Mengapa demikian? Mari kita bahas. 

BI MENAIKKAN SUKU BUNGA ACUAN 

Suku bunga naik berarti suku bunga obligasi dan instrumen investasi pendapatan tetap lainnya umumnya akan mengikuti (ikut naik). 

Kalau bunga obligasi meningkat, hal ini akan membuat orang2 lebih tertarik untuk memasukkan / investasi dana pada obligasi dan reksadana pendapatan tetap karena bunga / kupon yang diterima akan lebih besar. 

Sehingga, dengan naiknya suku bunga acuan ini, orang2 akan cenderung menarik dananya dari pasar saham, atau menunda / mengurangi modal untuk membeli saham, dan memasukkan ke obligasi (kita tahu sekarang banyak sekali obligasi2 pemerintah yang ditawarkan ke masyarakat juga). 

Jadi, kalau suku bunga BI naik, maka TERKADANG hal ini akan diikuti dengan penurunan / koreksi harga saham sementara. 

BI MENURUNKAN SUKU BUNGA ACUAN

Sebaliknya, jika suku bunga turun, hal ini akan membuat kupon (bunga) obligasi, dan instrumen investasi keuangan lainnya juga ikut turun (karena bank-bank akan menyesuaikan suku bunga yang berlaku dengan suku bunga acuan BI). 

Sehingga kalau bunga obligasi turun, artinya imbal hasil yang diterima investor akan lebih rendah nantinya.

Artinya ketika suku bunga turun, investor akan mengurangi / menahan untuk menaruh investasi di instrumen keuangan seperti obligasi, reksadana pendapatan tetap, dan lebih memilih untuk menaruh dananya untuk trading  / koleksi saham, sehingga dalam jangka pendek, harga saham akan naik ketika terdapat pengumuman suku bunga turun.

NAIK TURUNNYA SUKU BUNGA TERHADAP SAHAM BANK, PROPERTI, KONSTRUKSI 

Satu hal penting yang perlu anda ketahui tentang suku bunga dan saham, pengumuman suku bunga akan lebih berdampak terhadap saham2 perbankan dan properti, karena kedua saham ini yang memiliki dampak langsung terhadap naik-turunnya suku bunga. 

Saham bank akan diuntungkan dari penurunan suku bunga, karena dengan turunnya suku bunga, maka hal ini berpotensi meningkatkan penyaluran kredit perbankan (bunga pinjaman yang lebih kecil akan membuat masyarakat tertarik untuk meminjam duit di bank). 

Sehingga dampak positif lainnya untuk bank, bisa menekan risiko kredit macet, karena semakin turun bunga pinjaman, maka semakin kecil jumlah bunga pinjaman yang harus dibayarkan.

Saham properti juga akan diuntungkan ketika suku bunga turun, karena dengan turunnya suku bunga, maka bunga kredit pemilikan rumah (KPR) akan turun, sehingga akan meningkatkan permintaan masyarakat terhadap properti. 

Saham konstruksi akan diuntungkan saat suku bunga turun, karena beban pinjaman yang didapatkan dari pendanaan bank semakin ringan.

Demikian juga sebaliknya kalau suku bunga naik, maka bunga pinjaman, bunga KPR cenderung akan ikut naik, sehingga bisa menekan saham2 di sektor bank, properti, konstruksi. 

SUKU BUNGA DAN HARGA SAHAM: PRAKTIK    

Sebagian anda yang baca pos ini berpikir: "Oh iya sekarang saya paham pengaruh suku bunga dan harga saham."

Sebagian anda mungkin akan bertanya lagi: "Tapi Bung Heze, kok seringkali suku bunga turun tapi saham2 bank malah turun ya? Contohnya kemarin suku bunga turun jadi 5,75%, saham2 bank sama properti nggak pada naik tuh." 

Praktiknya memang tidak semulus teori. Harusnya secara teori, saat suku bunga turun, saham2 terutama bank, properti akan naik dan sebaliknya. Tapi kenapa terkadang bisa berbanding terbalik? 

Dalam trading, analisa naik turunnya suku bunga bukanlah satu2nya analisa yang bisa menentukan arah saham. Karena penyebab naik-turunnya saham di hari itu bisa dikarenakan banyak faktor. 

Misalnya, seringkali saya temukan saat ada pengumuman suku bunga turun, tapi saham2 bank sebelumnya sudah naik tinggi / overbought, sehingga justru ketika ada pengumuman suku bunga turun, dijadikan sebagai momentum take profit. 

Bisa jadi juga, pengumuman naik-turunnya suku bunga tidak membuat market bereaksi berlebihan (karena tidak ada sesuatu yang menarik), sehingga saham2 tetap saja bergerak seperti biasa. Dengan kata lain, teori dan praktiknya bisa tidak sejalan. 

Tapi kadang juga saya temukan saat suku bunga naik, saham2 bank langsung turun dan sebaliknya.  

Jadi naik-turunnya suku bunga, jujur saja, tidak 100% bisa dijadikan patokan trading. Dalam trading, saya sendiri nggak terlalu care ketika ada pengumuman naik-turunnya suku bunga, kecuali kalau saham2 bank / properti harganya lagi bagus. 

Tapi intinya, kalau anda trader, semua analisa beli jual harus kembali lagi pada analisa teknikal (lihat chart-nya sebelum beli) sebagai analisa utama.  

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.