Website edukasi saham, ekonomi makro, rekomendasi, investasi saham, analisis saham dan strategi trading.

Saham yang Bagus Saat Rupiah Melemah / Dolar Menguat

Nilai tukar Dollar AS terhadap Rupiah bisa menjadi salah satu penyebab saham-saham kita bergerak naik dan turun secara signifikan. Memang jika naik-turunnya Dolar terhadap Rupiah tidak signifikan atau bergerak cenderung stabil, IHSG tidak akan bergerak terlalu volatil. 

Namun apabila Dolar terhadap Rupiah mulai bergerak, entah menguat atau melemah secara signifikan, maka suka nggak suka IHSG akan ikut terpengaruh, karena transaksi rata2 emiten di Indonesia menggunakan Dolar dan Rupiah, maka kenaikan dan penurunan mata uang akan mempengaruhi pergerakan saham. 

Nah, dalam kasus mata uang Dolar AS yang melemah signifikan terhadap Rupiah, atau Rupiah kita menguat signifikan terhadap Dolar, biasanya mayoritas saham pasti akan menguat. 

Terutama saham-saham perbankan bisa anda tradingkan kalau Rupiah menguat terhadap Dolar. Tapi tentu bukan cuma perbankan saja yang menguat, namun sepengalaman saya, Rupiah yang perkasa akan membuat banyak saham akan naik, terutama jika saham2 tersebut sudah turun banyak sebelumnya. 

Tapi bagaimana jika Rupiah sedang melemah signifikan terhadap Dollar AS? Saham-saham apa saja yang bagus ditradingkan pada saat IHSG sedang melemah karena anjloknya Rupiah terhadap Dollar? 

Pertama-tama, perlu anda ketahui bahwa tidak semua saham atau perusahaan dirugikan saat Rupiah melemah. Saat Rupiah melemah, ada saham2 yang diuntungkan. Yap, saham-saham yang diuntungkan saat Rupiah melemah adalah saham2 yang memiliki basis ekspor yang tinggi, dan perusahaan2 yang penjualannya dalam mata uang Dolar. 

Perusahaan2 yang memiliki penjualan dalam bentuk dolar / ekspor yang besar umumnya adalah perusahaan2 berbasis komoditas, yaitu perusahaan tambang batu bara, timah, nikel, emas. Perusahaan2 tersebut memiliki porsi penjualan ekspor yang tinggi.

Contohnya adalah saham-saham INDY, ITMG, BWPT, GZCO, ADRO, PTBA, ANTM, HRUM, SRIL. Anda bisa cek laporan keuangan emiten2 tersebut. Beberapa diantaranya bahkan menggunakan satuan mata uang dolar dalam penyajian laporan keuangannya, seperti INDY dan HRUM contohnya. 


Saham PTBA trennya naik saat Rupiah melemah
Tapi bukan berarti saat dolar menguat dan rupiah melemah anda langsung membeli saham2 komoditas ini. Karena di pasar saham tidak ada rumus pasti. Tidak ada yang absolut di pasar saham. 

Anda perlu cek juga analisa teknikal masing2 saham. Biasanya  saham2 komoditas yang harganya sudah turun, atau sebelumnya belum sempat "manggung", ketika Rupiah melemah, saham2 ini akan lebih cepat naik, dibandingkan mayoritas saham2 LQ45 umumnya. 

Seperti saham PTBA diatas contohnya. Di mana PTBA sebelumnya bergerak mixed, namun saat Rupiah lagi melemah, justru saham PTBA mulai uptrend. 

Nah, kalau nanti anda menemukan perusahaan2 lain yang punya nilai ekspor lebih besar dibandingkan penjualan dalam negeri, anda bisa masukkan saham2 ini dalam daftar saham anda. Anda bisa menjadikan saham2 ini sebagai patokan trading kalau sewaktu-waktu Rupiah lagi melemah. 

Sebaliknya, ketika Rupiah lagi melemah terhadap dolar AS, maka anda harus waspadai saham2 yang punya basis impor bahan baku yang besar. Saham2 consumer goods seperti Indofood contohnya, memiliki nilai impor yang cukup besar (bahan baku), sehingga INDF atau ICBP saat Rupiah melemah sahamnya cenderung ikut koreksi tajam. 

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan bertanya apapun tentang saham, saya sangat welcome terhadap komentar rekan-rekan.